07

13.7K 1.3K 28
                                    

Author: Aranya sekarang kita panggil Ilona ya supaya Lebih gampang.

___________________

Ilona yang tadinya sangat Kegirangan mendengarkan lagu hingga meloncat locat saat mengecek seluruh sel Narapidananya. Terhenti saat
seseorang menariknya dengan paksa.

Ilona mendongak menatap sang pelaku yaitu pria yang sudah tersenyum pepsodent kepadanya.

sepertinya pria tersebut lebih muda dari pemilik tubuh, namun lebih tua dari Ara. dan juga dari seragam yg ia kenakan kembar pasti pria tersebut salah satu sipir disini.

"Kenapa kau menarikku, tidak sopan." Kata Ilona yang berdecak kesal

"Apakah kamu tau bahwa Aku begitu Bahagia." Katanya

"Kenapa kau bahagia?!"
"apakah kau menang lotre? kalo gitu bagi dua dong." Kata Ilona

"Tidak! Aku bahagia karna aku sudah berkerja disini lebih dari tiga tahun tidak pernah tuh melihat ada sipir wanita satu pun walaupun ada juga seminggu sudah pergi." Kata pria itu.

Ilona menatap inteks pria dihadapanya dari atas hingga bawah sepertinya pria tersebut. banyak tau tentang penjara ini mungkin saja ia dapat banyak info darinya. Oke mari kita pancing pria dihadapanya.

Pria itu kini menyodorkan tanganya kepada Ilona.

"kenalin aku Jiffan Dewantara, panggil aja jiffan kalo kamu?"

Ilona mau Tidak mau harus menjabatnya.

"kenalin juga Gua Ilona." Kata Ilona 

"Nama panjangnya." celetuk jiffan bertanya

Ilona terdiam.
Ekh! Buset. Siapa nama panjang Ilona yah? Ia mencoba memikirkan nama panjang pemilik tubuh ini, setaunya orang-orang hanya memanggilnya Ilona.

"Hehhe lupa." Kata Ilona meringis sedangkan Jiffan terdiam bingung namun tak menghiraukannya.

"Uem Jiffan, aku ingin bertanya?
kau sudah berkerja lama disini?
apakah kau tau selut beluk penjara ini." Kata Ilona

sedangkan Jiffan kini melotot horor, sembari melirik kanan-kiri.
Kini Jiffan sudah mendekatkan wajah nya kepada Ilona dan menurunkan nada bicaranya.

mode on gibah!

"kau bertanya pada orang yang tepat Ilona! Kau tau dari nama penjaranya saja elite prison, yaitu penjara yang terkenal megah dan mewah di ibukota dan kebanyakan yang masuk ke penjara ini kalangan orang atas namun."

"Namun kenapa anjir! kalo mengasih informasi jangan Di gantung-gantung ya kapak!" Kata Ilona kesal

"syuttt!  jangan kencang-kencang bodoh, kalau ada yang dengar bisa brabee kita." Kata Jiffan yang sudah membekap mulutnya dengan tanganya setelah itu melepaskannya.

"Yaudah Lanjutin Lagi."
"Namun kenapa?" Kata Ilona yang penasaran dengan informasi pria di hadapannya.

Lagi-lagi Jiffan melirik kanan-kiri dan melanjutkan ceritanya.

"Sebuah penjara yang megah dan mewah pasti ada konspirasi dibaliknya. Pasalnya tidak mungkin sebuah kebetulan para Mafia, penjahat, psikopat bahkan pidana lainnya bisa keluar masuk dengan santai dan mengatas Namakan kebebasan bersyarat jika bukan karna sogokan." Kata Jiffan

Ilona hanya fokus mendengarkan. dalam sudut pandangnya ucapan Jiffan sangatlah masuk akal.

"Masuk akal juga sih." Kata Ilona

"untuk pemeriksaan sel."
"kau ditempatkan dimana?" tanya Jiffan

"Di sel C."
"harusnya aku sudah berada disana sekarang jika kau tidak menarikku." Kata Ilona

"Hah!! Kau berada di sel C.?" Kata jiffan

"kenapa mukamu panik?" Tanya Ilona yg kini menatap jiffan dengan serius

"Tidak papa, sebaiknya kau hati hati aku dengar-dengar sel C. sedang menambahkan narapidana yg katanya sangat menakutkan dan yg paling seram karna dia adalah pemimpin para mafia." Kata jiffan namun Ilona tak menghiraukan ucapan jiffan.

"Apakah benar? Wah the best! Btw dia ganteng ga? kegantenganya seperti oppa korea Ga?" Tanya Ilona

hal itu membuat jiffan menonyor kepalanya, yg membuat Ilona menatapnya kesal.

"Kau tau aku sudah menjelaskan betapa menakutkannya dia kenapa kau malah bertanya kegantengan dia? Tapi sepertinya gantengan aku, karna kegantengan aku diatas rata-rata." Kata jiffan yg sangat percaya diri hal itu membuat Ilona menatap jijik pria dihadapanya.

Kini mereka membahas banyak hal, disaat sedang asik asiknya berceritaa dan mendengarkan cerita, mendadak seseorang membentak kearahnya yang membuat mereka menegang seketika.

"ADA APA DENGAN KALIAN BUKANNYA BERTUGAS MALAH BERDUAN."

Kata pengawas yg sudah menegurnya yang membuat mereka berdua kelabakan sendiri dan saling pergi.

Become sipir to mafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang