Reva sedang bersiap-siap ke sekolah dengan wajah cerahnya, dia tidak sabar untuk latihan karate sore ini.
Reva kemudian keluar kamar menuju ruang makan untuk sarapan.
Sampai di ruang makan, ternyata sudah ada gevan. Reva mengedikan bahu acuh, menarik kursi duduknya
Kriett
Bunyi kursi mengalihkan perhatian gevan dari ponselnya, itu reva
Mereka berdua akhirnya sarapan dengan tenang.
"Ekhem" dehem Reva setelah selesai makan
"Hari ini gue pulang telat" ya meski jengkel dengan gevan, reva masih sedikit menghormatinya karena dia lebih tua
Gevan menaikan sebelah alisnya,
"Kenapa?" tanya Gevan"Ada perlu" Reva
"Apa?" Gevan
"...."
Tak ada jawaban dari reva, gevan diam menunggu jawaban, namun reva tetap diam.
"Gue berangkat, assalamualaikum" Reva
Gevan memperhatikan reva yang beranjak pergi, lalu menjawab salamnya
"Waalaikumsalam" Gevan
Jawabnya, lalu beranjak pergi berangkat sekolah
..*Sekolah
Reva memasuki gerbang dengan motor maticnya, melepas helm lalu menuju kekelas tanpa menghiraukan tatapan orang.
Saat akan menaiki tangga, terdengar orang memanggilnya.
"REVA!"
Reva menoleh melihat siapa yang memanggilnya, ternyata itu Gilang. Dia tersenyum, lalu berjalan ke arahnya.
"Kenapa lang?" tanya Reva
"Gapapa, gue liat lo jalan sendiri jadi gue panggil. Bareng ya ke kelasnya" Gilang
"Hmm, oke" jawab Reva sambil mengangguk
Mereka akhirnya berjalan bersama ke kelas. Sampai di kelas mereka berpisah
Reva kemudian duduk dikursinya, ia melihat Nanda yang tentunya selalu membaca buku. Soal buku, reva jadi teringat novel. Dia biasa membaca novel ketika sedang bersantai.
"Weekend beli novel ah" fikir Reva
"Reva" panggil seseorang
Reva menaikan pandangannya dan melihat radit berdiri disamping mejanya.
"Apa" Reva
"Gue mau ngomong sama lo" Radit
"Gue gak ada waktu" Reva
"Ini penting" Radit
"Gue gak peduli" Reva
Radit mengepalkan tangannya, reva sekarang sangat menjauh darinya.
Radit kemudian menarik tangan reva sampai berdiri, dia berniat menarik reva. Namun reva menahannya.
"Reva kita perlu bicara" tekan Radit
Reva kemudian menghempaskan tangan radit, pergelangan tangannya memerah, radit selalu kasar.
"Kalo gue bilang gak mau ya gak mau, lu ngerti bahasa manusia gak sih?" Tekan Reva
"Lo kenapa sih va?" Radit
"Harusnya gue yang tanya ke lo, kenapa lo selalu maksa dan emosi ke gue." Reva
"Lo juga selalu kasar sama gue" Reva
"Banci lo?" tanya Reva
Satu kelas hening, ya mereka tahu jika Radit selalu kasar dan emosi jika berurusan tentang Reva, tapi mereka tak mau ikut campur.
KAMU SEDANG MEMBACA
VERA or REVA [TERBIT]
Fantasy⚠ BANYAK TYPO BERTEBARAN [ PART SUDAH TIDAK LENGKAP ] Vera Novya Syakilla gadis cantik, memiliki IQ diatas rata-rata, cuek kalo baru kenal, gak pekaan, hangat kepada sahabat dan keluarga. Anak tunggal dari keluarga sederhana. Selalu ingin memiliki k...