Ara, nama perempuan berambut lurus, dengan mata yang tidak pernah lepas dari televisi Di depannya sejak 1 jam yang lalu.
Bahkan ia sudah kesengsem dengan salah satu aktor pria yg memerankan karakter Mafia berwajah tampan dan tak kalah six packs yang merupakan selera pria idamannya.
"Ekh! anjing oppa ganteng banget." teriak Gadis itu yang sekarang sedang menggigit ibu jarinya sembari mengedipkan matanya, kegirangan saat pria itu menunjukkan pesona yang mengerikan.
"Astaga gaa boleh ngumpat Ara,
Tidak baik." ujar Ara mengusap dadanya sabar.Keseharian Ara hanyalah menjadi beban keluarga itu sangatlah menyenangkan apabila jika yang dibebani Si mak lampir, alias ibu tirinya.
"Oppa! Ayo Nikah Ara Maksa."
lagi-lagi Gadis itu teriak dengan memberikan love dari tangannya kepada pria yang ada di TV.Alay. benar saja gadis yang bernama Ara itu sangatlah alay, gila dan bar-bar.
Kini gadis itu tidak seberisik Tadi
ia bahkan sedang melamun membayangkan Andai trasmigrasi itu benar adanya. Ingin rasanya ia kecelakaan tiba-tiba reinkarnasi, menjadi wanita paling bahagia dan bertemu sosok Mafia lalu mengajaknya nikah dan hidup bahagia.Sungguh Indahnya dunia Perhaluan.
kini gadis itu sudah senyum-senyum sendiri membayangkan imajinasinya dan tidak menyadari kehadiran adinda selaku ibu tirinya.
"Woi Anak pungut! enak-enakan banget lo disitu, Cuci tuh piring! hidup kok cuman bisa jadi beban."
Ujar ibu tirinya muncul dari pintu masuk dan menatapnya sinis, benar saja pasti Mak Lampir itu habis shopping secara ia membawa banyak barang belanjaan di tangannya.
Ara yang mendengar ocehan wanita tua itu, kini tersadar dari lamunannya.
"Aduh mamah tiri gaa lihat apa,
putri tersayangmu ini sedang menghalu menikah dengan pria tampan, anak tunggal kaya raya." ucapnya dengan menekan setiap kalimatnya.yang membuat Adinda selaku ibu tirinya muak dengan anak tiri di hadapannya udah jelek, pendek, dekil, anak pungut, beban keluarga lagi.
benar-benar tidak bisa diharapkan, Untung saja Gadis itu pewaris harta dari suaminya jika tidak, ia sudah membuat Gadis itu menjadi gelandangan.
Ara menatap intens ibu tirinya hingga akhirnya ide terlintas di otaknya.
"Mamah tiri bagi duit dong,
mau makan di luar Nih, lagian di rumah Gaa ada makanan, kan situ gabisa masak, bisanya ngabisin uang papa aku doang." ujar Ara yang sudah menyodorkan tanganya ke adinda."Siapa Lo Minta Duit Gua?" ujar Adinda yang sudah memalingkan wajahnya
"Kan Ara Anakmu!
bukannya Ibu Mamaku Ya."kini tatapan Adinda mewakili sekali sebagai ibu tiri yang benci kepada anak tirinya.
"Siapa juga yang mau jadi mama kamu, gaa sudi saya, Harusnya kamu bersyukur belum Saya Racunin."
"Aduh mah, jangan gitu dong kok jahat sih sama anak tiri, Gaa asik banget."
Namun dengan santainya ia berjalan menuju kamarnya melewati gadis itu begitu saja.
"Mah, Duitnya belum Mah Jangan Kabur, ga boleh Pelit Kena azab loh." ujar Ara yang tak dihiraukan oleh adinda.
Begini lah nasib anak pungutt.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become sipir to mafia
FantasyAra seorang gadis yang mempunyai segala tingkah anehnya dengan sejuta haluanya. Ia sangat suka sekali membaca novel transmigrasi sehingga ia ingin ber-transmigrasi menjadi anak tunggal dari orang kaya yang membuatnya menjadi tuan putri di keluargany...