chapter 3~

98 12 0
                                    

Selang beberapa menit perjalanan akhirnya Shandy pun sampai rumah.

Thanks fik udh mau anterin. Kata Shandy, sans aja kali bang, kaya sama siapa aja. Kata fiki, yain dah, gua masuk dulu ya. Kata Shandy berjalan menuju pintu, sipp bang. Kata fiki menjalankan motornya dengan kecepatan normal.


Assalamu'alaikum. Kata Shandy membuka pintu, dari mana aja kamu. Tanya tantenya, dari sekolah tante. Jawab Shandy, lama banget kamu pulang kamu ga liat itu piring banyak banget yg mau dicuci, itu juga lantai udh berdebu, kamu juga belum masak kan? Itu anak tante kamu buatin susu. Kata tantenya menyuruh Shandy,

Tapi Shandy lagi ga enak badan tante, Shandy belum makan dari kemarin. Kata Shandy lesu, emang kamu pikir tante mikirin kamu, ya engga lah kamu tinggal disini aja udh bikin tante pusing. Kata tantenya,

Sangat sakit rasanya mendengar kata kata tantenya itu, padahal harta orang tua Shandy kini dikendalikan oleh tante dan om nya, emang ga berahlak.

Udah sana kamu masak dulu, tante laper. Kata tantenya pergi kekamar, dia ga mikir apa pala gw pusing batt cok, mana laper juga, gw juga belum minum obat, ah Udhlah kalo gini terus rasanya pengen cepet" nyusul mama sama papa. Gumam Shandy kesal,

Setelah selesai ganti baju Shandy langsung pergi ke dapur untuk memasak, sekarang ia harus memasak tumis kangkung dan ikan sambal, sangat letih rasanya, tapi apalah daya jika orang tua sudah tidak ada.

Tidak butuh waktu lama masakan Shandy pun selesai, Shandy memang sangat pintar memasak.

Setelah Shandy selesai menyajikan makanannya tante dan om nya pun datang untuk makan, saat sedang mengambil piring untuk makan tiba tiba tantenya mencegat, siapa yg suruh kamu makan? Kamu kasi dulu makan azka baru kamu makan. Kata tantenya,

Ya tuhannnn rasanya ingin sekali aku pergi dari rumah ini, rumah ini lebih kejam dari pada neraka. Teriakan hati Shandy,

Lalu Shandy pun bergegas ke kamar azka untuk memberinya makan, letih sekali rasanya memberi anak kecil makan, azka sini nasinya belum abis jangan lari lari terus. Kata Shandy, namun anak kecil tidak akan mengerti itu.

Tidak lama kemudian Shandy pun sudah selesai memberi makan azka, sekarang azka sudah tertidur lelap.

Shandy berlari ke dapur rasanya ia sudah tidak sanggup menahan lapar.

Saat sedang ingin mengambil nasi dan lauk Shandy kembali kesal, anjirr nasi disisain satu sendok doang, ini lagi ikan cuma tinggal kepalanya. Kata Shandy kesal, ahh sial gw yg masak gw juga yg ga dapatan makanan. Lanjutnya lagi,

Shandy sudah tidak tahan lagi menahan rasa sakit kepalanya dan lemasnya, dan ia pun tersungkur dilantai.

Tantenya yg melihat Shandy pun panik, ehh shan shan bangunnn, ya Tuhan napa pake pingsan coba kan biaya lagi ini. Kata tantenya,

Sudah pingsan begitu saja tantenya malah memikirkan biaya padahal harta yg dititipkan oleh orang tua Shandy sangatlah banyak.




Next or stop

Gimana niii buat chapter 3

Ada yg penasaran ga apa yg terjadi selanjutnya?

Ada yg penasaran ga apa yg terjadi selanjutnya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kira kira gitulah gais bangsen pingsan

Jangan lupa vote and komen

"Tertekan Batin"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang