"Gue ingin dimana gue menjadi anak kecil yang tidak pernah kekurangan kasih sayang orang tua gue"
"GILA LEVIN ARGH UDAH KITA DUGA KALAU PEMENANG NYA ITU LO."
Teriakan heboh untuk levin yang baru saja memenangkan balapan dengan hadiah yang sangat fantastis.
"Sini uang lo buru."Levin menyodorkan tangan nya untuk meminta hadiah nya.
Mau tak mau, dengan berat hati sang lawan memberikan amplop coklat kepada Levin dan pergi meninggalkan tempat tersebut.
"Lo kenapa harus ikut balapan coba, kan daddy lo kaya"ucap gilang~Teman kelas nya.
"Iya gue tau tapi kartu gue di blokir sama daddy gue, Sedangkan gue butuh uang banyak".
Gilang dan yang lainnya menatap levin sedih, Seorang anak CEO mengikuti balapan liar hanya untuk mendapatkan uang?.
"Buat apa coba?, Lo bisa bilang ke kita kalau lo butuh uang kita semua bisa bantu lo gk perlu pakai acara gini lo tau kan tadi lawan lo itu licik bisa aja lo kenapa-kenapa."
Levin terkekeh mendengar ucapan teman nya ini"apa si dev gue bisa sendiri gk perlu repot-repot nyusahin kalian, Uang nya bukan buat gue kok kan kebutuhan gue masih di tanggung daddy gue."
Yang lainnya mengerutkan keningnya binggung"terus uang nya buat siapa?."
"Buat...ah gue binggung cara kasih tau nya udah lah ini udah malam gue balik dulu nanti daddy gue marah-marah."pamit levin dan di angguki yang lainnya.
******
Levin membuka pintu rumah nya dan berjalan menuju kamar nya sendiri.
Tapi langkah nya berhenti ketika melihat orang tua serta adik nya sedang menonton televisi.
"Habis dari mana?"tanya bright dengan lembut.
Oh tidak suara nya itu bikin levin sesak di hati nya, Berdo'a lah levin untuk yang akan terjadi kali ini.
"Main."
Ya tuhan maafkan Levin yang berbohong ini dia sangat terpaksa melakukan ini semua.
Bright tersenyum kecil"daddy gk percaya omong kosong mu boy, Sini berikan kunci motor nya!."tekan bright.
"Dad aku mohon kartu aku udah di blokir semua bukan?, Jadi jangan minta motor ku ini."tolak levin dengan pelan.
Bright menggeleng"gk ya levin berikan cepat!."bentak bright
Dengan berat hati levin memberikan kunci motor nya dan menatap lea sengit.
"Oh iya daddy mau minta mobil kamu yang di kasih alex soalnya Lea yang minta."ucap bright dengan hati-hati.
Levin menatap bright tajam"lagi bahkan lea selalu minta hadiah yang alex kasih buat aku!, Boneka dino yang di berikan alex dan sepatu serta yang lainnya apa itu gk cukup Lea!."
Bright menghela nafas pasti ini bakal terjadi"boy kamu harus mengalah sama adik mu kalian ini saudra kandung".
Levin terkekeh miris"aku cape harus mengalah sama lea itu mobil yang di berikan alex sangat berharga bagi ku!, Saat itu alex memberikan nya karena nilai ulangan harian matematika ku bagus!, Daddy tidak pernah tau soal itu, Dan untuk lo lea gue udah kasih semua yang lo mau bahkan kasih sayang orang tua gue lebih dari yang dia beri, Gue cuman dapat itu semua pas masih kecil hanya sampai umur 5 tahun saja asal lo tau!."
Levin membentak ke lea membuat gadis itu menangis.
Alay.
"Levin jaga bicaramu sayang jangan membentak adik mu."ucap win tak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Friendzone | lexvin
Aktuelle LiteraturFOLLOW SEBELUM BACA! Sequel book : married with brother in law Levin opas vachirawit yang berusaha hidup dengan kesalahan adiknya, Di benci orang tua bahkan orang yang ia cintai secara diam-diam, Lalu pelangi yang datang pun lenyap karena takdir. ...