#18 Kisah Doel dan Sephianya

63 31 109
                                    

Sejauh dan sedalam apa kau ada di masa depannya, sejauh dan sedalam itulah dia mencintaimu.

~ Vidi Sena Darmaja.

*****

Setelah usaha keras memperbaiki nilai, ketika pembagian raport aku mendapati sebuah kemajuan besar. Jika kenaikan kelas 12 peringkat ke-dua dari akhir, maka semester ini peringkat 10 dari awal.
Waktu itu, aku dipanggil maju mengambil raport, terlihat Indy bertepuk tangan kecil, namun tak kuhiraukan.

Dan Hari ini, sudah memasuki semester ke-dua kelas 12. Keadaan dan kenyataan terpisah dari Indy harus bisa kuhadapi, toh, masa SMA tidak harus tentang pacar kan.

"Vi, si Yudi udah tau?," Ucap Dini kepadaku.

"Din, aku kan bukan Yudi, lagian apa yang dia kayaknya harus tau?"

"Kamu kan temen deketnya geh, toh Yudi belum dateng" Dini.

"Entah berita apa yang ingin disampaikan dini pagi buta begini" Gumamku. "Tuh orangnya datang" ucapku sambil mendongakkan kepala ke arah Abdoel Wahyudi.

"Yud, sinii!!," Teriak Dini dengan semangat.

"Eh Dini, ga usah kamu panggil juga nanti dia kesini, kan bangkunya di sebelahku" sanggahku malas.

"Oh iya yahh"

Abdoel Wahyudi menghampiri kami, katanya "ada apa nih ?"

"Dini ada info penting nih buat Yudi"

"Apa tuh?"

"Jadi, si Devi sudah putus sama kak Gilang"

"Oh kalau itu, aku juga tau. Tapi kenapa kau bilang ke aku Din?"

"Udah deh Yud, Dini tau kok kalau Sephia itu cuma nama samaran, sebenarnya perempuan yang sering kamu bicarain itu Devi kan?"

"Hah?? Sejak kapan kau sadar?" Abdoel Wahyudi.

"Cukup lama, kalo gak salah waktu ituu.. kamu lagi cerita kayak biasa, terus Vidi bilang gini 'ngomong langsung dong, mumpung ada orangnya' nah dari situ Dini sadar," Jawab Dini kemudian.

"Selain kau, siapa lagi yang tahu?"

"Hahaha, tenang Yud, cuma Dini kok yang tahu, sama Vidi sih pastinya.."

"Huh, syukur deh, jadi aku ga bakal ngerasa canggung kalau ketemu Devi"

"Kesempatan nih Doel" sahutku

"Hah gamungkin Vi, Devi itu kayak menara Eiffel gak mungkin aku panj..."

"Heh, menara Eiffel ada lift nya, ngapain juga mau kamu panjat" Vidi Sena.

"Hahaha, iya Vidi bener tuh... Tenang nanti kita bantuin ya kan Vi??" Dini

"Iya dongg"

Abdoel Wahyudi, sebenarnya aku ingin sekali menjadikan sahabatku ini  pemeran utama dalam sebuah cerita. Dia lumayan tampan, modis, jago buat kata-kata bijak dan juga dewasa. Namun, siapapun punya peranan sendiri di setiap kisah seseorang, dan ini kisahku, sedang Doel, dia memang hanya pemeran pendukung di kisah ini, tapi khusus bab ini, Doel adalah bintang utamanya.

*****

Saat ini, sudah beberapa bulan kami membantu Doel untuk dekat dengan Devi. Doel sudah berhasil mengajak Devi makan bersama, jalan berdua dan mereka juga sering bersama ketika ada kegiatan di sekolah atau diluar sekolah. Kini tiba saatnya, untuk Doel membaca puisi khusus kepada Devi, menyatakan perasaanya, dan mengakui siapa Sephianya itu.

How You Teach Me (HYTM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang