Janji, pasti akan kembali

9.3K 1.3K 421
                                    


***

Beberapa hari berlalu kondisi Axel semakin membaik kata dokter. Bahkan sekarang Axel sudah bisa keluar kamar untuk sekedar jalan jalan menghirup udara segar meskipun masih dalam keadaan tangan tertusuk infus, setidaknya dia sudah tidak lagi mendekam di kamar yang sangat sumpek. Axel yang semula tidak percaya diri pada kesembuhannya kini mulai merasa memiliki harapan bahwa dia pasti akan segera sembuh karena sekarang kondisinya semakin membaik.

Selama beberapa hari ini juga kiriman hadiah dan berbagai surat dari penggemar selalu berdatangan, membuat kamar Axel menjadi penuh dengan berbagai makanan dan bunga bunga kiriman mereka yang mendoakan kesembuhan Axel agar cepat kembali ke sekolah.

"Mommy baru tau ternyata anak mommy itu seorang populer di sekolah, ya," ujar Jessica tersenyum sembari menata kembali hadiah hadiah itu supaya rapi.

Axel yang sedang sibuk dengan buku tulisnya pun lantas mengalihkan perhatiannya pada sang ibu. "Axel bukan artis, mom. Cuma murid biasa kok,"

"Mana ada murid biasa sampe terkenal gini. Penggemar Axel banyak juga, sampe penuh tuh kiriman hadiah dari mereka,"

"Hehe. Ya, mungkin mereka cuma mau menyemangati Axel aja, mom." jawab Axel merendah.

"Tapi Axel jadi semangat gak?"

"Semangat. Kan banyak yang sayang Axel?"

Jessica tersenyum lembut lalu mengusap kepala Axel penuh sayang. "Betul. Semua sayang Axel. Jadi Axel harus semangat." ujar Jessica menyemangati.

"Nulis lagu lagi?" Tanya Jessica sambil melihat buku yang sejak tadi menjadi kesibukan Axel.

Axel langsung menutup bukunya lantas menyengir malu. "Cuma coretan iseng." Jawab Axel dan melanjutkan tulisannya.

"Jevan nggak kesini?" tanya Jessica lagi.

Lagi lagi Axel mengalihkan pandangannya pada dinding yang menampakkan jam tiga sore. Ah, Axel baru ingat kalau hari ini Jevandra ada latihan sebab hari H turnamen semakin dekat beberapa hari lagi.

"Jevan ada latihan basket, mom. Mungkin nanti dia kesini," jawab Axel. Jessica berohria sambil mengangguk angguk.

"Yaudah kalau gitu mommy tinggal sebentar buat rapihin ini ya. Kamar Axel jadi berantakan gara-gara penuh sama hadiah hadiah ini," ujar Jessica selesai membereskan.

Axel menganggukkan kepalanya sambil mengucapkan maaf karena sudah merepotkan. "Maaf ya, Axel ngerepotin mommy,"

"Ngerepotin apaan sih, jangan bicara gitu. Yaudah mommy tinggal dulu," pamit Jessica dan keluar setelahnya, meninggalkan Axel di kamarnya.

Sepeninggal Jessica, Axel kembali melanjutkan kegiatannya yang sejak tadi ia kerjakan. Entah menulis apa, Axel terlihat begitu fokus dan mendalami. Hingga beberapa coretan terakhir, akhirnya Axel menyelesaikan kegiatannya lalu menutup kembali bukunya.

Waktu terus berlalu, hingga kini sudah menunjukkan pukul empat. Axel mengecek ponselnya dan mendapatkan beberapa pesan dari jevandra.

Mine🖤

Cel, jangan lupa makan siang!
Minum obat juga!
Makan buah juga!

Oiya,gue ada latihan hari ini, jadi nggak bisa ke rumah sakit.

Cel? Are you okay, Axel?
Nggak biasanya lo nggak respon chat gue.

Lo baik baik aja kan?

Axel..

Cel, gue balik dulu ya.
Abis itu gue ke rumah sakit
Mau dibawain sesuatu nggak?

Cel, kok gak respon 😒

Leader vs Kapten [MarkNo] ☑️ READY PDF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang