Di antara ribuan titik cahaya di langit malam, aku akan memilih satu. Bukan yang paling terang, karena aku tahu, ketika hujan datang, seberkas sinarmu pun akan tenggelam dalam derasnya. Namun, ada satu titik cahaya yang selalu ada, tak peduli seberapa pekat awan menyelimuti. Aku yakin, di sana ia tetap bersinar, menunggu untuk kutemukan.
~ Vidi Sena Darmaja
******
Awal Tahun semester kedua, Januari 2015
Hari ini hari pertukaran tempat duduk, yang berarti petualangan baru di kelas! Tapi, kenapa Revi harus pindah ke kelas IPS? Padahal, aku baru saja mau merencanakan strategi super rahasia untuk mendekati Indy lagi. Tapi ya sudah, aku pasrah—sampai melihat denah tempat duduk baru.
"Vidi, kamu pindah duduk sama... Yudi," Ucap wali kelas.
*Ilustrasi denah tempat duduk setelah pertukaran bangku.
Yudi memang sahabatku, dia primadona, banyak penggemar, tapi dia laki-laki, dan yang paling penting, Yudi bukan Indy. Nahas!
Tampaknya masa-masa memandangi senyum Indy di sela-sela pelajaran atau melihat dia beradu argumen dengan Fitri hanya akan jadi sejarah. Sejarah yang indah tapi pendek—lebih pendek dari jam istirahat pertama. Kini aku harus ikhlas melihatnya dari belakang.
.
.
Pelajaran kedua : Matematika dimulai,
“Silahkan yang tahu jawabannya,” kata Bu Ebi setelah menulis soal logaritma di papan.
“Tujuh!” seruku—dan Indy—bersamaan. Tapi, sedikit lebih cepat aku, ya kan?
Bu Ebi menatapku. “Baik, Vidi, silakan kerjakan di depan.”
Dengan gaya bak Einstein versi lokal, aku maju dan mulai menulis di papan. Tapi ada yang beda—aku pake kapur merah. Mungkin supaya lebih dramatis. Siapa tahu bisa bikin Indy makin terkesan, kan?
“Loh, loh, gak gitu dong rumusnya, Vidi,” sanggah Bu Ebi, matanya nyaris berputar 180 derajat saking bingungnya.
"Tapi hasilnya bener kan, Buk?" sahut Doel dari belakang, sambil menyelipkan tepuk tangan ala penggemar konser.
Coba kerjakan lagi soal ini.” Bu Ebi menuliskan soal baru di papan. “Indy, betulkan soal yang tadi, ya.”
Indy melangkah ke depan. Mengambil kapur dari tanganku. Mengerjakan di sebelahku. Entah, dari sekian banyak kapur, kenapa dia harus mengambil yang aku gunakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
How You Teach Me (HYTM)
RomanceIni adalah kisah tentang cinta, penyesalan, dan pembelajaran. Tentang bagaimana aku banyak belajar darimu-belajar mengindahkan perempuan, mencintai tanpa berlebihan, membangun kepercayaan, dan menemukan arti sejati dari kehidupan. Semua bermula dari...