chapter 5 ~

77 8 0
                                    

Kini sudah jam 08:00 pagi dan shandy masih sendiri di ruang rawatnya

Ceklek ada yang membuka pintu antara lain adalah tante dan om shandy,

Gimana keadaan kamu? Tanya tantenya acuh, gini gini aja. Kata shandy, gak sopan kamu jawab begitu sama orang tua. Kata omnya, terus harus jawab apa. Kata shandy mulai kesal,

Tidak lama kemudian suster pun datang membawa sarapan pagi untuk Shandy dan juga obat untuk di minumnya,

Makasih Sus. Kata shandy, Iyah sama sama jangan lupa dimakan yah obatnya. Kata suster itu lalu pergi,

Yaudah makan. Kata tantenya, bagaimana cara makan coba, shandy tidak ada tenaga sedikitpun untuk memegang suatu mangkok saja dia tidak kuat,

Aku gabisa makan sendiri tante. Kata shandy lemas, kamu jangan manja yah makan tinggal makan juga. Kata omnya,

Eh tapi kalo dia mati sekarang dia belum tanda tangan surat wasiat itu ntar pewarisnya bukan kita. Kata tantenya berbisik pada omnya dan tak sengaja didengar oleh shandy, yaudah deh kamu suapin aja biar dia bisa cepat cepat tanda tangan. Kata om nya

Yaudah sini tante suapin. Kata tantenya mengambil mangkuk bubur tersebut dengan tidak iklas, lalu shandy pun berusaha untuk duduk di brankar nya,

Nih makan. Kata tantenya menyuap kan satu sendok bubur kemulut shandy, dan shandy pun memakannya, cepatt kamu itu lelet banget makannya. Kata tantenya,

Tantenya tidak tahu saja saat ini shandy agak susah menelan, tapi shandy tetap berusaha menelannya agar dia sembuh dan tidak akan menandatangani surat wasiat itu.

Nihhh cepatt. Kata tantenya menyuap kan kembali bubur itu kemulut shandy, shandy udah kenyang. Kata shandy, habisin nanti kamu ga sembuh sembuh mau mati kamu. Kata tantenya,

Shandy udah kenyang kalo dipaksa shandy mual. Kata shandy dengan nada sedikit tinggi, tiba tiba tantenya membanting semangkuk bubur itu ke lantai.

KAMU DISURUH MAKAN AJA SUSAH, KAMU TAU GA CAPEKKKK NGURUS KAMUU, BIAYANYA BANYAKKK!!!. kata tantenya emosi,

KAMU ITU UDAH PENYAKITAN NYUSAHIN LAGI MATI AJA SANA!. kata om nya angkat bicara

Shandy sangat terluka dengan semua ini, tanpa sadar dia meneteskan air matanya.

Nangis kamu, NANGISSSS CENGENG BANGET JADI ORANG. kata tantenya semakin emosi,

LEBIH BAIK JUGA KAMU MATI. kata omnya keluar membanting pintu dan disusul oleh tantenya.

Yaallah tolonglah hambamu ini, sakit sekali rasanya ya Allah, kenapa kau ambil orang tuaku yaallah, ampunilah segala dosa hambamu ini ya Allah. Kata Shandy berdoa diatas brankar nya.






**************

Seperti yg sudah dijanjikan teman teman Shandy akan datang untuk menjenguk.

Assalamu'alaikum. Kata mereka masuk, eh waalaikumsalam . Kata Shandy mengusap air matanya, dari tadi ia menangis.

Kamu kenapa sayang? Kamu nangis?. Tanya Nindy khawatir disamping brankar Shandy, ehh gapapa kok sayang tadi aku cuma kelilipan kok. Alibi Shandy,

Tapi mata kamu sembab loh sayang. Ini juga kenapa ada mangkuk bubur pecah? Kata Nindy semakin khawatir, ehh tadi aku makan terus mangkuknya jatuh, tapi aku gakuat buat beresin nya. Alibi Shandy lagi,

Ada rasa tidak yakin dibatin Nindy tapi dia tidak mau bertanya tanya banyak, karna akan membuat beban pikiran untuk Shandy, Nindy memanglah pacar yg baik.

Gimana kwedaan lho bhang.kata fiki dengan mulut penuh chiki, yak fiki memakan chiki yg dibelinya di alfamart tadi,

Yehh elu pik baru aja nyampe langsung makan. Kata zweitson, biarin bangsen nya aja ga marah. Kata fiki, terserah elu deh bapao. Kata farhan pasrah,


Banyak kehebohan yg dibuat teman teman Shandy, lawakan, lelucon, tingkah fiki yg selalu saja mencomot makanan yg dibawa untuk Shandy, namun tidak ada satupun yg membuat Shandy tersenyum.

Kamu kenapa sayang? Tanya Nindy yg melihat dari tadi Shandy hanya diam, gapapa kok aku cuma lemes aja. Alibi Shandy lagi dan lagi, yaudh kalo gamau cerita, aku gak maksa, yg penting kamu cepet sembuh dan masuk sekolah lagi. Kata Nindy tersenyum,

Memang Nindy adalah kekasih yg amat pengertingan,

Eh udah malem kuy pulang. Kata ricky, eh tapi bangsen sama siapa? Tanya fajri, gw gapapa sendiri kok ji kalian pulang aja. Kata Shandy meyakinkan,

Yaudh kita pulang dulu ya, assalamualaikum. Kata mereka lalu keluar dari pintu,

Kini sunyi senyap lagi lah yg menemani Shandy,








Next orang stop?

Gimana nih buat chapter 5 ?
Maaf kalo cringe


Jangan lupa vote and komen~

"Tertekan Batin"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang