19. Dipecat

41 10 45
                                    

SEKARANG HARI APA, BESTIE?
APA PUN HARINYA, HARUS TETAP
SEMANGAT TERUS, YA!!

GIMANA NIH, PENDAPAT KAMU TENTANG CERITA WATTPAD YANG KEBANYAKAN PUNYA ALUR YANG PASARAN DAN MUDAH DI TEBAK? ATAU, BANYAKNYA CERITA SAD DI WATTPAD AKHIR-AKHIR INI?

~ HAPPY READING! ~

***

"Mereka tiba-tiba baik, pasti ada maunya,"

***

ADAM duduk di depan warteg Mak Sari dengan senyum yang masih terus mengembang sejak ia pulang dari rumah Dinda sore tadi. Seraya menyeruput kopi hitam, serta menatap  langit malam yang bertaburan bintang dan bulan sebagai ketuanya membuat suasana hatinya semakin lebih tenang.

Teman-temannya yang lain asyik menyantap makanan di dalam warteg dengan lahap. Adam? Ya, dia hanya membeli satu bungkus nasi Padang untuk Rano. Ia pun juga tidak boleh pulang larut malam seperti anggota Xeagle lainnya. Belum lagi, harus membersihkan rumah dan bersiap-siap untuk kembali bekerja esok hari.

"Dam, lo enggak makan?" tanya Arya.

Adam menggeleng. "Udah makan gue tadi," jawabnya berbohong.

"Besok gimana?"

"Gimana apanya?" Adam menatap Arya bingung.

"Lo udah dapet pekerjaan itu, kan? Lo udah di terima? Berarti, besok lo mau kerja lagi?"

"Hah? Kerja?" Wisnu, Kinos, dan Fatih langsung menatap Adam terkejut.

"Arya!" Adam meninggikan nada suaranya. Ia menatap temannya satu persatu dengan rasa malu di lubuk hatinya. Bagaimana respon mereka saat tahu dirinya adalah seorang OB?

"Adam, maksudnya apa?" tanya Kinos.

"Lo kerja apaan?"

"Lo enggak apa-apa kan, Dam?"

Adam menggigit bibirnya canggung. Ia merasa lidahnya kaku, begitu pula tubuhnya yang terasa membeku. Ia menundukkan kepala, menyembunyikan wajahnya dari hadapan mereka.

Wisnu berjalan mendekati Adam sembari memegang bahu sahabatnya itu. "Lo ada masalah?" tanyanya.

Sepersekian detik, tubuh Adam langsung terkulai lemas. Ia menghembuskan napas panjang, dengan dada yang terasa sesak.

"Lo enggak apa-apa, kan, Dam? Berhenti ngelak lagi, dan ceritain semuanya," ujar Wisnu.

"Maksudnya apaan coba? Gue enggak apa-apa, anjir! Apa deh, maksudnya tiba-tiba perhatian begini sama gue," jawab Adam seraya terkekeh pelan.

"Berhenti berbohong,"

"Kalau gue ceritain semuanya, gue yakin lo semua bakalan jauhin gue,"

"Kenapa?" tanya Fatih.

Adam tak menggubrisnya. Ia menatap Arya dengan tatapan marah. "Lo juga, jangan mengumbar aib gue ke yang lain,"

Arya tertegun, sekaligus merasa bersalah kepada Adam. Niatnya hany bertanya saja, tanpa ada maksud untuk mempermalukan Adam di hadapan teman-temannya yang lain.

HAIDAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang