"semua nya berhak bahagia, Entah di bahagiakan atau membahagiakan."
Levin membawa pesanan yang akan di antar di meja pelanggan. Di taro nya nampan di meja dan terkejut melihat siapa yang pesan.
"Levin"
Levin melihat keterkejutan orang tua nya dan adik nya. Setelah itu, Lea tertawa melihat pakaian levin yang memakai baju pelayan.
"Ini abang?, Sampai segitunya?."
Tak ada kata lain hanya tersenyum mendengar ucapan adik nya"salah nya dimana?, Gue juga butuh uang kan gue cari uang sendiri."
Win menatap levin yang lumayan berisi tidak seperti di rumah nya dulu. Itu tanda nya Levin bahagia?.
"Aku ingin memesan late nya no lama-lama."
Levin mengangguk dan segera berjalan untuk mengambil yang di minta lea.
"Lea apa kamu tidak membenci abang mu sendiri?"tanya bright.
Lea menggeleng"daddy kan abang levin itu Abang ku mau sejahat apapun dia tetap Abang lea."
Bright tersenyum dan mengelus rambut sang anak. Levin mengelus pipi lea sambil mencium nya.
Levin kembali dengan membawakan late dan melihat semua nya iya. Hanya bisa menahan untuk tidak menangis.
"Ini kopi ny-a aaa"
Levin terkejut ketika berjalan ingin menaruhkan pesanan lea. Kopi tersebut jatuh di baju lea kotor, lengket, dan bau. Membuat semua yang ada di cafe terkejut melihat semua nya.
"LEVIN!."
Levin terkejut mendengar bentakan daddy-nya. Levin tersungkur ketika di dorong lea
"Maaf."
Bright menarik levin agar bangun dan menatap levin tajam membuat levin ketakutan.
PLAKKK
Tangan levin menyentuh pipi kanan nya yang habis di tampar bright. Sakit, Kebas.
"Maaf dad aku tak sengaja, Tapi itu karena kaki lea yang menghalangi aku jadi aku terjatuh."
Lea menangis membuat win memeluk nya"Abang jahat!, Bahkan aku diam saja di salah kan?, Dres pemberian ka alex kotor mommy hiks."
"Kamu itu bikin orang susah, Pembuat masalah, mengacaukan semua nya!!"
"Ada apa ini!."
Levin melihat rangga dan langsung berjalan ke belakang nya seolah-olah meminta perlindungan kepada rangga.
"Siapa kamu?"tanya bright kepada rangga.
Rangga menunjuk diri nya"saya pemilik cafe ini ada masalah apa ya?."
Bright menghela nafas"pemilik?, Sebaiknya kamu memecat anak itu dia sangat tak berguna sebagai pelayan bisa saja bangkrut cafe mu."
Rangga terkekeh sambil mengelus tangan levin mencoba menenangkan nya, Rangga melihat ke belakang dan menatap levin mengisyaratkan bahwa 'akan baik-baik saja'.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Friendzone | lexvin
General FictionFOLLOW SEBELUM BACA! Sequel book : married with brother in law Levin opas vachirawit yang berusaha hidup dengan kesalahan adiknya, Di benci orang tua bahkan orang yang ia cintai secara diam-diam, Lalu pelangi yang datang pun lenyap karena takdir. ...