-Not Alone-
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
"Aku bisa menutupi ini dengan senyuman,
tapi luka dan air mata berusaha mengatakannya,"-Habibi Al Manaf-
--
Setelah sampai di Halte, ia menyuruh teman temannya untuk pulang dahulu dan meninggalkannya. Dan ke tiga temannya pulang ke rumah masing masing, meninggalkan dirinya yang sendirian di Halte sepi. Dia melangkah menuju telfon umum yang ada di dekat Halte. Dia memasukkan uang 500 rupiah ke lubang koin lalu mengambil gagang telepon dan dengan tangan kanannya yang memencet tombol angka angka yang di sediakan.
"Assalamualaikum,"
"Waalaikumussalam, sinten nggih?"
(Waalaikumussalam, siapa ya?)"Abi... kulo Habibi"
(Kulo = aku)"Habibi? UMI!! HABIBI TELFON!!!" orang di sebrang sana nampak berteriak senang dan memanggil sang Istri. Habibi tersenyum. Ia rindu Abi dan Uminya.
"Habibi? Nang, kepriye kabarmu? Umi kwangen Habibi, kenopo kaet awakmu neng Jakarta.. gak tau ngangkat telfon e kene?"
(Habibi? Nak, bagaimana kabarmu? Umi kangen Habibi, kenapa semenjak dirimu di Jakarta..nggak pernah mengangkat telfon dari sini (dari kita))"Ngapunten Mi, Habibi Mboten saget angkat telfon Umi..wonten alesan Mi, tapi..Habibi Alhamdulillah Sae kok, aman!" jawab Habibi dengan tersenyum lebar walau air matanya mengalir deras
"Alhamdulillah, kepiye neng kono? Wes ketemu ambi Masmu Hasbi karo Masmu Abas?" Kali ini Abinya yang bertanya
"Sampun Bi,"
"Awakmu neng omahe Likmu, kepiye? Betah?"
"Alhamdulillah betah, Umi," jawab Habibi yang suaranya semakin bergetar.
"Owalah, Nang? Kenopo? Awakmu nangis? Cerito kaleh Abi lan Umi, kancamu ono seng nakal? Traumamu kumat? Age cerito..ojo nangis nggih, putrane Abi Manaf kan roso," ucap Sang Umi yang semakin membuat Habibi menangis.
(Owalah, Nak? Kenapa? Dirimu menangis? Cerita sama Abi dan Umi, temanmu ada yang nakal? Traumamu kumat? Ayo cerita...jangan nangis ya, putranya Abi Manaf kan kuat)"Sampun Mi..Bi, sampai disini dulu. Habibi badhe wangsul. Takutnya, tante nyariin Habibi. Dadah!! Wassalamualaikum,"
(Badhe Wangsul = mau pulang)"Waalaikumussalam,"
Habibi berdehem lalu mengusap air matanya. Habibi kembali memasukkan uang 500 rupiah lalu menekan tombol angka angka.
"Assalamualaikum,"
"Waalaikumussalam ini siapa ya?"
"Habibi Al Manaf,"
"Oh Habibi, eylah kepiye awakmu neng kono?"
Habibi samar samar mendengar keramaian anak anak remaja yanh tengah berkumpul.
"Baik, sibuk ya disana?""Iyanih sibuk"
"Eh udahan dulu ya, udah di panggil hehe,""Oh Iya, Wassalamualaikum,"
"Waalaikumussalam"
Habibi berbalik, lalu berjalan menyebrang jalan yang sepi. Dan sesuatu terjatuh dari sakunya dan tidak di ketahuinya, dia terus berjalan menyusuri jalanan sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT ALONE
Teen FictionCerita ini awalnya berjudul 'Alone' dengan tokoh utama bernama Sandrinna. Tapi karna ada suatu kendala dan lupa alur. Saya memohon maaf karna harus merombak cerita ini dari judul, tokoh, alur hingga genre. 95% saya ubah. Yang awalnya tokoh bernama...