chapter 8 ~

77 9 0
                                    

Shandy kini sudah kembali lagi kerumahnya, yah walaupun agak sedikit malas


Assalamu'alaikum. Kata shandy membuka pintu, siapa suruh kesekolah. Kata tantenya, kan memang kewajiban aku buat kesekolah tante. Kata shandy, berani ngejawab yah kamu. Kata tantenya lantang,



Kalo tante nanyak ya shandy jawab lah. Kata shandy sedikit emosi, siapa yg ngajarin kamu ngejawab begitu... SIAPA?!. kata omnya membentak, shandy menunduk terdiam menurutnya semua yg dilakukan olehnya salah di depan mata tante dan om nya


Sekarang diam kamu kan, gabisa ngejawab lagi kan, AYO JAWAB!!. kata tantenya emosi, shandy lagi lagi menunduk takut sembari meneteskan air matanya lagi. Dan luka lagi lagi timbul dihatinya


Sekarang kamu bersihin rumah cuci pakaian, setelah itu kamu boleh makan. Kata tantenya, baik tante. Kata shandy berlari menuju kamarnya,

Kalau kalian tanya mengapa shandy tidak mengurus azka? Yap azka sudah meninggal seminggu yg lalu karena kelalaian tantenya yg menggendong azka sambil ber telepon yg mengakibatkan azka terjatuh dan kepalanya terbentur.


Shandy sudah turun kembali ke ruang tengah dengan kaos hitam dan celana parasut, shandy sudah mulai membersihkan rumah seperti biasa walaupun rasanya lemas sekali karena belum makan, setelah selesai membersihkan rumah shandy kembali ke toilet untuk memasukkan semua baju kotor ke mesin cuci lalu menjemur nya.



Huh selesai juga. Kata shandy untuk mengambil lauk, setelah mengambil lauk shandy pun makan .

Tidak lama kemudian telfon shandy berdering dan terlihat disana nama pemanggil tersebut adalah farhan

(Hallo han kenapa? )

(Lo dimana cepet kesini kita kan mau latihan basket, lo lupa minggu depan kita udah tanding)

(Iya iya gw otw)

Lalu Shandy pun memutuskan panggilan tersebut dengan sepihak



Setelah dirasa rapi dengan pakaian basketnya Shandy berlari menuju pintu rumah nya untuk segera pergi.

Mau kemana kamu? Tanya tantenya, eskull tante minggu depan udh tanding, oh jangan pulang lama lama entar gada yg masak. Kata tantenya, Iyah tante Shandy pergi dulu assalamu'alaikum. Kata Shandy lalu menjalankan motor ninja hitam kesayangannya,






Skipp lapangan basket





Maaf Pak josh saya telat. Kata Shandy ngos ngosan karena berlari, ya bapak maaf kan, lain kali jangan begitu ya Shandy kamu itu kamu itu ketua basket dan minggu depan kita udah tanding kamu harus lebih disiplin. Kata pak josh tegas, iya Pak besok saya tidak akan telat. Kata Shandy, yasudah kalo gitu kita break bentar. Kata Pak josh pergi,




Saat ingin berjalan ke tempat istirahat lagi lagi kepala Shandy terasa sangat sakit, arghh kenapa kambuh lagi sih perasaan dulu ga sesering ini. Kata Shandy yg sudah sangat pucat itu,

Ehh bang bang liat deh. Kata fiki menepuk nepuk pundak ricky, apasih fik ganggu aja. Kata ricky, itu liat bangsen pucet and jalannya oleng. Kata fiki, mereka pun segera pergi ke lapangan untuk melihat Shandy,


Lo gapapa shan? Tanya ricky, ehh gapapa kok. Kata Shandy kembali berjalan dengan sempoyongan, eh eh lo pusing bang ? Tanya fajri khawatir, engga papa ko--, Shandy pingsan untung saya ada fajri yg sigap menopang tubuh Shandy,

Ehh bang bang bangunnn. Kata fajri menepuk nepuk pipi Shandy panik, kita bawa ke UKS. Kata farhan dan mereka semua pun membawa Shandy ke UKS, telfon Nindy ga sih? Tanya Gilang, ngapain ditelfon bang orang kaknin aja ada diruangan panah lagi eskul juga. Kata zweitson, yaudh panggil gih. Kata Gilang dan zweitson pun berlari menuju ruang panah





Permisiii. Kata zweitson saat masuk ke ruang panah, eh soni ngapain kesini. Tanya Nindy, zweitson mendekati Nindy dan berbisik, kaknin, bangsen pingsan tadi sekarang lagi di UKS ayuk kak ikut aku ke UKS. Kata zweitson berbisik, tanpa basa basi Nindy langsung berlari ke UKS dan disusul oleh zweitson, itu si Nindy kenapa? Tanya aira bingung, gatau. Kata ara,






Sendyyy. Kata Nindy yg baru sampai di UKS dan memeluk Shandy, sen sendy  bangunnn. Kata Nindy terus menepuk nepuk pipi Shandy namun tidak ada jawaban dari sang pemilik badan, ini kenapa sendy bisa pingsan. Tanya Nindy pada teman temannya, tadi bangsen pingsan di lapangan kak. Kata fiki menjelaskan


Huh pantes, udah 2 bulan ini Shandy belum ada control terus dia juga belum minum obat. Kata Nindy, pantes pingsan. Kata farhan,


Tidak lama kemudian Shandy mulai membuka perlahan matanya, senn senn ini aku. Kata Nindy menggenggam tangan Shandy, kenapa aku bisa ada disini. Kata Shandy yg perlahan mulai sadar


Tadi lu pingsan bang dilapangan. Kata zweitson, lalu Shandy mengangguk


Kamu kenapa siiii nakal banget udah aku bilang harus minum obat tapi tetep aja ga diminum aku khawatir sendyyyy. Kata Nindy, udah ya kici aku gapapa kici gaboleh sedih entar sendy juga ikut sedih. Kata Shandy mengelus pelan pipi Nindy,


Kici dan sendy, udah cocok dibikin FTV ga sih son. Kata fiki menyindir Shandy, yap bener banget tuh ntar gw usulin deh ama SCTV. Kata zweitson, iri ya lu pada. Kata Shandy, enggak sapa yg iri. Kata fiki dan zweitson berbarengan, dan mereka semua pun tertawa



Tidak lama kemudian Pak josh juga datang untuk melihat keadaan Shandy, shan kamu gapapa, kok bisa pingsan. Kata Pak josh khawatir, engga papa kok Pak Shandy cuma kecapean ajah. Alibi Shandy padahal karena leukimia nya kambuh




Entah kenapa rasa pusing kembali menyerang Shandy dengan cairan merah yg mengalir dari hidungnya, ehh sen sendy kamu kenapa. Kata Nindy yg khawatir, dan Shandy pun pingsan


Ayo kita bawa ke RS. Kata Pak josh, gw bawa mobil kita pake mobil gw aja. Kata ricky, dan mereka semua mengangguk dan membawa Shandy ke rumah sakit





|



Next or stop?



Hello ges gimana nih buat chapter 8??

Ada yg penasaran ga gimana kelanjutan setelah Shandy sampai dirumah sakit??


Jangan lupa vote and komen ~~

"Tertekan Batin"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang