6. Hwang Hyunjin

113 12 6
                                    

"Keras kepala sekali kau ini ya!!!" Mark berteriak kencang pada Haechan yang malah diam saja dan fokus bermain game dengan Namjoon sebagai lawan di gamenya, "Kan ada yang namanya home school, sudah itu saja."

"Aw... makasih atas perhatianmu lho hyung," kata Haechan yang menyenggol lengan Namjoon dengan sengaja hingga konsentrasi laki - laki berkacamata disamping Haechan buyar dan mobil namjoon di game sukses masuk kedalam sungai. 

"Ya!!! Haechan kau curang!!!" teriak Namjoon kesal. 

"Hyung!!! Kau kan seharusnya membujuk Haechan jangan malah main game dengannya!!!" Mark yang masih kesal berteriak keras ditengah - tengah ruang santai. 

Namjoon meletakkan stick gamenya, karena memang dia sudah kalah jadi untuk apa diperjuangkan lagi. Namjoon menggeser tubuhnya dan duduk tegak menghadap pada Haechan. 

"Aku tidak mau home school," kata Haechan dengan tegas, "Aku susah payah mendapatkan beasiswa di SMA Seungri jadi tidak mau melewatkannya."

"Tapi bagaimana kalau ada serangan padamu?" tanya Namjoon. 

"Kan aku sudah diberi pisau lipat, semprotan cabe dan lipstik," jawab Haechan, "Lagipula SMA Seungri dekat dengan kantor polisi dan di handphoneku ada nomor daruratnya kan."

Namjoon menatap pada Mark, begitu pula sebaliknya. Mark takut jika mereka kalah debat dengan Haechan dan tidka berhasil memaksa Haechan Home Schooling yang ada malah mereka yang mendapat pukulan dari Hyunbin. 

"Tenang saja, aku akan menjaga diri dengan baik..." Haechan kembali mengambil stick game, "Ayo main lagi Namjoon hyung."

"Ayo... tetris saja ya," kata Namjoon. 

"Mana ada...."

@@@@@

Mark memundurkan tubuhnya dengan cepat dan bersembunyi dibelakang Sehun ketika melihat Hyunbin sudah mengangkat tangan dan hendak memukulnya. 

"Aiiish... aku hanya memberikan tugas ringan yaitu membujuk Haechan kenapa kalian masih saja gagal," kata Hyunbin. 

"Haechan bilang 'kan aku sudah memberikan kesaksian dan hanya tinggal menunggu keputusan, dengan begitu aku matipun tidak masalah kan...' Bagaimana kau tidak terenyuh coba nunna..." kata Mark. 

"Kau yang kemarin berjanji akan melindunginya kan..." kata Hyunbin. 

"Bukankah itu tugas kita semua," balas Mark. 

"Memang benar, tapi masih banyak yang kami urusi disini apalagi ada indikasi baru jika Changmin ini mendapat pundi - pundi uangnya dari pekerjaan illegal. Setelah kasus 'Pembunuhan Kepala' selesai, kita akan bergerak menyelidiki masalah itu," kata Hyunbin. 

"Lalu?" tanya Mark yang masih bersembunyi dibelakang Sehun, dia hanya muncul ketika berbicara saja. 

"Kau menyamar sebagai anak SMA dan pergi lindungi Haechan," kata Hyunbin. 

"Tidak mau!!" Mark keluar dari belakang tubuh Sehun kali ini. 

"Kenapa kau tidak mau?" tanya Sehun heran, "Padahal dari kemarin kau berlagak seperti Romeo yang mau melindungi Julietnya."

"Bocah itu sangat menyebalkan hyung," kata Mark, "Aku tidak akan tahan menjaganya walau hanya setengah hari saja. Pokoknya aku tidak akan mau... tidak mau..."

@@@@@

Mark menghela nafas panjang. Ia sama sekali tidak menyangka jika akan kembali memakai seragam SMA dan berdiri disamping Haechan yang begitu bersemangat untuk memulai sekolahnya. 

Takdir?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang