"Gapapa gk semua nya harus berakhir bahagia."
"Sayang ibu gk izinin kamu buat pergi berkemah nanti ibu yang izin kepala sekolah."
Levin menggenggam tangan ibu lia dan tersenyum"ibu, jangan khawatir karena levin gk kenapa-kenapa."
Levin mencoba menenangkan dan mengistirahatkan semua nya akan baik-baik saja tidak perlu di takut kan.
"Ibu takut kamu kenapa-kenapa sayang."
Levin memeluk nya erat dan mengelus bahu yang bergetar karena tangisan bu Lia.
"Ibu, Levin gk apa-apa jadi tenang aja levin akan mencoba mengontrol emosi nya."
Akhirnya lia mengangguk dengan ucapan levin. Levin tersenyum bahagia melihat respon ibu angkat kesayangan nya ini. Namun tidak ada yang tau akan seperti apa selanjutnya levin hanya membutuhkan semangat.
Ruangan levin terbuka menampakkan dokter yang tersenyum ramah kepada levin dan bu lia.
"Levin jangan terlalu banyak pikiran ya, Dan jauhkan semua pikiran buruk di otak kamu karena itu akan membuat kamu kambuh ingat levin ini parah."
Levin mengangguk dan tersenyum menanggapi ucapan sang dokter.
"Dokter firman apa levin jika kambuh akan parah?"tanya bu lia takut.
Dokter firman mengangguk sebagai jawaban"bisa membuat penderita nya putus asa dan setres berkepanjangan, Saya harap levin terus menjaga mood nya dan kasih semangat."
Ibu lia mengangguk sambil memeluk levin erat seakan-akan tidak boleh pergi dari nya.
******
"GILANG ANJING JANGAN BUAT MASALAH NANTI DI AMUK SAMA ELIZA!."Pekik deva.
Gilang tidak mendengarkan ucapan deva ia hanya fokus menggambarkan dengan menggunakan pulpen milik eliza dan buku milik levin.
Deva menoyor kepala gilang kesal"nanti habis tinta nya lagian lo gambar apa si anjing."
Gilang memberikan hasil gambar nya sontak membuat deva tertawa.
"Ini lagi?, Gk bosen lo?."
Gilang menggeleng sebagai jawaban"gue mau jadi dia."
Deva menggoyangkan badan gilang"sadar gilang nyebut woy sebelum terlambat."
Gilang mendorong deva"apaan gk jelas lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Friendzone | lexvin
Fiksi UmumFOLLOW SEBELUM BACA! Sequel book : married with brother in law Levin opas vachirawit yang berusaha hidup dengan kesalahan adiknya, Di benci orang tua bahkan orang yang ia cintai secara diam-diam, Lalu pelangi yang datang pun lenyap karena takdir. ...