Latihan

12.6K 1.8K 204
                                    

Hari ini Jevandra kembali bersekolah dan kebetulan ada latihan basket dan pengumuman yang akan disampaikan oleh coach nya. Sejak kedatangannya ke sekolah Jevandra tidak bersuara sama sekali, mood nya masih buruk gara-gara insiden kemarin, bahkan teguran teman temannya pun tidak ia hiraukan lantaran Jevandra masih marah pada mereka. Selain itu juga perasaan Jevandra masih kacau setelah Lia memutus hubungannya, membuat Jevandra tidak bisa fokus beraktifitas karena terus kepikiran mantan kekasihnya. Jevandra bahkan masih mencoba membujuk Lia agar menarik kembali kata-katanya untuk mengakhiri hubungan mereka, tapi Lia seolah menghilang begitu saja sebab semua akses kontaknya tidak bisa Jevandra hubungi. Jevandra semakin kacau dan galau. Semuanya berantakan.

Jevandra meneguk botol minumnya hingga habis setengah, bermaksud untuk menyegarkan pikirannya yang ruwet. Latihan bahkan belum dimulai tapi air minum Jevandra sudah kandas setengahnya. Ia menghela napasnya kasar, memperingatkan dirinya agar fokus dan tidak boleh lengah sebab pertandingan besar sudah menanti beberapa hari lagi. Jevandra tidak boleh kacau.

"Jev, cepet! Latihan udah mau mulai, udah di tungguin coach juga!" seru Haikal yang muncul dari luar pintu ruangan loker. Ya, Jevandra tengah mengganti seragamnya dengan kostum basket, sementara anggota tim yang lain sudah pergi ke lapangan lebih dulu.

"Sabar." jawab Jevandra sinis karena masih kesal.

Haikal pun masuk menghampiri sang kapten yang tampak tak semangat dari biasanya. Kemudian menepuk pundak Jevandra. "Udah jangan dipikirin masalah kemarin. Sekarang udah beres, berita berita lo di sosmed udah dihapus jadi lo gak akan di gosipin sama kak Axel lagi." ujar Haikal memberitahu.

Jevandra menatap bingung pada Haikal sebab dia tidak tau tentang itu. Pantas saja pagi ini Jevandra merasa tenang karena tidak mendapat perhatian dan kericuhan berupa bisikan bisikan para murid tentang dirinya dan Axel. Jevandra memang sengaja tidak membuka akun sosmednya karena ia tidak ingin melihat berita-berita itu berseliweran yang malah membuatnya kesal. Namun mendengar ucapan Haikal barusan membuat Jevandra penasaran, apa yang membuat mereka menghapus berita buatan mereka sendiri saat berita itu justru masih panas panasnya.

Melihat raut wajah Jevandra, Haikal yang paham pun menjelaskan lebih detail. "Lo nggak baca twitt kak Axel? Dia bikin klarifikasi lagi di akun twitter nya dan minta para fans nya buat menghapus berita gak bener itu. Kak Axel bahkan nulis permintaan supaya mereka gak ganggu hidup lo lagi karena dia gak mau lo ngerasa gak nyaman gara gara gosip itu. Liat? Kak Axel gak seburuk yang lo kira, dia bertanggungjawab atas apa yang udah dia perbuat. Dan sekarang beritanya bener bener udah dihapus sama mereka." tutur Haikal panjang lebar menjelaskan. Namun mendengar kalimat yang terselip menyanjung Axel pun membuat Jevandra tidak suka. Kenapa semuanya Axel dan Axel.

"Ow, tunggu tunggu.. Gue bukannya lebih belain kak Axel daripada lo, Jev. Gue cuma bilang kalo dia punya sisi tanggungjawab yang bagus. Gue dan anak anak ngerti kak Axel yang salah dari awal dan lo berhak marah, kita juga minta maaf atas yang kemarin. Jadi, udah sekarang lupain itu semua dan fokus lagi sama pertandingan kita, oke?" kata Haikal sebelum Jevandra mulai melayangkan protesnya tadi. Dia paham, Jevandra tidak suka di banding bandingkan dengan orang lain.

Tidak ingin terlalu kepikiran, Jevandra pun merespon tak acuh. Ia tidak menanggapi semua ucapan panjang Haikal dan memilih mengambil tas selempang nya kemudian melangkah keluar tanpa memedulikan Haikal yang terdiam mendapat respon abai tersebut.

Bagi Jevandra setidaknya masalahnya dengan si vokalis band yang sekarang sangat ia benci itu sudah selesai. Sekarang hanya tinggal bagaimana Jevandra membuat Lia kembali ke pelukannya lagi.

"Sabar banget gue punya kawan kayak lo, jev. Judes banget kenapa dah." Haikal menghela napasnya sebelum melangkah menyusul Jevandra ke lapangan.

Tepat di jalanan koridor, Jevandra berpapasan dengan Axel yang kebetulan baru kembali dari ruang latihan band. Jevandra mengumpat dalam hati saat sosok yang sangat tidak ingin dilihatnya justru muncul di depan matanya sekarang.

Leader vs Kapten [MarkNo] ☑️ READY PDF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang