4.

504 66 17
                                        

"Jika tidur adalah salah satu cara dimana gue bisa melupakan tentangnya, boleh kah meminta ke tuhan untuk membuat gue tidur selamanya?."

Levin merebahkan badannya di ranjang sempit, Dan tidak ada ac hawa yang panas tapi levin tidak merasakan ketidak nyamanan justru ia begitu nyaman.

"Bu apa levin kuat?."

"Ibu yakin kalau nak levin anak yang kuat, Jangan menyerah anak-anak selalu mengsupport kamu levin."

Levin tersenyum senggak nya masih ada orang yang masih perduli kepadanya"tapi semua orang gk percaya sama levin, Bisakah levin mendapatkan kebahagiaan meski itu sedikit."

"Levin beruntung punya ibu yang selalu ada buat levin."

"Levin kamu anak baik berkat kamu anak di panti gk pernah kelaparan, Berkat kamu riko bisa di operasi dari usus buntu nya."

Levin tidak bisa menahan air mata nya"ibu lia selalu ada buat levin, Bukan berkat levin tapi karena takdir."

Lia tersenyum"lebih baik nak levin tidur besok sekolah."

"Iya, Tapi nanti levin mau melamar pekerjaan buat kebutuhan kita."

"Sudah jangan pikirkan seperti itu lebih baik istirahat dulu."

Levin mengangguk dan membenarkan selimut nya dan menutup mata, Lia yang sudah melihat levin tertidur ia keluar dari kamar kecil itu dan menutup pintu.

Terkadang lebih baik hidup kekurangan harta tapi tidak kekurangan kasih sayang dari pada banyak harta kurang kasih sayang bukan?.

*****

Levin berjalan ke kelas dan mendudukkan di tempat nya, Semua orang menatap nya tidak suka levin tidak peduli itu semua.

"Vin lo kemarin gk sekolah kenapa bro?"tanya gilang.

"Sibuk gue."balas levin dengan terkekeh.

Levin melihat seolah mencari sesuatu"za eliza"panggil nya.

Eliza mendekat ke levin lalu bertanya"apa lo manggil gue?."

"nih gue bayar kurangan uang kas."

Eliza dengan semangat mengambil dan pergi dari kelas menuju kantin membuat levin terkekeh.

"Lo jadi trending topik di sekolah."celtuk deva.

Levin mengangguk sudah ia duga pasti adik nya tidak diam-diam menyebarkan berita sialan itu.

"Iya gue tau, Apa kalian mau kaya mereka yang gk percaya sama gue?."

Gilang dan deva menggeleng"kita teman lo gue tau kelakuan adik lo, Kita berdua bakal berusaha cari tau kebenaran nya dan bukti yang kuat demi membersihkan nama lo."ucap Gilang dan di angguki kedua nya.

"Gue ke toilet dulu kalau ada guru telpon gue."

Levin keluar dari kelas dan berjalan ke toilet tanpa memperdulikan sekitar yang berbincang soal diri nya.

"Kita itu hidup di zaman yang menilai seseorang dari 'kata nya' "

*****

"Abang Levin?."ucap lea ketika melewati levin berserata kedua teman nya.

Levin tersenyum sinis"lea?, Gimana kabar nya apa semakin baik setelah menjadi korban pemerokosaan?."

[✓] Friendzone | lexvinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang