. . .
"Ibu? " Zea mendapati ibu mertua nya berada di rumah sepulang sekolah.
Plak
Ibu NamJoon berdiri menampar pipi Zea yang baru pulih dari tamparan hwangsa kemarin, ia menatap Zea dengan ter engah engah menahan amarahnya.
"Tidak ku sangka kau berbuat serendah itu pada anakku Zea! Kau telah mengecewakan aku dan ayah NamJoon kau telah merusak kepercayaan ku. Kau mengingkari janjimu! aku kecewa padamu!, dan mulai malam ini juga NamJoon akan ikut berasamaku" Zea menunduk ia memang pantas mendapat kan ini semua setelah apa yang ia lakukan pada NamJoon.
NamJoon masih menatap Zea iba dengan mata memerah, NamJoon masih berharap Zea mau meminta maaf padanya dan berjanji akan menjaganya, namun nihil Zea tetap diam tak bergeming.
Karna sejujurnya selama ini NamJoon masih sangat mencintai zea tidak ada yang lain dan hwangsa itu hanya perasaan karna rasa trimakasih nya pada hwangsa.
"Ayo NamJoon" Ibu NamJoon menarik lengan NamJoon menuju pintu tapi sebelum itu NamJoon memandang lekat Zea yang tak berani menatapnya.
"Zea? " NamJoon mencoba membuat Zea sadar dan berharap akan menahanya agar tidak pergi.
Zea mendongak menatap NamJoon sekilas lalu kembali menurunkan netranya, jarinya meremat ujung bajunya.
NamJoon kecewa untuk yang ke sekian kalinya, ia pasrah di tarik keluar oleh ibunya.
"Jangan tinggalkan aku NamJoon" Gumamnya dengan isak tangis.
Percuma! Karna NamJoon sudah pergi dari hadapan nya.
. . .
Kesokan harinya di apartemen,
Zea terdiam saat semua barang2 NamJoon di angkut keluar termasuk foto pernikahan mereka yang di patahkan begitu saja lalu di buang ke tong sampah oleh ayah NamJoon.Zea menunduk tak berani bersitatap dengan kedua orang tua NamJoon, ia merasa sangat bersalah dan merasa tak pantas menaikan kepalanya lagi.
"Apa km puas sekarang? Puas kamu hah?!Setelah apa yang km perbuat dengan anak saya. Tapi tenang saja sekarang saya akan membawa putra saya yg kamu sebut idot itu jauh dari pandangann mu sehingga kau tak kesusahan lagi, dan untuk surat surat perpisahan akan saya urus sepenuhnya kau hanya tinggal duduk manis dan menandatanganinya." Zea semakin menundukan kepalanya.
"Aku tidak akan membenci keluarga mu aku hanya akan mengingat dirimu sebagai perusak kepercayaan ku! " Ibu NamJoon pergi menuju mobil.
Sedangkan di mobil, NamJoon dan hwangsa sudah duduk di kursi belakang, NamJoon tidak mau melihat Zea, air matanya tak henti berderai.
Ibu NamJoon sudah memutuskan bahwa NamJoon akan segera menikah dengan hwangsa orang yang benar benar mencintai anaknya dengan tulus.
. . .
Terhitung Sudah satu bulan setelah surat beramplop coklat itu datang dan ia tanda tangani, kedua orang tua Zea kecewa berat. Ayah Zea menampar nya kembali dan mengatakan Zea tidak boleh lagi nampak di hadapan ayahnya.
Zea Terima itu, semua bahkan sampai saat ini dengan bodohnya ia masih berharap bisa memperbaiki semuanya.
Zea terduduk di soaf tamu dengan memegang selembar surat pemberian keluarga Kim yang berisi nama mantan suami nya dan juga hwangsa yang akan segera mengelar pernikahan lusa.
Zea memalingkan wajahnya menatap setiap sudut apartemen, mengenang banyak kenangan yang ia lalui dulu saat masih bersama NamJoon, ia tersenyum pahit saat mengingat dirinya membentak NamJoon membuat NamJoon menangis bahkan membuat NamJoon membencinya.
"NamJoon... apa aku sudah keterlaluan padamu? berapa banyak sakit yang kau Terima NamJoon? Katakan padaku! Katakan kalau aku manusia bodoh yang menyia nyiakan mu NamJoon. Maki saja aku tapi ku mohon jangan menghukum ku begini NamJoon. " Zea meraung raung memanggil nama NamJoon harap harap NamJoon datang dan melakukan hal yang sama saat ia dulu lakukan pada NamJoon.
"Ayo kembali NamJoon, ayo kita bermain di taman lagi. Ayo mewarnai dan bermain boneka bersama lagi..... Ayo temani aku mengerjakan tugas NamJoon..... Aku akan membuat kan mu sarapan yang berbeda.... Aku akan membuatkan mu susu haaaaaa NamJoon! " Jerit Zea, ia memukul berulang dadanya.
"Maaf, maafkan gadis bodoh ini NamJoon. Kau pantas membenciku NamJoon, lihatlah gadis payah ini sangat menyedihkan bukan? Aku gadis yang tak mampu membuatmu bahagia dan selalu membuatmu menangis,....tapi Tak apa NamJoon karna sebentar lagi kau akan bahagia sepenuhnya, kau akan menikah dengan orang yang kau cintai bukan? Aku... Aku bahagia mendengarnya, NamJoon.... Ada satu hal yang kau harus tau bahwa aku tak sepenuhnya membencimu. Karna saat ini rasa benci ku kalah dengan rasa cintaku NamJoon. " Zea meremat undangan itu airmatanya membasahi kertas putih yang membuat dadanya sesak.
"Lucu ya joon aku baru menyadari cintaku setelah kau menemukan orang kau cintai" Zea terkekeh dengan air mata yang berjatuhan.
"NamJoon mari bertemu di kehidupan selanjutnya dan aku akan membayar semua kesalahanku dulu padamu. Tolong jangan tinggalkan aku juga di kehidupan itu NamJoon"
. . .
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
IDIOT HUSBAND √
Fantasy"dasar idiot" "maaf" ! Just fantasi ! Hate plagiat ! Vote!!!!