Begitu masuk kedalam mobil, Mark langsung mendapat pukulan cukup keras pada bagian bahu dari Jihyo.
"Kau gila ya!!! Kenapa misi kita malah dibongkar begitu saja dihadapan semua orang," kata Jihyo yang benar - benar kesal pada Mark.
"Aku ingin dapat banyak informasi tentang Changmin dan tentang panti sosialnya juga," Mark menggeser duduknya sampai dipojok dan menempel pada pintu agar tidak terkena pukulan.
"Tapi tidak dengan begitu caranya. Kita ini polisi, ada cara lain yang seharusnya bisa kita lakukan," Jihyo mendengus kesal, "Lagipula Hyungwon ini adalah orang yang dicurigai, kau malah bekerja sama dengannya."
"Nunna..." Mark memanggil Jihyo dengan suara lebih lembut, "Aku yakin jika Hyungwon bukan salah satu dari anak buah Changmin. Aku yakin jika Hyungwon itu memiliki hubungan khusus dengan Changmin."
"Karena?" tanya Jihyo.
"Karena Hyungwon memanggil Changmin dengan hyung bukan abeoji," jawab Mark.
Jihyo sampai mengangga lebar mendengar jawaban Mark. Ia tahu sekarang kenapa kekasihnya suka sekali ingin memukul polisi muda dihadapannya ini.
@@@@@
Eunwoo hanya menganggukkan kepala sebentar ketika berpapasan dengan Hyunbin dan Namjoon di koridor, lebih tepatnya di depan ruang intrograsi tempat Hyunjin berada.
"Jangan lama - lama, aku hanya memberimu waktu 15 menit," kata Hyunbin.
"Kurang dari 15 menit aku rasa," balas Eunwoo yang kemudian masuk kedalam ruang intrograsi. Ia menatap kearah Namjoon yang mengekor padanya.
"Harus ada yang mengawasi dan kepolisian harus tahu apa keputusan mengenai pengacara," ucap Namjoon tersenyum lebar sembari membukakan pintu untuk Eunwoo.
Eunwoo menghela nafas panjang, ia melangkahkan kaki masuk kedalam ruang intrograsi dengan perasaan sedikit kesal.
Tatap mata Eunwoo langsung tertuju pada Hyunjin yang tersenyum lebar kearahnya. Eunwoo jadi sedikit merasa bersalah karena harus menyampaikan kabar tidak menyenangkan untuk anak didepannya ini.
"Bagaimana hyung?? Kau yang akan membelaku kan.. iya kan hyung..." kata Hyunjin dengan senyuman lebar dan peuh semangat.
Eunwoo mendorong kursi kebelakang dan segera duduk dihadapan Hyunjin, "Untuk kasusmu, aku tidak akan membelamu."
Hyunjin mengerutkan kening, "Tunggu... apa?"
"Kau memang belum usia legal dan masih menjadi tanggungan yayasan, tetapi Changmin - ssi sebagai pimpinan yayasan memerintahkan untuk tidak membela kasusmu karena kau harus mempertanggung jawabkan apa yang telah kau lakukan," Eunwoo menjelaskan dengan sangat jelas.
Hyunjin tidak menanggapi ucapan Eunwoo untuk sementara, sampai kemudian dia mengebrak meja dengan sangat keras.
Eunwoo tentu saja terkejut, apalagi melihat Hyunjin yang mendelik kearahnya.
"Jangan main - main denganku!!! Abeoji tidak mungkin mengabaikanku dan membuangku begitu saja!!! Aku tidak mungkin di biarkan menderita di penjara seperti ini!!"
Tubuh Eunwoo membatu, ia tidak tahu harus berbuat apa sampai kemudian beberapa orang polisi masuk kedalam ruang intrograsi dan langsung mengamankan Hyunjin.
Eunwoo akhirnya bisa bernafas lega ketika Hyunjin diamankan dan dibawa keluar meski masih terdengar suara teriakannya. Eunwoo baru saja akan bangkit berdiri ketika ia mendengar suara pintu ditutup. Kepala Eunwoo menoleh, menatap pada Hyunbin yang duduk didepannya.
"Apa kau masih tidak sadar jika sedang membela seorang iblis?" tanya Hyunbin langsung pada intinya.
Eunwoo menghela nafas panjang, "Aku terikat kontrak dan sangat pantang bagiku melanggar kontrak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir?
FanfictionLee Haechan, seorang anak laki - laki berusia 16 tahun memberanikan diri dengan menjual dirinya sendiri di sebuah situs prostitusi untuk mendapatkan uang jajan tambahan. Mark Lee, seorang polisi muda berusia 24 tahun yang baru lulus dari akademi ke...