14.

1K 79 41
                                    

"Kata selamat tinggal akan terucap setelah semua nya selesai."

Semua melihat levin dengan banyak alat bantu di badan nya bibir yang selalu mengumpat dan tersenyum itu pucat.

"Sayang bangun kata nya levin mau peluk mommy."

Benar kata orang jika penyesalan itu datang nya terakhir jika sudah menyerah dengan takdir.

Bright mengelus punggung win yang terus menangis, "win stop nanti kamu demam."

Alex diam seperti bisu melihat wajah levin hati nya berguncang dengan penuh penyesalan hebat "epin."

BRAKK

Pintu ruangan levin terbuka dengan kasar oleh ibu lia.

"LEVIN!!!!!." Teriak nya dan memeluk levin dengan lemah.

Tangan yang bergetar menyentuh wajah levin "nak bangun kata nya mau bikin sekolah dan panti lagi buat anak-anak, Levin bangun yang lain merindukan suara abang nya."

Tidak ada respon membuat lia menangis histeris dan di tenangkan oleh eliza serta deva.

Mata nya melirik ke arah orang tua levin dan mendekati nya "ini karena kalian!!, Kalian tidak pernah melihat sisi rapuh anak kalian sendiri!!!."

"Kami orang tua nya pasti tau perkembangan anak kami." Ujar bright dengan percaya diri.

Lia tertawa mendengar bright "tau perkembangan nya?, Anak kalian menangis  saat masa rapuh nya apa kalian tau. Saya bertemu dengan nak levin pada saat tawuran wajah nya penuh luka saya obatain dan tatapan mata yang pekat hitam memiliki perasaan yang buruk dia kesepian jangan salah kan anak kalian jika salah pergaulan, anak seperti itu karena kesepian saja."

Di tarik nya nafas pelan-pelan "apa kalian tau jika levin memiliki penyakit mental?, Mental nya sudah hancur dari lama saat kalian membedakan adik serta levin. Depresi bipolar gangguan mental yang menyebabkan terjadinya perubahan mood yang ekstrem. Mood levin jika bahagia dia sangat bahagia tapi jika menangis dan kacau dia seperti putus asa, Levin bertahan hanya untuk mencari kebenaran atas bukan kesalahan nya dan mewujudkan mimpi kalian untuk membuat levin pintar dalam bidang akademik dia selalu menekankan diri untuk belajar belajar dan belajar demi kalian bangga terhadap nya."

Tangis di ruangan serba putih pun pecah. Tidak ada yang mengetahui kehidupan seseorang, Terkadang manusia terlalu pandai menyembunyikan luka nya. Orang yang selalu ceria membuat ulah itu la orang yang rapuh di dalam nya.

"Levi bangun apuni mommy sayang bangun hiks..mommy mohon ayo peluk mommy lagi." Isak win sambil memeluk badan levin.

Ibu lia mengambil tas nya dan mengeluarkan buku membuat semua orang mengerutkan keningnya.

Ibu lia mengambil tas nya dan mengeluarkan buku membuat semua orang mengerutkan keningnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] Friendzone | lexvinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang