Komen yang rame ye🍌 abang kasih pisang tuhSeperti yang dikatakan dokter bahwa kaki jevandra sudah dinyatakan sembuh kembali, kini jevandra pun kembali pada aktifitas nya di basket. Tentang rapat dengan coach beberapa hari yang lalu bahwa turnamen diadakan dua minggu lagi, sekarang tim jevandra juga sudah kembali aktif latihan untuk persiapan turnamen. Mereka juga tidak perlu pusing lagi untuk mencari pemain cadangan yang sempat terpikirkan karena kondisi kaki sang kapten yang masih belum sehat. Bedanya, kali ini jevandra hanya akan latihan ala kadarnya saja, tidak boleh terlalu keras dan memaksa karena itu akan membuat kakinya cidera lagi.
Jam pulang sekolah telah tiba dan jevandra serta teman temannya berencana untuk latihan sepulang Sekolah. Jevandra yang keluar kelas lebih dulu pun langsung menghampiri kelas Axel yang terlihat belum bubar. Ia menunggu di depan kelas sang pacar untuk memberitahu bahwa ia tidak bisa pulang bersama karena harus latihan.
Tidak lama jevandra menunggu, kelas Axel akhirnya selesai dan pada murid pun berhamburan keluar. Jevandra berdiri di samping pintu kelas dan langsung menarik tangan Axel saat Axel keluar, membuat sang empunya terkejut mendapat perlakuan tiba-tiba itu.
"Jevandra? Kamu ngagetin saya," ujar Axel sambil mengusap dadanya seakan dia sangat terkejut.
"Lebay banget gitu doang kaget," cibir jevandra.
"Tumben nungguin di depan kelas, kenapa nggak di parkiran aja," Kata Axel.
"Gue nggak balik ke rumah, ada latihan basket," balas jevandra.
"Ngga pulang dulu?" tanya Axel.
Jevandra menggeleng. "Enggak usah, jam tiga udah selesai paling,"
"Makan siang?"
"Santai aja elah kayak di hutan aja, beli lah, di depan juga ada cafe,"
Axel menunduk melihat kaki jevandra dengan ragu. "Yakin udah sembuh betul?"
"Udah. Kan dokter juga bilang udah sembuh,"
"Kapan turnamen nya?" tanya Axel.
"Sekitar dua minggu lebih dari sekarang, jadi gue sama anak anak harus mulai latihan," tutur jevandra.
"Latihan seperlunya aja kalau udah mendekati turnamen. Jangan berlatih terlalu keras, ya, ingat kaki kamu sekarang nggak sekuat sebelumnya, harus dijaga hati hati," ujar Axel mengingatkan.
Jevandra mengangguk patuh. "Siap, bos."
Axel tertawa gemas. "Pulang jam berapa?"
"Jam tigaan udah selesai sih,"
"Mau saya jemput?" tawar Axel.
"Eh nggak usah, gue bisa nebeng anak anak, mereka pada bawa motor masing-masing kok," tolak jevandra halus. Dia hanya tidak ingin selalu merepotkan Axel seolah-olah menjadikan Axel supir pribadinya, walaupun Axel yang menawarkan diri tapi setidaknya jevandra cukup tau diri untuk menolak halus. Tapi ya bukan Axel namanya kalau menurut begitu saja. Sudah tau ditolak tapi malah keukeuh.
"Oke,jam tiga,"
Jevandra mengerang gemas antara gregetan dan kesal. "Kan gue bilang gak usah, Axel!"
Bule itu dengan santai tertawa. "Nggak ada penolakan dalam kamus saya jevandra, kalau saya mau melakukan ya saya akan lakukan. Jangan pulang duluan sebelum saya jemput nanti," pinta Axel mutlak.
Jevandra membuang napas pasrah. Sia sia saja memang kalau jevandra ingin memberikan pengertian pada Axel agar tidak selalu direpotkan, nyatanya Axel memang suka seenaknya dan selalu merepotkan dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leader vs Kapten [MarkNo] ☑️ READY PDF
RandomPART LENGKAP || FOLLOW SEBELUM MEMBACA Jevandra si Kapten basket vs Axel si Leader grup band. 📌BXB 📌Lokal babangmarkli 2022