Part 23 [hujan]

5.6K 481 5
                                    

Sesampai-Nya Ilona kekamar-Nya yang menyaksikan Rafael dan sara bercanda Gurau, kini Ilona mengusir Rafael untuk ke-sel karna sudah dini hari, rafael yang menyadari itu kini pamit menuju sel-Nya dan akan cepat bertemu kembali.

Setelah Rafael pergi, kini Ilona langsung memeluk Sara yang membuat sara bingung, dipikiran sara hanyalah ada apa dengan temannya itu kenapa tiba-tiba ia memeluknya.

"Huaa saraa bibir Gua udah Gaa perawan lagi, huaaa first kiss Gua Udah Diambil Chandraa" rengek Ilona yang membuat sara kaget dengan mulut yang sempurna terbuka.

"HAH!! Serius wah-wahhh Gila Diam Menjadi sipir, bergerak menjadi Nyonya Mafia." ujar sara antara kaget dan tabjud.

"Gua seriuss sara, serius Gua Bingung Ini kali Pertama Gua Ngerasain kaya Gini." ujar Ilona mengacak rambutnya frustasi

"Gimana-Gimana coba jelasin."...

ujar sara kini Ilona sibuk menjelaskan panjang lebar, hari ini mereka benar-benar menghabiskan waktu bersama, Ilona yang bercerita dan Sara yang Bijak memberikan pendapat dan begitupun sebalik-Nya,

Jam menunjukan pukul sebelas malam mereka berdua memutuskan untuk tidur bersama. tadinya Sara hanya mengambil cuti sehari namun karna ternyata ia bertemu rafael, yang membuatnya mengambil cuti seminggu. sedangkan Ilona hanya terserah saja kamarnya ia selalu terbuka untuk sara.

●●●●

Hujan deras di pagi hari, bukan merupakan hal yang bagus bagi sebagian orang, contohnya Ilona ia duduk di atas ranjang-Nya dan menguap, males.

hari sudah pagi, pukul setengah tujuh, tatapi masih gelap, karena matahari tertutup Awan Kelabu, sekilas Ilona menatap sara, yang sedang tertidur pulas, dengan memeluk bantal guling.

Ilona beranjak bangun, ia berdiri dan berjalan menuju tirai, lalu membuka-Nya, setelah itu ia membersihkan dirinya.

Sepuluh menit kemudian, ia sudah berada di koridor, yang masih sangat sepi, hening, mungkin lebih tepatnya seluruh penghuni sedang terlelap di pulau kapuk-Nya dengan rasa malas-Nya.

Kini Ilona, sedang sibuk menyapu sekeliling, lalu mengepel-Nya,
benar saja kini ia sudah menjadi seorang babu.

sejam sudah berlalu ia sudah selesai dengan tugasnya, namun seketika mata-Nya fokus tertuju pada pria yang sedang memegang gelas dengan air yang berwarna blue wine di tangan kanan, dengan terus menatap luar jendela menyaksikan hujan deras.

Kini ilona fokus melihatnya sepertinya tidak asing baginya, tanpa pikir panjang dia menghampiri-Nya.
benar saja pria itu adalah chandra yang sudah menyadari kehadiran-Nya di sebelahnya.

"Tumben kau, dini hari sudah bangun."

ujar Ilona kepada pria itu yang Bahkan tidak menatapnya ia masih fokus menatap hujan, sepertinya pria itu menyukai hujan, Ilona mengamati Chandra kemudian Ia terpikir sebuah ide, dan seringaian, muncul di bibirnya.

lalu dengan tidak punya etika-nya tanpa berpikir panjang, ia mengambil gelas di tangannya lalu meletakkan-nya di meja, dan menarik tangannya dan berhasil membuat pria itu terlonjak kaget dan menatap wanita itu yang entah membawanya kemana.

Sesampainya di tengah taman dengan hujan yang sudah membasahi mereka berdua kini candra menepis tangan Ilona yang menariknya.

"Apa yang kau lakukan, Kenapa kau membawaku ke sini, apa kau bodoh kau tidak tahu kalau sekarang sedang hujan, kau membuat diriku basah kuyup saja."

ujar Chandra emosi yang membuat ilona menunduk Ia hanya ingin membuat Chandra senang dengan mengajaknya bermain hujan, namun kini malah membuat Chandra memarahinya, menyebalkan sekali lelaki itu.

sedangkan Chandra yang tersadar dengan tingkah lakunya, yang membuat wanita itu menunduk, lalu mengangkat dagu wanita itu dengan tersenyum kepadanya.

"Maafkan aku telah memarahimu Ya, baiklah, aku akan bermain hujan bersamamu."

ujar Chandra raut yang tadinya sedih Terganti dengan senyuman yang begitu lebar.

benar saja sifat childish gadis yang bernama Ara yang kini menempati raga Ilona itu sifatnya tidak pernah berubah.

Kini ia sudah berputar-putar dengan merentangkan tangannya, dan menatap kelangit, sedangkan Chandra kini menghampirinya dengan tersenyum melihat tingkah aneh wanita itu, lalu memeluk Ilona dari belakang, dan menautkan jari-jari mereka di perut ilona.

Become sipir to mafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang