Spam komen lagi ye dik adik🍉🍉🍉🍉
"Cel, lo serius mau gantiin kapten songong itu besok? Gila, mau mauan lo!" ujar Luki tak habis pikir dengan keputusan Axel yang dengan bodohnya mau membantu tim basket yang sudah menghina hina band nya. Jujur saja Luki masih dendam dengan perkumpulan anak basket yang ngotak nya selangit itu, tapi Axel dengan segalanya kebaikannya atau kebodohannya justru mau mau saja diminta menggantikan Jevandra yang justru orang paling kasar menghina band nya.
"Biarin aja tuh tim basket bubar anjirr! Punya bakat membanggakan tapi dipake buat ngejatuhin orang mah buat apa. Gak guna!" Luki masih misuh misuh tidak terima.
"Lagian mereka nggak punya malu juga ya minta lo jadi cadangan mereka. Nggak ingat apa kemarin mereka udah ngehina lo dan band kita?" timpal Juan tak habis pikir. Juan pikir mental mereka cukup mengagumkan, tidak punya malu dan rasa sadar diri. Sudah jelas mereka kalah tanding basket saat mereka meremehkan band nya tapi masih tetap merendahkan. Dan sekarang mereka dengan tidak tahu diri meminta Axel untuk membantu tim mereka yang kekurangan anggota.
"Iya. Emang muka muka tembok tuh mereka," omel Luki.
"Saya bantuin mereka demi sekolah kita. Kita salah salah satu murid disini pasti nggak mau sekolah kita malu gara gara tim mereka kan? Jadi saya bantuin mereka." jawab Axel sedikit beralasan. Dia memang melakukannya demi nama sekolah, namun di sisi lain terdapat ambisi lain untuk mendekati Jevandra.
"Halah. Entar lo jadi langganan mereka tau gak, kalo salah satu dari mereka gak bisa main basket entah ada masalah apa pasti nih lo lagi yang dijadikan cadangan," ujar Luki lagi.
"Saya janji cuma satu kali ini aja. Lagian kaki Jevandra masih sakit, nanti setelah sembuh dia bisa jadi kapten lagi,"
Luki dan Juan saling pandang saat merasa ada yang aneh dengan leader band nya ini. Kenapa ucapan Axel seolah-olah apa yang dia lakukan itu hanyalah demi Jevandra seorang.
"Lo naksir sama si Jevan?" tanya Luki curiga. Namun Axel tertawa, berusaha menyangkalnya.
"Ya nggak lah. Kalian ini ada ada aja. Urusan saya cuma gantiin posisi Jevandra buat sementara aja, nggak ada hubungannya saya suka sama dia meskipun dia emang manarik. Eh?" Axel menyengir lebar saat sadar mulutnya keceplosan.
"Anjing, gak waras si Axel. Sumpah." Heboh Luki.
"Yaudah lah. Cuma sementara kan? Its ok. Tapi kita nggak saranin kalo lo harus jadi langganan pemain cadangan mereka. Inget, lo punya band yang lebih penting daripada tim basket mereka," sahut Juan.
"Iya."
🍉🍉🍉🍉🍉
Axel kini tengah bersama kelima anggota tim basket dan pelatih basket untuk melakukan briefing. Ada juga Jevandra yang ikut menyimak di sana.
"Mereka yang merekomendasikan kepada saya kalau kamu mampu menggantikan Jevandra di tim. Meskipun saya belum pernah melihat langsung permainan kamu tapi kalau anak anak saya yakin itu artinya kamu emang pantas. Jadi, mohon kerjasamanya, ya, Axel. Saya percaya kamu bisa." Ujar sang coach pada Axel.
"Saya akan berusaha, coach." jawab Axel kalem.
Sang pelatih mengangguk. "Lima hari lagi turnamen berlangsung dan selama lima hari pula kita akan latihan terus untuk mengasah kemampuan dan menerapkan tehnik tehnik bermain yang baru untuk melawan tim lain nanti,"
Axel tiba-tiba mengangkat tangannya dan menginterupsi. "Maaf, coach. Saya kayaknya nggak bisa ikut latihan selama itu. Saya akan latihan di dua hari sebelum turnamen berlangsung." ucap Axel yang langsung membuat mereka mengernyit bingung, tak terkecuali Jevandra yang memandangnya heran. Bukan tanpa alasan Axel mengatakan itu, ia hanya sedang menghemat tenaganya untuk pertandingan nanti, mengingat kesehatan jantungnya tidak sebaik orang normal lainnya. Axel tidak mau jika terlalu lama melakukan latihan tubuhnya sudah keburu kelelahan dan penyakitnya kambuh. Itu sebabnya dia mengambil H-2 untuk latihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leader vs Kapten [MarkNo] ☑️ READY PDF
RandomPART LENGKAP || FOLLOW SEBELUM MEMBACA Jevandra si Kapten basket vs Axel si Leader grup band. 📌BXB 📌Lokal babangmarkli 2022