Rai saat ini tengah linglung di tengah suasana pasar yang ramai, orang-orang hilir mudik dengan tergesa-gesa demi mencari bahan-bahan untuk masakan mereka.
Banyak sekali orang yang berjualan, di samping kirinya terdapat enam bapak-bapak yang sedang mengangkut karung beras ke dalam toko, di samping kanannya, seorang ibu-ibu sedang memotong seekor ayam dengan santai dan membagikannya menjadi beberapa bagian.
Karna jalan pasar banyak genangan air akibat lubang, betis Rai kotor terkena cipratan air saat melangkah. Untungnya ia memakai celana selutut, kalau saja Rai memakai celana panjang, ia akan repot nanti.
Para pedagang sedari tadi menawari dagangan mereka.
Tentu, seruan tawaran yang terus saja terdengar di telinga Rai semakin menjadi bersemangat jika Rai sedikit saja mendekat ke wilayah dagangan mereka.
Rai tau itu.
Jadi ia hanya berdiam mengamati dari jauh suasana pasar.
Barang belanjaan memenuhi kedua tangan Rai, karena beberapa sayur mayur yang ditanam sudah banyak yang dipanen maka Rai memutuskan berbelanja sayur mayur ke pasar, sekaligus ia akan membeli beberapa keperluan pribadi di supermarket.
Subuh tadi, neneknya memesan pada Rai untuk membeli kayu manis dan biji mahoni untuk obat herbalnya.
Dan kenapa saat ini ia sedang mengamati suasana pasar dengan linglung?
Ini sedikit memalukan, tapi Rai lupa menaruh sepedanya di mana. Maka dari itu sejak 10 menit yang lalu Rai sibuk mencari sepedanya.
Kemudian matanya menangkap barang yang dicarinya sejak tadi dan sedang mangkir dekat kandang bebek.
Astaga.
Siapa yang memindahkannya? Pikirnya.
.
.
.Sambil mengayuh sepeda dengan santai, Rai menikmati suasana pagi hari yang cerah dan berangin.
Beberapa orang sedang melakukan lari pagi, dan beberapa lainnya ada yang sama seperti Rai sehabis berbelanja di pasar dan yang lainnya sedang bersantai di taman serta berangkat kerja.
Suasana weekend di pagi hari selalu banyak sekali orang.
Tak terasa sudah hampir 3 bulan Rai di dunia ini. Hari-hari nya berjalan seperti biasanya, bersekolah, berkebun, belajar atau mengerjakan pr, dan lain-lain.
Dan sudah lamanya juga ia melupakan tentang Feros, karena bagaimanapun sampai saat ini Feros benar-benar berperilaku layaknya seperti orang asing padanya.
Karena itu Rai masih sedikit kesal dengan Feros.
Entah sudah sampai mana alur novel berjalan, Rai tidak peduli. Ia hanya akan memikirkan hidupnya sendiri di sini bersama nenek dan orang-orang sekitarnya.
Jarak yang masih sisa setengah jalan menuju rumahnya Rai perlama karena mengayuh sepedanya sesantai mungkin.
Rai berhenti karena seorang wanita tua yang bercirikan seperti bule menghentikannya dan berkata sambil memelas "Can you help me nak? Saya tersesat di jalan, because saya sedang berjalan santai tanpa tau jalan karena saya masih baru di sini." Wanita tua itu berbicara dengan aksen western yang kental.
Tanpa ragu Rai menolong wanita tua itu.
"Mari Ma'am, saya akan membantu anda, tapi apakah anda tidak keberatan jika saya mengantar anda dengan sepeda ini?"
Wanita tua itu melihat pemuda manis di hadapannya dengan sayur mayur di keranjang sepedanya, ia segera tersenyum "Saya tidak keberatan nak, tentu dari bantuanmu maka saya akan sangat berterima kasih."
Setalah sebelumnya nenek tua itu memberi tahu alamat rumahnya, maka Rai menggunakan GPS kemudian wanita tua itu duduk di kursi belakang sepedanya, Rai mengayuh lebih pelan dari pada sebelumnya karena ia membawa seorang wanita paruh baya.
"Kamu berbelanja sayuran sendiri nak? Kamu sangat mandiri ya."
"Ah, ini karena nenek saya sudah tidak kuat berjalan jauh, saya tidak mau nenek saya kelelahan, jadi saya yang harus melakukan ini."
"You're so kind anak muda, saya hanya punya cucu menyebalkan, i will very happy jika punya cucu seperti kamu."
"Pujian anda sangat berlebihan Ma'am." Rai tertawa kecil. Ia tidak tau wanita tua di belakangnya sedang kegemasan karena tawa Rai "You're so cute nak."
__
Rai menaruh sepedanya di depan gerbang mansion milik wanita tua itu.
Menganga dalam hati, Rai tak menyangka sedang membantu wanita tua yang kaya raya.
Ia menuntun wanita tua itu sampai depan pintu masuk mansion.
Beberapa pelayan segera menyambut wanita tua itu dengan serempak, sampai mengejutkan Rai.
Sambil memegang kedua tangan Rai, wanita tua itu berterimakasih padanya, dan jika Rai membutuhkan sesuatu, datang saja padanya maka ia akan segera memberikan apa yang Rai butuh.
"Tidak perlu Ma'am, saya sangat senang bisa membantu anda."
"Kalau begitu, just call me Oma, Oma akan sangat senang jika Rai membutuhkan Oma."
Rai mengangguk sambil tersenyum manis.
"Tolong jaga kesehatan Oma, Rai pamit pulang dulu Oma."
"Lain kali mampirlah dan bermain dengan cucu Oma."
"Baik Oma." Rai tersenyum dan berjalan menjauh sambil melambaikan tangannya, begitu juga Oma melambaikan tangannya.
Oma tidak tau kalau cucunya sedang mengintip dan terkejut ketika melihat Rai.
__
"Where are you Oma? I'm looking for you." Cucunya berjalan mendekati Verena dengan raut khawatir.
"Aku tersesat di jalan akibat cucu nakal seperti mu yang tidak mau menemaniku." Verena menjauhi Feros dengan sebal.
__
Rai kembali ke rumah dan tidak menemukan neneknya di mana pun. Maka ia segera menaruh belanjaannya di kulkas.
Beberapa waktu yang lalu ia akhirnya bisa membeli kulkas walaupun kulkas bekas, setidaknya makanannya tidak akan cepat membusuk lagi.
Maka Rai bisa tenang saat ini.
Setelah beristirahat sebentar, Rai melanjutkan harinya dengan bebersih rumah, memasak, serta menyiram kebun.
Rai menyemangati diri dalam hati sambil meregangkan otot-ototnya.
===
Hai, sorry baru update 😣🙏
Jangan lupa vote and comment ♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] NOBODY (END)
FantasiRai (18) isekai ke dalam dunia novel karna secara tak sengaja terpeleset di kamar mandi sehingga mengakibatkan kematian. Di dunia itu, karakter utama bernama Feros (19) adalah sosok yang dingin. karena sifatnya itu, bukannya dibenci, justru orang-or...