-| 16

595 54 8
                                    

Kau bagi air ,yang bisa di
Rasakan'tapi tidak bisa di gengam
-Sandrina laira arjustin

Kau bagai samudra,luas tapi'
Tak bisa di arungi
-Fahreyza putra Ardana

Vote sebelum baca•
Follow Author•
______________________________________

Hari ini adalah libur akhir pekan,seorang anak laki-laki tampan sedang menatap kosong ke arah jendela kamarnya,tampak tetes demi tetes air hujan membasahi jendela kamarnya,cuaca hari ini tidak ada cerah'sama sekali.

Brakkk

Tiba²ada seorang pria yang mendorong pintu kamar Rey ,sehingga menimbulkan suara.
Rey hanya terdiam menatap jendelanya,tak ada rasa kaget ataupun penasaran.

"REY!"Diego berteriak

Rey tetap terdiam seperti tidak ada masalah yang terjadi.

"Kamu denger gak sih!".

Tidak ada respon yang terdengar dari Diego,membuat puncak kemarahannya bertambah.

Diego sepontan menarik lengan Rey,dengan paksa.

"Kamu bener-bener anak yang gk tau di untung ya!".

Tatapan Diego,seperti matanya mau keluar dari rangka nya.

"JAWAB!-".

"Kenapa sih pa"Rey

"Kamu tanya kenapa'kamu kasar sama istri saya"Diego menekan setiap kata yang dia ucapkan

"Whay?"rey

Brakk

Diego melempar rey ke dinding kamarnya.

"Kamu,tau sopan santun nggak si-"Diego

"PAPA YANG NGGAK TAU MALU".

"PAPA NYADAR GK SIH,PAPA UDAH BUAT MAMA SAKIT".

"PAPA UDAH BUAT MAMA MENDERIT KARENA PAPA".

Mata Rey semakin memanas ,menahan emosi yang tak terbendung.

"PAPA TEGA,NINGGALIN MAMA YANG UDAH BERTAHAN SELAMA INI".

Plakkk

Satu tamparan mendarat di pipi kanan Rey.
Emosi yang mengebu²membuat air mata yang sedari tadi ia tahan mengalir begitu derasnya.
Tangan kanan Rey terulur,mengusap pipinya yang barusan kena sambar oleh tangan papa nya.

Senyum miris di tunjukan oleh Rey,air mata tetap mengalir tanpa henti.
Perlahan Rey mengusap air matanya.

"Pa,mending papa introspeksi diri deh,papa'selingkuh ,ninggalin mama,ngehancurin orang yang aku sayang -terus papa nyuruh aku buat dateng ke pernikahan papa itu!"rey

"REY!"Diego

Seminggu sebelum ke jadian

Ajeng sedang kerja di luar kota ,karena memang ada yang harus di kerjakan di sana.

"Iya,nanti mas jemput kamu di sana"Diego sedang menelfon seseorang

Rey yang sedang menuruni anak tangga,tak sengaja mendengan pembicaraan Diego dengan orang di sebrang sana,langkah Rey terhenti di anak tangga ke 5 dari bawah.

"Iya sama²"Diego langsung menutup telfonya,dan membalikan badannya.

"Siapa pah?"rey

"Rey,sejak kapan kamu di sana".

"Jawab dulu siapa yang telfon papa!"Rey

"Kamu berani bentak papa-"Diego mendekat ke anak laki-laki itu.

SEDINGIN ES_JATUHCINTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang