bab 11

407 61 12
                                    


Jihyo menyelinap keluar dari biliknya di restoran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Jihyo menyelinap keluar dari biliknya di restoran. Rupanya taehyung sudah pergi, tapi jungkook masih di bar, juga seojoon dan chanyeol. Dan omong-omong soal ayahnya, sepertinya dia sedang bersenang-senang...dan dengan seorang wanita! Oh, dengan dua wanita! Sungguh menyenangkan. Jungkook mengatakan sesuatu, membiarkan kilasan senyum samar melintas diwajah. Sisi wanita jihyo menyentak keras dengan tiba-tiba.
"Sayang! Disebelah sini!" Seojoon memanggil, suasana hatinya benar-benar sedang bagus. Jihyo menghampiri sang ayah, yang melingkarkan tangan ditubuhnya.
"Bagaimana kencanmu hm?" tanya chanyeol.
"Menyenangkan". Jawab jihyo, karena jungkook berada dalam jarak dengar. "Pria yang sangat menarik" tapi jungkook tidak sedang memandangnya, dia justru berdiri dan merentangkan tangan karena adiknya mendekat. Jeon somi menjatuhkan ransel dan langsung berjalan menuju sang kakak, memeluknya erat-erat.

"Syukurlah, aku sudah dirumah, kukira otakku akan meledak". Ucap somi.
"Karena seminggu penuh di universitas?" tanya jungkook.
"Dengar oppa, kau tidak tahu sama sekali beratnya kuliah". Somi menyandarkan kepala dibahu kakaknya, dan jungkook mengecup rambutnya, tindakan yang amat sangat manis dan natural. Jungkook mungkin pria yang menjengkelkan, tapi somi menyayanginya. Chanyeol justru sebaliknya, dia hanya akan mengolok-olok dan bersembunyi di dalam lemari saat dirinya berusia delapan tahun.

"Aku tidak bisa membayangkan kau memelukku di tempat umum". Ucap jihyo pada Chanyeol.
"Aku juga tidak". Sahut chanyeol. "Kau sangat menjengkelkan".
"Tidak". Tukas jihyo sambil tersenyum kecil. "Aku adik yang paling kau sayang ".
Tanpa diduga, chanyeol sudah memeluknya erat-erat dan mengangkatnya. "Astaga, kau berat hyo". Erangnya. "Berhentilah makan kue dan yang manis-manis".
"Tutup mulutmu dan turunkan aku oppa!". Ucap jihyo sambil memukul mukul dada kakaknya.
Ayah jihyo hanya tersenyum melihat kedua anaknya. "Yah baiklah, aku akan pulang, chan kau siap?" Ucapnya lalu mengusap rambut jihyo. "Selamat malam sayang..oh hai somi apa kabar?"
"Hai, tuan Park" ucap somi sedikit membungkuk. "Aku sehat, anda sendiri bagaimana?"

"Aku ikut pulang". Ucap jihyo. Hatinya mencelos sedikit. Lagi-lagi kencannya gagal. Dia ingin pulang dan memeluk Bam, menelpon taehyung dan menyampaikan laporan, lalu meminta taehyung untuk menebus perbuatannya. "Semoga malam kalian menyenangkan".
"Hei eon.." sapa somi. "Hm..kau ada waktu sebentar? Aku ingin tahu apakah kita bisa bicara. Tentang jepang".
Jihyo melirik jungkook yang sedang menelpon. Lalu menatap somi lagi. "Tentu Sayang".

 "Tentu Sayang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love choice (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang