Part 27 [ketua mafia Clest]

3.7K 297 0
                                    

Dilain sisi
Kini Rafael, Rezvan dan alex sedang merebahkan dirinya, seperti biasa sejejer, dengan masing-masing menatap langit-langit plafon. seketika Rezvan membuka suara-Nya.

"sudah jam sebelas malam, kenapa chandra belum juga kembali." Ujar Rezvan.

"Ia sedang berkencan."

Ujar rafael yang membuat Rezvan dan Alex melongo.

"jadi Gosip tentang chandra pacaran dengan ilona benar?!" ujar Alex

"kenapa Lo Naksir sama Ilona?!" ujar rezvan.

"sedikit menyukainya, tapi jika ilona bahagia dengan chandra it is oke." ujar alex

tiba-tiba phonsel Rezvan berdering, kini ia sudah berjalan menuju kamar mandi dan mengangkatnya.

"Tuan-Tuan muda, aku sudah menemukannya, sekarang dia bersamaku." ujar bodyguard-Nya.

"baiklah, akan aku sherlock tempatnya, kau harus mengantarkannya sekarang juga."

"Baik Tuan."

Rezvan mematikan sambungan telfon dengan bodyguard-Nya setelah itu ia menekan panggilan pada salah satu nomer tersebut.

"Siapkan kamar V.I.P untuk diriku."

"Anda siapa."
Ujar seseorang disebrang sana.

"Rezvan, anak dari mafia Cosa."

"Eeh, iya tuan, sebentar akan saya siapkan."

Ujarnya terdiam sesaat, hingga kini seseorang disebrang sana membuka suara.

"Kamar V.I.P Tuan ada diLantai tiga penjara, ada yang bisa saya bantu lagi."

"Siapkan orang bayaran."

"Baiklah tuan, anda tinggal kelantai tiga, disana sudah ada orang bayaran dan akan memberikan kunci kamar kepada tuan."

Beberapa menit kemudian, kini bodyguard-Nya, sudah membawanya menuju lantai tiga sesuai yang mereka bicarakan.

Kini rezvan mengajak alex bersamanya dengan alesan kek bar.
Namun alex mengerutkan dahi, saat Rezvan mengajak menaiki liff dan memencet tombol lantai tiga.

"katamu kau ingin ke bar? kenapa harus naik lift ke-lantai tiga?." ujar alex

"ikuti saja diriku, nggak usah banyak bacot."

"Ck! jangan-jangan kau ingin menculik ku?!" Ujar alex dengan menatap Rezvan datar.

"aku akan membiarkan kau membunuhnya."

Ujar Rezvan yang lagi-lagi membuat bingung alex. sesampainya di lantai Tiga, Rezvan menghampiri dua orang bayaran tersebut yang sudah berada di depan pintu.

Dipikiran alex adalah kenapa rezvan mengajaknya ruangan, apakah rezvan mesum.

Namun pas ia memasuki ruangan tersebut, ia terkejut dengan tatapan datarnya, menatap seseorang yang sangat ia benci berada dihadapanya dengan duduk disalah satu bangku, dengan badan yang sudah terikat.
Sekilas alex menatap rezvan.

"Aku sudah membawanya jadi balaskan dendammu kepadanya."

Alex hanya menganguk ia menghampiri mantan ketua mafia-Nya tersebut dan mencengkram dagunya.

"Ternyata kau Alex, Tolong lepaskan aku, kau tidak berhak melakukan ini kepadaku."

"Kenapa tidak berhak?! Kau bahkan tidak berhak membunuh keluargaku dan kau membunuhnya."

"Lupakan itu Alex, apakah kau lupa jika Tanpa aku Kau tidak bakal bisa hidup."

"Aku tidak minta dirawat sama bajingan seperti dirimu."

"Alex jang....."

BUGH!

Belum selesai ketua mafia itu berbicara, alex meninju wajahnya dengan kencang hingga mengeluarkan darah, bukan itu saja ia menendang badan-Nya hingga ia terpelinting jatuh dari kursinya,

namun disaat Alex ingin memukulnya bertubi tubi, kini ketua mafia tersebut, menendang wajahnya kini ikatan ditangan-Nya pun sudah lepas.

Rezvan dan bodyguard-Nya. yang ingin membantunya kini ditahan alex, ia ingin melawanya sendiri, hingga akhirnya ia berlari menghampirinya dan memukulnya, bertubi-tubi, namun kekuatanya bakal tetap kalah oleh ketua-Nya.

kini ketua-Nya menarik kepala-Nya dan mengangkat tubuhnya, lalu dilemparkan dengan kencang, hingga menabrak dinding ruang tersebut. tubuh alex rasanya ingin remuk, namun ia tidak ingin menyerah.

Kini rezvan ingin melangkahkan kakinya, menghampiri aki-aki tua biadap itu. namun lagi-lagi langkahnya terhenti saat Alex menggelengkan kepalanya.

Kini ketua mafia tersebut, menghampiri alex menarik rambutnya dan mencengkram dagunya hingga mereka saling tatapan.

"Aku akan memaafkan mu, untuk hal ini, mari kita lupakan masa lalu, dan kau kembali bersamaku, apakah kau Tau kenapa kau sangat berharga bagiku? Wajahmu dan sikapmu itu mengingatkan ku kepada putraku yang sudah meninggal, maka dari itu aku menginginkanmu."

"Apakah kau tau juga? Seberapa berharganya kau bagiku? Aku sudah menggap kau sebagai keluargaku ternyata apaa, kau yang telah membunuh keluargaku? Apakah kau tau sesakit-Nya diriku."

Ujar Alex yang sudah berdiri dan menyelengkat kaki-Nya, lalu memukul lehernya dengan sikutnya, namun tidak membuat pria tua itu kalah, ia malah memukul alex bertubi tubi.

lalu menarik tangan bodyguard-Nya rezvan. membekepnya dengan tangan-Nya, lalu mengambil pistol disakunya, dan melempar, bodyguard-Nya.

sedangkan Rezvan yang melihat itu langsung memberikan pistolnya kepada Alex, dan menghampiri bodyguard-Nya itu.

"Untuk telahir kalinya, aku berbicara baik kepadamu Alex, kembalilah padaku, maka aku tidak akan menyakitimu." Ujar pria tua itu dengan menyodorkan pistol kearah-Nya.

"aku tidak akan kembali kepadamu jika memang aku harus mati ditangan orang yang ku percayai."

Ujar Alex dengan mengarahkan pistolnya kearah kepala mantan mafia tersebut, supaya mati ia udah sangat niat membunuhnya.

Become sipir to mafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang