SELAMAT SIANG DI HARI SELASA YANG SANGAT MENYIKSA INI. UNTUK KAMU SENDIRI, TETAP SEMANGAT UNTUK MENJALANI HIDUP SESULIT APA YANG KAMU LALUI SEKARANG YA :)
SIAP UNTUK MELIHAT PERJUANGAN ADAM UNTUK PEDEKATE SAMA DINDA? SPAM 😎❤ SEKARANG!
SPAM KOMEN DI SETIAP PARAGRAF! SANGGUP TIDAK? TIDAK? HM, DASAR LEMAHHH WKWK CANDA, MIANHAE~
~ HAPPY READING! ~
***
"Sampai sekarang, aku belum bisa mengerti membedakan yang namanya sebatas suka atau memang sedang jatuh cinta,"
***
DINDA menutup warungnya karena hari yang sudah mulai gelap. Karena memang, terdapat mitos cerita di gang mereka yang menceritakan tentang sundel bolong yang akan keluar saat menjelang maghrib. Jalanan di gang sempit itu saja sudah sangat sepi sejak jam lima sore.
"Ota, ayo sana masuk! Mau di ambil sundel bolong kamu?" ucap Dinda menakut-nakuti.
"Jujurly, aku tidak percaya dengan hal berbau mystic seperti itu," jawab Ota dengan wajah tengilnya dan asyik bermain bola di jalanan gang.
"OTA, MASUKKK!!!" teriak Mak Lela menggelegar yang membuat Ota langsung lari masuk tunggang langgang. Dinda tertawa keras meledek adiknya itu.
Saat ingin mengunci pintu warungnya, Dinda melihat seseorang yang sedang mengamatinya dari kejauhan. Cowok itu mengenakan topi dan masker berwarna hitam, dan sedang duduk di atas motor.
Saha maneh? batin Dinda yang bergidik ngeri.
Saat Dinda hendak ingin masuk ke dalam rumah, orang itu berdiri dari motornya dan berjalan ke arahnya.
"Hai, ini gue,"
Dinda mengerutkan keningnya. Ia seperti kenal suara berat itu.
"Siapa, kak?" tanya Dinda.
"Gue, Adam Rafi Haidar," Adam membuka topi dan maskernya. Cowok itu lalu tersenyum manis ke arah Dinda yang membuat siapa pun akan mleyot melihatnya.
"E-eh? Kak Adam ada apa ke sini?" tanya Dinda terbata-bata. Sumpah demi Dewa Neptunus, Adam itu gantengnya keterlaluan! Apalagi senyumnya yang langsung membuat jantungnya berdebar kencang.
"Gue mau lihatin lo aja. Gue belum puas lihat wajah lo seharian di sekolah tadi," ucap Adam yang mulai mengeluarkan senjata andalannya.
"Emang wajahku kenapa, kak? Jelek, ya?" Dinda merengut sedih.
Adam menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Di luar dugaannya memang. "Ehm... lo cantik. Makanya gue suka,"
Shit! Apa maksud dari ucapan Adam barusan?! Dinda yang mendengarnya saja sudah membuat jantungnya ingin meledak hebat. Apa jangan-jangan malah Dinda yang salah dengar?
"Hah? Gimana, kak?"
Adam berdecak kesal. "Udah, lupain aja. Gue mau ngasih ini ke elo sebenarnya," ia menyodorkan sekantung martabak manis ke pada Dinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAIDAR
Teen Fiction🛐 SEBELUM BACA, FOLLOW DULU! - XEAGLE UNIVERSE - - Kisah Adam & Dinda - ~~~ "Tuhan, semoga orang baik di sampingku selalu bahagia bersamaku," Ini tentang kisah Dinda yang di kejar oleh kakak kelasnya yang merupakan seorang anggota geng motor yang m...