12.

542 64 8
                                    

"egois membuat kita semua bodoh akan melakukan sesuatu."

Lea terduduk lemas di kursi tunggu depan ruangan levin tangan nya gemetar dengan keringat yang bercucuran.

"gimana ini." Gumam lea.

Pintu ruangan operasi levin terbuka membuat lea berlari menghampiri dokter tersebut.

"Operasi berjalan dengan lancar dan akibat tusukan pisau terlalu dalam membuat keadaan korban menurun, Dan korban koma berdoa lah semoga ada keajaiban." Ucap dokter.

Lea menangis mendengar ucapan dokter tersebut dan mengangguk mengerti.

"Baik dokter terima kasih." Balas lea dan dokter pun meninggalkan lea sendiri.

"Nanti setelah ini saya akan membawa ke ruangan ICU, kalau gitu saya permisi." Pamit dokter dan pergi.

"Apa jangan kasih tau mommy dan daddy ya."

Lea mengangguk ia tak ingin semua orang membenci diri nya atas kebenaran yang akan terungkap. Lea tak mau jika semua nya berantakan. Lea pun pergi untuk pulang.

Di lain tempat win memunguti pecahan gelas yang jatuh akan kecerobohan diri nya sendiri.

"Sayang kamu kenapa!." Pekik bright ketika sampai rumah.

Win menggeleng "perasaan ku tak enak dari tadi mas."

"Aku takut terjadi sesuatu terhadap levin." Ucap win membuat bright mengeraskan rahangnya.

Bright membuang pecahan gelas tersebut dan menghampiri win lalu menatap intens mata nya.

"Hanya perasaan kamu saja jadi tak perlu di pikirin, Jangan mikirin anak sialan itu lagi win."

"Mas apa kita tidak keterlaluan?." Tanya win.

Bright menggeleng "tak sayang memang dia pantas mendapatkan ini semua atas perbuatannya sendiri."

Lea mematung mendengar ucapan bright barusan karena rencana nya membuat Levin tersiksa.

"Mas, Apa kita orang tau yang buruk buat levin?." Tanya win.

Win menunduk  "juga selalu membedakan mereka mas, kita terlalu takut buat kehilangan lea lagi akibat kejadian saat itu."

Bright memegang bahu win "sayang kita itu gk membedakan mereka kita semua sayang sama mereka, Dan pada saat Lea terjatuh ke kolam renang itu membuat kita takut kehilangannya tapi kejadian saat itu levin sendiri yang menyewa preman."

"Mas apa kita cari levin saja ya?." Tanya win.

"gk sayang kerjaan aku banyak masa iya ninggalin kerjaan buat cari Levin." Gerutu bright.

Lea langsung masuk ke dalam kamar nya tanpa menyapa win dan bright terlebih dahulu.

*******

Tempat nya penuh dengan bunga dan harum sekali membuat levin mengerutkan keningnya.

"Aku di mana ini?." Tanya pada diri nya sendiri.

Levin memkik terkejut ketika bahu nya di Sentuh seseorang.

"Levin?, Pulang levin jangan di sini."

Levin menoleh "Rangga?, Gue mau ikutt sama lo!."

Rangga menggeleng "semua nya bakal terungkap levin lo bakal bahagia setelah ini."

"Gk Rangga gk!!, Gue mau ikut lo."

Rangga menyentuh kedua tangan levin dan tersenyum "gk levin lo harus sehat kalau takdir membuat kita bertemu kita bakal bertemu tapi untuk ini lo harus berusaha untuk bertahan ."

"Rangga gue.. ARGHHHH!!!."

"Detak jantung levin semakin melemah dokter!!." Pekik suster tersebut

Dokter menoleh ke arah monitor dan menganggukkan kepalanya lalu mengambil alat untuk memacu detak jantung levin agar kembali normal.

Dokter tersebut menghela nafas lega ketika ia berhasil membuat jantung levin kembali normal.

"Suster pasien sudah kembali normal infus nya tolong di ganti jika sudah habis."

*******

"Ka aku gk ikut rapat ya." Ucap lea membuat alex mengerutkan keningnya.

"Why?, Lo gk biasanya gk ikut ada apa?, Kita harus rapat karena mau bicara soal perlombaan bersama orang tua besok Lea!."

Lea menelan ludah nya kasar mendengar ucapan alex.

"Gk ka aku duluan ya bay!." Ucap lea dan pergi dari situ meninggalkan alex.

Lea berjalan ke mobil nya dan mengehentikan nya kea cafe.

"Kalian udah buat abang gue koma!!."

"Haha lucu bos?, Lo sendiri yang nyuruh kita buat hancurkan tuh manusia tapi sekarang apa?."

Lea diam mendengarkan ucapan baron tadi membuat tangan nya terkepal erat.

"Mau paling tersakiti?, Atau takut batang nya kebongkar dan takut di benci orang-orang bos?."

"Awas aja kalian sampai bocorkan semua nya yang gue fitnah Levin karena pemerkosaan itu!."

"Tenang aja kita gk bakal bilang kok asal transfer uang 100 juta untuk kita."

Lea melototkan mata nya mendengar itu "kalian mau rampok kita!!."

"Ya terserah si mau kebongkar dan membusuk dengan kebencian orang-orang atau mempertahankan kebohongan itu lalu memberikan kita 100 juta."

"Baiklah gue transfer!."

"Bukti nya udah gue Vidio tinggal tayangkan aja di depan sekolah biar si sialan itu malu."

"Yes, Berani bermain dengan kita dan menyakiti superhero kita."

"Wait for our game Lea."

*****

WOWOWO SELAMAT BERPUASA BUAT YANG MENJALANKAN NYA🙏🏻

1 part lagi kaya nya atau apa saya juga tak tau tunggu saya up lagi cmiww.

Mau gabung grup saya gk?, Bukan grup raikan atau wattpad hanya grup gabut saya saja bahas apa saja.

Enjoyy

Komen luapkan semua emosi 😘

[✓] Friendzone | lexvinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang