Axel memakai ranselnya sebelum keluar dari kamar dan turun ke bawah menghampiri kedua orang tuanya yang sudah menunggu . Ia berdiri sebentar di depan cermin untuk memandang dirinya sendiri kemudian menghela napasnya panjang. Hari ini Axel akan pergi ke negara kelahirannya yaitu Kanada untuk berkunjung sekalian mengkonsultasikan penyakitnya yang sudah parah di rumah sakit sana. Sang ayah sudah mengurus tentang ijinnya kepada pihak sekolah bahwa Axel akan absen selama beberapa waktu untuk urusan kesehatan. Axel yang memang sudah terkenal sering absen karena sakit pun membuat sang guru mengerti dan mengijinkan Axel.
Sejak pernyataan dokter Agustian lusa lalu yang mengatakan bahwa penyakitnya sudah masuk ke tahap serius, kedua orang tua Axel langsung ambil tindakan dengan mengkonsultasikan Axel. Bahkan bila harus mencari dokter handal ke seluruh dunia pun akan Henry lakukan demi menyembuhkan anaknya. Memang se sayang itu mereka kepada Axel sehingga Henry dan Jessica sangat tidak ingin kehilangan anaknya lebih dulu. Axel sendiri yang tidak ingin membuat kedua orang tuanya sedih dan kepikiran pun hanya bisa menurut dengan apapun yang akan ayahnya lakukan untuk kesembuhannya, sebab Axel juga sangat menyayangi kedua orang tuanya terutama sang ibu dan dia juga sudah berjanji untuk tetap baik baik saja. Untuk saat ini Axel lebih memikirkan kedua orang tuanya daripada dirinya sendiri. Axel tidak mau membuat kedua orang tuanya terlalu dilanda ketakutan dan kekhawatiran tentang dirinya.
Beberapa menit terdiam Axel pun keluar dari kamarnya, dengan berat hati meninggalkan kamar kesayangannya yang sudah seperti rumah pribadinya. Untuk beberapa waktu itu Axel harus berpisah dengan aktifitas favoritnya yang selalu ia lakukan di dalam kamar. Mungkin hanya sedikit hiburan yang dia bawa untuk membuat dirinya tidak kesepian di sana yaitu dengan membawa gitar kesayangan nya yang sudah seperti anaknya. Axel juga sudah membatalkan semua undangan untuk penampilan band nya yang sebenarnya sangat banyak. Namun Luki dan Juan yang mengerti pun tidak mempermasalahkan nya jika band nya harus libur sejenak selama kepergian Axel ke luar negeri.
"Pagi mom, dad," Sapa Axel begitu sampai di bawah.
"Pagi sayang. Udah siap?" tanya Jessica sambil mengusap pipi Axel lembut.
Axel mengangguk. "Um.. Axel nggak sabar mau ketemu grandpa sama grandma, mom," jawab Axel.
"Grandma sama grandpa pasti seneng ketemu cucunya yang ganteng ini lagi,"
"Daddy sudah bilang sama kepala sekolah kalau kamu ijin untuk urusan kesehatan dan beliau mengijinkan," sahut Henry memberitahu.
"Thanks, dad"
"Tinggalkan dulu kegiatan band mu, kesehatan mu lebih penting Axel. Jangan meremehkan, mungkin juga itu salah satu pemicunya, kamu terlalu lelah karena aktifitas grup band mu yang terlalu padat." tutur Henry mengingatkan. Henry tau Axel sangat menyukai musik, itu sebabnya Henry memberi ijin Axel menyelami hobinya itu setelah semua hobi Axel yang lain harus Axel ditinggalkan karena sakit yang diderita Axel. Namun sejauh ini justru kepopuleran Axel sendiri membuat Axel beraktivitas terlalu keras seolah seperti artis sungguhan. Henry selalu memperhatikan kehidupan Axel, meskipun ia jarang di rumah karena sibuk bekerja. Axel sering kali pergi hanya untuk urusannya band nya yang kemudian membuat Axel jadi kelelahan.
Axel lagi lagi hanya mengangguk patuh. "Axel ngerti, dad."
"Ya sudah. Ayo berangkat, barang barang sudah di mobil, jadwal penerbangan kita juga sebentar lagi." ajak Henry setelah mengecek jam dan sudah hampir terlambat.
Di angguki oleh Axel dan Jessica, mereka pun pergi berangkat.
🍉🍉🍉🍉
Dan beberapa hari berlalu Axel berada di Kanada, di sisi lain ada Jevandra yang tengah risau karena sudah beberapa hari ini tidak melihat Axel di sekolah. Sejak kejadian beberapa hari yang lalu dimana mereka bertemu di rumah sakit, jevandra yang tiba-tiba merasa menyesal pun terus semakin kepikiran. Hingga akhirnya satu hari Jevandra mencoba memutuskan sesuatu, akhirnya dia memutuskan untuk meminta maaf kepada Axel. Jevandra berniat meminta maaf kepada Axel, namun saat niatnya sudah bulat, ia justru tidak pernah menemukan Axel di sekolah selama beberapa hari dan membuat Jevandra semakin galau. Apakah Axel sudah terlanjur marah dan benar-benar ingin mengakhiri perkenalannya dengan jevandra? Jevandra tidak rela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leader vs Kapten [MarkNo] ☑️ READY PDF
AléatoirePART LENGKAP || FOLLOW SEBELUM MEMBACA Jevandra si Kapten basket vs Axel si Leader grup band. 📌BXB 📌Lokal babangmarkli 2022