PART 8

54K 5.5K 301
                                    

Reva sedang bersiap-siap ke sekolah dengan wajah cerahnya, dia tidak sabar untuk latihan karate sore ini.

Reva kemudian keluar kamar menuju ruang makan untuk sarapan.

Sampai di ruang makan, ternyata sudah ada gevan. Reva mengedikan bahu acuh, menarik kursi duduknya

Kriett

Bunyi kursi mengalihkan perhatian gevan dari ponselnya, itu reva

Mereka berdua akhirnya sarapan dengan tenang.

"Ekhem" dehem Reva setelah selesai makan

"Hari ini gue pulang telat" ya meski jengkel dengan gevan, reva masih sedikit menghormatinya karena dia lebih tua

Gevan menaikan sebelah alisnya,
"Kenapa?" tanya Gevan

"Ada perlu" Reva

"Apa?" Gevan

"...."

Tak ada jawaban dari reva, gevan diam menunggu jawaban, namun reva tetap diam.

"Gue berangkat, assalamualaikum" Reva

Gevan memperhatikan reva yang beranjak pergi, lalu menjawab salamnya

"Waalaikumsalam" Gevan

Jawabnya, lalu beranjak pergi berangkat sekolah
..

*Sekolah

Reva memasuki gerbang dengan motor maticnya, melepas helm lalu menuju kekelas tanpa menghiraukan tatapan orang.

Saat akan menaiki tangga, terdengar orang memanggilnya.

"REVA!"

Reva menoleh melihat siapa yang memanggilnya, ternyata itu Gilang. Dia tersenyum, lalu berjalan ke arahnya.

"Kenapa lang?" tanya Reva

"Gapapa, gue liat lo jalan sendiri jadi gue panggil. Bareng ya ke kelasnya" Gilang

"Hmm, oke" jawab Reva sambil mengangguk

Mereka akhirnya berjalan bersama ke kelas. Sampai di kelas mereka berpisah

Reva kemudian duduk dikursinya, ia melihat Nanda yang tentunya selalu membaca buku. Soal buku, reva jadi teringat novel. Dia biasa membaca novel ketika sedang bersantai.

"Weekend beli novel ah" fikir Reva

"Reva" panggil seseorang

Reva menaikan pandangannya dan melihat radit berdiri disamping mejanya.

"Apa" Reva

"Gue mau ngomong sama lo" Radit

"Gue gak ada waktu" Reva

"Ini penting" Radit

"Gue gak peduli" Reva

Radit mengepalkan tangannya, reva sekarang sangat menjauh darinya.

Radit kemudian menarik tangan reva sampai berdiri, dia berniat menarik reva. Namun reva menahannya.

"Reva kita perlu bicara" tekan Radit

Reva kemudian menghempaskan tangan radit, pergelangan tangannya memerah, radit selalu kasar.

"Kalo gue bilang gak mau ya gak mau, lu ngerti bahasa manusia gak sih?" Tekan Reva

"Lo kenapa sih va?" Radit

"Harusnya gue yang tanya ke lo, kenapa lo selalu maksa dan emosi ke gue." Reva

"Lo juga selalu kasar sama gue" Reva

"Banci lo?" tanya Reva

Satu kelas hening, ya mereka tahu jika Radit selalu kasar dan emosi jika berurusan tentang Reva, tapi mereka tak mau ikut campur.

VERA or REVA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang