13. Menjauh

44 14 16
                                    

REKOMENDASI LAGU YANG WAJIB KAMU DENGAR PAS LAGI BACA HAIDAR BIAR MAKIN SERU!

Mata ke Hati — HiVi!
• Terlukis Indah — Rizky & Ziva
Ku Bahagia — Melly Goeslaw

• Lantas — Juicy Luicy
• Kasmaran — Jaz
• Jangan — Marion Jola

KALAU SEKIRANYA ADA WAKTU, AKU BAKALAN BUAT PLAYLIST HAIDAR DI SPOTIFY, YA! TUNGGU AJA NANTI, XIXIXI!

~ HAPPY READING! ~

***

"Sifat manusia dapat berubah seiring waktu, entah mereka menjadi pribadi yang lebih baik atau sebaliknya,"

***

SIANG yang terik itu, Dinda memilih untuk memisahkan diri dari dan duduk di tepi lapangan sembari melihat beberapa teman laki-laki di kelasnya sedang bermain futsal. Sedangkan, yang perempuan asyik bermain basket di tempat lain.

Sejak awal pun, Dinda sudah memilih untuk tidak ikut bermain karena ia masih merasa tidak enak badan. Sepertinya, ia masuk angin.

"Din, enggak main?" tanya Jessie yang menghampiri Dinda.

Dinda menggeleng. "Enggak, badan gue udah gak enak banget,"

"Masih pusing? Gue beliin air minum di kantin aja gimana?"

Belum sempat Dinda menjawab, tiba-tiba muncul Jamet yang duduk di samping Dinda sambil mengoleskan foundation di wajahnya.

"Caper," cibir Jessie.

"Dandan, lo? Mau ngapain?" tanya Dinda yang merecoki Jamet dengan melihat isi tas make up milik cowok itu.

"Jangan di buka-buka, ih!" Jamet langsung merebut tas make up miliknya.

"HAHAHA! Ada lipstik!" Jessie merebut gincu yang ada di dalam tas Jamet sambil tertawa keras.

"Balikin!" Jamet mendengkus kesal.

"Mau hajatan lo, ya?" tanya Dinda.

"Enggak, eyke mau jalan-jalan sama bebeb eyke," jawab Jamet sambil senyum-senyum sendiri.

Dinda dan Jessie langsung terdiam. Mohon maaf yang sebesar-besarnya, tapi mereka sudah kepalang traveling. Siapa yang mau dengan cowok seperti Jamet di dunia ini? Tapi, mereka tidak boleh sejahat itu pemikirannya.

"Yang suka sama lo pasti katarak," ejek Dinda yang di balas suara tawa sebesar toa dari Jessie.

"Emang ada cewek yang mau sama lo, Met? Atau jangan-jangan..." Jessie menggantung ucapannya.

"JAMET PACARAN SAMA COWOK!" teriak Dinda sambil menutup mulutnya tak percaya.

"Anjir! Hah, beneran?" Dimas yang hendak ingin bergabung langsung terkaget-kaget mendengar penuturan dari Dinda.

"Ih, kecil-kecil aja suaranya!" bisik Jamet sambil membanting pensil alisnya dengan sebal.

"B–beneran? Met, lo pacaran sama cowok?" tanya Dimas.

HAIDAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang