08. Cowok Aneh

28 11 1
                                    

-Not Alone-

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

°•°•°•°•°•°•°•°


Kamis, 16 Juli 2015

Hari ini..

Hari baru.

Hari ini aku tidak lagi bertemu Habibi. Aku malu. Aku keterlaluan yaa? Mengapa aku jadi sosok yang pemikir seperti ini.

"Hei, Sab..lo suka adik kelas yang waktu MPLS hari pertama nangis itu yaa?" tanya Eva

"Gila sih, nggak lakik banget! Masak selera lo cowok cengeng gitu sih!" seru Tassya

"Ah diem kalian..gue lagi pusing" ucapku

"Pasti ini gara gara cowok itu yaaa," goda Eva

"Lo mau kita bantuin nggak?" tanya Tassya yang ku tolak mentah mentah.

Ih apaan. Malah hancur semuanya.

"EH ITU ORANGNYA!!" seru Tassya seraya menunjuk Habibi yang sedang berjalan melewati kelasku dengan temannya.

"Lets go!!" seru Tassya lalu pergi keluar kelas bersama Eva yang membuatku was was.

Kurang ajar mereka ini.

"HABIBI!! DI CARIIN SABRINA!! KATANYA KANGEN SAMA ADIK UNYU!!" teriak Tassya yang sama sekali tak di respon oleh nya.

"CIEE!! HABIBI!! SABRINA SALAH TINGKAH TUH!!" teriak Eva

"Eh mana ada!!" seruku tak terima

"Kalian ini!!" seruku lalu menarik telinga kedua teman laknatku ini lalu pergi kembali memasuki kelas.

--

Brak!!

Aku menggebrak meja. "Apa apaan kalian ini!!" ujarku tak terima

KRINGGGGGG!!!!

"Wah udah bel, Sab..ke kantin yok! Jangan marah marah lha. Nanti cepet tua lho, sedangkan Habibi masih muda," ucap Eva yang membuatku mendengus kesal.

"Lagian, Habibi kenapa tadi gak ngerespon ya? Dih, sombong amat," ujar Tassya yang di angguki setuju oleh Eva

"Jangan ganggu dia" ucapku

"Kenapa?" tanya Eva dan Tassya dengan bebarengan

"Kalian nanti berhadapan sama Hamza & Hasbi" jawabku yang membuat mereka tertawa.

"Hahahah! Yang bener aja," ucap Eva

"Iya, masak Hamza sama Hasbi yang galak gitu temenan sama cowok baperan kayak Habibi," ucap Tassya

"Emang kenapa?" ucap Hasbi yang tiba tiba saja datang dan membuat Eva dan Tassya terkejut.

Aku tertawa melihatnya karna aku sudah tau sejak bel berbunyi tadi Hasbi sudah di ambang pintu.

Hasbi memang ke kelasku, tidak sering...paling satu sampai tiga kali dalam satu minggu, untuk menegur anak anak nakal yang susah di nasehati.

"Gue tanyaa di jawab lha," ucap Hasbi seraya memperhatikan Bilal yang tengah memarahi beberapa siswa bersama Edward dan Malvin.

"Ya gapapa sih, cuman aneh aja," jawab Tassya

"Kalau kalian penasaran siapa aja yang ada di sekeliling Habibi...kalian nanti bisa lihat di meja kantin paling belakang pojok kanan..okey!" ucap Hasbi lalu berjalan menghampiri Bilal.

Eva dan Tassya saling bertatapan dan mengode satu sama lain. Pada dasarnya dua temanku ini memang suka bergosip.

"SABRINAAA AYOKK!!" seru Eva lalu menarikku bersama Tassya,  entah membawaku ke mana aku pasrah saja. Aku juga bosan.

---

KANTIN

Ternyata aku di bawa mereka ke Kantin. Hm, pasti mereka penasaran dengan ucapan Hasbi.

Kita. Kita bertiga mencari duduk di dekat meja paling belakang pojok kanan. Kita bertiga memperhatikan meja disana. Yak! Dua meja yang di gabung menjadi satu itu di kelilingi banyak laki laki. Aku kenal semuanya, tentu saja! Aku ini siswi terupdate se SMASTERA.

Di sana. Ada Habibi, Gabriel, Wahid, Johan, Rasza, Hamza, Diva, Geo, lalu baru saja datang.. Hasbi, Bilal, Edward dan Malvin.

Tapi...
Kenapa raut wajah Habibi nampak suram ya pagi ini? Eh siang.

"Ee, Aku pergi dulu ya ada urusan," pamitnya pada 11 laki laki di sekelilingnya.

"Mau gue temenin?" tanya Gabriel

"Nggak usah," jawabnya

"Wassalamualaikum, pergi dulu," pamitnya lalu pergi keluar kantin.

Sebenarnya dia mau kemana?

"Yahh pergi tuh," ucap Tassya

"Guys, gue ke toilet sebentar ya," ucapku lantas berdiri dan langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari teman temanku.

Aku berjalan di sepanjang lorong namun tidak menemukan Habibi. Tapi.. aku mendengar suara perkelahian.

Karna Aku memiliki tingkat keingin tahuan yang tinggi (Kepo) maka aku memutuskan untuk melihat apa yang terjadi.

BUGH!!

"Saya mohon Kak, jangan ganggu dia lagi," ucapnya dengan melas. Eh? Dia kan menang tuh, kenapa nggak mukul lagi aja?

Habibi sebenarnya ada masalah apa ya?
Dia memohon untuk siapa?
Dasar cowok aneh, tapi aku suka.
Hehe dia lucu juga.

Tapi..
"Lo ngintipin siapa?"

Sebuah suara tiba tiba muncul tepat di telingaku, bahkan aku merasakan hembusan nafas hangat dari seseorang. Aku menoleh.

"WHATTT ADITTT? HUWEEEEE NGAPAEN SIH DIA!!"

"A-adit lo ngapain! Jauh jauh sana!" seruku dengan volume pelan seraya mendorongnya agar jauhan

"Lo sering ngintip gini ya?" tanya Adit yang membuatku kesal.

Aku membiarkannya lalu kembali melihat Habibi.

Deg!

Habibi mengetahui keberadaanku dan sedang melihat ke arahku. Uh ini pertama kalinya aku di lihat dirinya. Aku harus senang apa takut karna ketahuan?

Ekspresinya...

Ya dia melihatku cuma sebentar sih, sekitar 2 detik lalu pergi begitu saja meninggalkan 2 kakak kelas yang merupakan preman lorong belakang.

Walaupun 2 detik kan..avvv aaaaaa

Eh? Dia tadi cemburu ya?

Aaaaaaa, senangnyaaaa

Eh tapi emang iya? Jangan jangan aku cuma ke-geer-an lagi..

Huh gini amat

NOT ALONE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang