Reva sedang tertidur di brankar rumah sakit, dia pingsan saat ditinggal oleh bik surti.
"Udah bisa dihubungin bik?" Radit
"Gak diangkat den" Bik Surti
Dari tadi bik surti mencoba menghubungi gevan, namun tidak diangkat.
"Coba orang tuanya reva bik" Radit masih setia menunggu disamping reva dengan menggenggam tangannya.
Bik surti mengangguk, lalu mencoba menghubungi majikannya, namun hanya suara operator yang terdengar.
"Gak aktif den" Bik Surti
"Huft, yaudah kita tunggu reva siuman aja" Radit
"Iya den" Bik Surti
Mereka akhirnya duduk menunggu reva siuman.
*Bandung
"Ky, telfon si reva dong. Kangen nih gue" Ikhsan
"Pake hape lo sendiri lah" Ricky
"Kuota gue abis" Cengir Ikhsan
Ricky mendengus, lalu mencoba menghubungi reva yang di Jakarta,
"Gimana?" Ikhsan
"Gak diangkat" Ricky
"Coba lagi lah" Ikhsan
"Tetep aja. Mungkin dia udah tidur, seinget gue dia hari ini ada pertandingan karate" Ricky
"Yah, padahal gue kangen sama dia" Ikhsan
"Jugaan bentar lagi dia ke Bandung kan, olimpiade" Ricky
"Iya sih" Ikhsan
....
Radit memandang datar ponsel reva yang berdering dan menampilkan sebuah nama laki-laki.
"Ricky?" Batin Radit
Radit hanya membiarkan ponsel reva terus berdering hingga mati sendiri.
Tatapannya beralih kearah reva yang belum siuman."Apa lo udah punya pengganti gue va?" Lirih Radit
Dia tadi datang kerumah reva berniat ingin mengajaknya jalan-jalan, tapi dia dikejudkan dengan bik surti yang turun tangga dengan tergesa-gesa setelah pamit memanggil reva. Saat ditanya, ternyata reva sedang sakit maag dikamar.
Radit yang khawatir langsung berlari menaiki tangga dan masuk kamar reva tanpa permisi, dia tambah terkejud melihat reva pingsan dengan tangan berdarah.
Dia langsung menggendong reva membawanya kerumah sakit, dia juga membawa bik surti bersamanya.
Radit masih setia mengelus tangan reva, dia berharap reva segera sadar.
Lelah menunggu, radit berpindah disofa pojok ruangan dan berbaring tertidur.
Mata reva perlahan terbuka, mengerjab menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.
Mata nya meneliti sekitar hingga melihat seorang cowo tidur disofa dengan lengan kanan menutupi matanya.
Ceklek
Bik surti masuk ruangan dengan sebungkus nasi ditangannya."Loh non reva, udah bangun" Bik Surti
"Hmm" Reva mengangguk mengiyakan.
"Dia siapa bik?" Reva
"Oh, itu den Radit, dia yang bantu bawa non reva kerumah sakit tadi" Bik surti
"Non reva mending makan dulu ya, perut non reva harus diisi" Bik Surti
Reva mengangguk, lalu menerima nampan berisi makanan rumah sakit, saat sakit maag, dia tidak berani membantah soal makanan. Karena dia akan lebih sensitif dengan rasa makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
VERA or REVA [TERBIT]
Fantasy⚠ BANYAK TYPO BERTEBARAN [ PART SUDAH TIDAK LENGKAP ] Vera Novya Syakilla gadis cantik, memiliki IQ diatas rata-rata, cuek kalo baru kenal, gak pekaan, hangat kepada sahabat dan keluarga. Anak tunggal dari keluarga sederhana. Selalu ingin memiliki k...