"Dav,untuk rayain Anniv kita yang ke 3 tahun. Aku mau kasih kamu kejutan" ucap Yasya sambil mengecup jari-jari Davina
"Kalo kamu repot ga usah,sayang." Jawab Davina
"No!.Aku ga repot kok. Besok pakai baju yang aku kasih ini. Jam 8 malam aku jemput. Okey?" Ucap Yasya
"Siap! Okey sayang. Kamu hati-hati di jalan ya" ucap Davina sambi melambaikan tangan.
Yesya langsung melajukan mobilnya menjauh.
'Hallo,barangnya besok ready. Saya antar langsung jam 8 malam'
Keesokan hari pukul 8 malam,Yasya sudah memarkirkan mobilnya tepat di depan gerbang,Davina langsung naik dan sudah mengenakan Dress merah dan Blazer Hitam yang diberikan Yasya.
Davina nampak sangat cantik dan menawan. Disepanjang jalan,tidak ada percakapan antara mereka. Davina hanya memandang Yasya aneh. Karena tidak biasanya seperti ini."Atas nama Yasya" ucap Yasya pada pelayan Resto
"Ikut kami" jawab pelayan dan menunjukan arah.
Private room?
Tanya Davina dalam hati. Mengapa Yasya membawanya kemari"Dav,duduk dan tunggu disini ya."perintah Yasya. Dan langsung keluar meninggalkan tempat
Davina berfikir jika ini adalah kejutan hari jadi mereka yang ke 3 tahun. Wanita ini yakin,bahwa Yasya akan melamarnya. Dengan semua persiapan yang sangat indah ini. Membayangkan hal semanis ini membuat senyumannya berkembang.
Beberapa saat kemudian. Datang 1 pria berbadan tegap dan diiringi 2 pria bertubuh kekar seperti ajudan.
Davina terkejut atas kedatangan mereka."Mmm..maaf,kalian sepertinya salah ruangan" gugup Davina
Pria itu hanya diam dan memandangi tubuh Davina.
"Ini barangnya,tuan" bisik salah satu ajudannya
"Baik. Kalian bisa keluar" perintah pria itu. Ia berjalan menghampiri Davina yang berdiri dengan tangan gemetar memegang ujung Blazer
"Cantik" gumam pria itu
"Sss..siapa kamu?" Tanya Davina
Bukannya menjawab,pria itu berdiri berhadapan dengan Davina. Dan memegang tengkuk leher Davina dengan kasar. Mata Davina membulat sempurna. Dan langsung menepis tangan pria itu.Namun sayang,pegangan pria itu terlalu kuat.
Pria itu beralih menyentuh dada Davina,membuatnya berontak. Namun selalu gagal melepaskan.
"LEPAS!!!!" Jerit Davina ketika pria itu berhasil meremas Payudara Davina. Davina hanya bisa berontak dan menangis karena dilecehkan oleh pria yang bahkan ia tidak kenal.
Tangan pria itu beralih pada saku Blazer yang dikenakan Davina. Dan mengambil secarik kertas didalamnya
Ini barang anda,Tuan. Sangat mulus dan kondisi bagus. Sangat pantas bukan untuk harganya,
Senang berbisnis dengan anda,Tuan Xavier-Yasya-
Mata Davina kembali memanas setelah membaca pesan di kertas tersebut.
Mengapa ia sangat percaya dan tidak memeriksa kembali pakaiannya?Pria itu yang bernama Xavier,melepaskan tangannya dari tubuh Davina. Tubuh Davina yang sangat lemas ambruk kebawah. Hanya isakan yang mampu keluar dari bibirnya.
Bodoh!
Ku fikir kau akan melamarku!
Kenapa?
Kenapa Yasya?!Tiba-tiba kedua ajudan Xavier menyeret paksa tubuh Davina dan pergi meninggalkan Restoran.
Sekeras apapun Davina memberontak,percuma saja. Tubuhnya terlalu kecil untuk itu. Davina di dudukan pada kursi mobil belakang dan kedua tangannya diikat dengan tali membuatnya semakin sulit bergerak.Mobil melesat dengan cepat ke Apartement Xavier. Sepanjang jalan hingga kamar Xavier,Davina hanya meronta dan berteriak tolong. Dan tidak ada yang memperdulikannya.
Xavier manarik paksa tubuh Davina dan melemparnya ke kasur. Menghimpit tubuh Davina,dan mencium bibir Davina dengan sangat kasar. Menekan tengkuk leher Davina agar membalas ciumannya.
"Berhentilah menangis. Aku tidak membayarmu untuk itu" ucap Xavier tegas.
"Kenapa?" Bibir Davina hanya mampu bergumam kata itu.
Permainan dimulai. Xavier dengan kasar membuka seluruh pakaian Davina tanpa melepas ikatan tanganya.
Terpampanglah tubuh indah Davina,tanpa selehai benangpun. Mata Xavier menggelap. Ia langsung menciumi tubuh Davina dari ujung kepala dengan nafsu yang sudah tak bisa ditahan. Isakan Davina berubah menjadi desahan dan erangan yang coba ditahannya.
Cukup lama bermain dengan payudara Davina. Ia coba menjamah kewanitaan Dibawah sana dengan jarinya.
"Akhhhh...." desah Davina lepas.
"Kau sudah sangat basah,rupanya" senyum jahat Xavier sambil menjilat cairan dari Davina.
Xavier membuka seluruh pakaiannya dan menampakkan tubuh Xavier dengan ototnya yang membuat banyak wanita mengininkannya.
Xavier membuka mulut Davina dan memasukan miliknya kesana. Davina kesulitan menerimanya.
Xavier mengumpulkan rambut indah Davina dan membawa milikinya keluar masuk dengan cepat. Ia melepas miliknya ketika ingin sampai.Davina menatapnya tak percaya. Bagaimana bisa ia terhanyut dalam permainan ini.
"Akhhh...." desah Davina kesakitan karena Xavier sudah sampai dibawah sana.
"Sangat sempit,seperti janjinya" gumanan Xavier yang membuat Davina sadar. Namun sayang sentakan Xavier mampu membuat kepemilikan Davina runtuh.
Ia diamkan beberapa saat,merasakan miliknya digenggam dengan kuat. Rasa yang Xavier tidak pernah rasakan. Memang Davina sangat menakjubkan.
Davina tak henti menatap mata Xavier yang kini memandangnya dengan sangat teduh.Ia kembali menggerakkan miliknya dengan perlahan,sakit Kini menjadi nikmat.
Desahan dan erangan saling bersautan. Permainan yang sangat panas. Dengan sentakan-sentakan Xavier yang kasar membuat permainan kian memanas.Berkali-kali mereka mendapat mencapaian,entah berapa ronde mereka bermain.
Bersambung....
Cerita ini hanya fiktif ya,
berikan dukungan kalian berupa vote dan comment. Kira-kira kalian suka cerita yang alurnya gimana???

KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS DADDY [21+]
FantastikPengkhiatanan yang Davina terima sungguh sangat menyakitkan. Kekasihnya yang selama ini tega melakukan itu.Hal-hal diluar ekspetasinya membuat ia tak mengerti bagaimana kehidupannya yang telah hancur ini selanjutnya. Apalagi pertemuannya dengan Xavi...