Nemo mengangkat tangannya untuk bertos dengan kedua orang di sampingnya, Cleo tidak dapat menahan tangannya saat Nemo kembali memejamkan mata.
"DOKTER!" teriak Alan membawa Cleo keluar dari ruangan
Dokter masuk memeriksa Nemo, alat yang semula di pasang di tubuhnya sudah di lepas, dokter keluar dengan wajah yang tidak dapat di artikan.
"Catat tanggal dan waktu kematiannya, Sus." ucap dokter sebelum keluar dari ruangan.
"Mohon maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk pasien, tapi Tuhan berkatalain, Pasien atas nama Nemo Ravindra telah berpulang ke sang pecipta." ucap dokter itu dengan wajah yang tidak dapat di artikan.
Ara dan juga sahabatnya yang baru saja sampai mendengar pernyataan itu sudah tidak bisa melanjutkan langkahnya, Annya langsung memeluk tubuh Cleo yang berdiri kaku di depan ruangan itu.
"Annya, Nemo ga mungkin, dia ga mungkinkan, tadi aku sama Alan masih becanda sama dia di dalam, Ya." ucap Cleo memeluk dalam pelukan Annya Cleo menangis dengan pilu.
Alan menghampiri Ara yang terduduk di lantai sambil memukul lantai, kenapa Tuhan selalu mengambil orang yang Ara sayang.
Raka, Depa juga begitu terpukul dengan kepergian Nemo. Semua terpukul atas kehilangannya badut Aresto.
"Ga, ga ada temen badut aku lagi, Nay." ucap Raka memukul tembok rumah sakit dengan kuat.
Orang tua Cleo juga Nemo datang tergedasa-gesa saat mendengar kabar bahwa anak sulungnya telah berpulan.
"Cleo dimana Nemo, Nak?" tanya Ibunya yang melihat Cleo menangis di pelukan perempuan.
"PUAS KALIAN HAH?! MENYIKSA ANAK KALIAN SELAMA EMPAT BELAS TAHUN INI!" teriak Cleo di hadapan kedua orang tuanya.
Berankar Nemo di bawa keluar dan akan di pindahkan ke ruang Jenazah, setelah beberapa formulir di tanda tangani.
"NEMO, NAKK BANGUN SAYANG INI BUNDA. SAYANG BUNGUN NAK! BUNDA JANJI AKAN SAYANG SAMA KAMU. BANGUN ANAK BUNDA!"teriak Ibunya gisteris di samping berankar Nemo.
"ANDA BUKAN IBUNYA!" ucap Cleo menyingkirkan Ibunya dari samping Nemo
"Maafin Ayah Nak, maafin Bunda." ucap Ayahnya dengan pilu.
Pemakaman Nemo di iringi dengan tangis yang tidak berhenti sejak tadi, Tercatat Nemo berpulang 24 September 2021.
Setelah penguburan jenazah Nemo, beberapa orang telah pergi. Begitu juga dengan orang tua Nemo yang tidak hentinya histeris saat anaknya di masukkan ke dalam liang lahat.
"Amanat lo akan gue pertimbangan, Nem." ucap Alan mengusap batu Nisan Nemo
"Terlalu cepat kamu pergi, matahariku." Ara menaruh bunga matahari di atas gundukan tanah. Ara menyebut Nemo mataharinya karena Nemo selalu bersinar saat semua orang dalam kegelapan.
"Gue belum jadi adik yang baik buat lo, gue minta maaf." ucap Cleo
Semua orang di sana terdiam menatap kepergian sahabat, matahari, badut, yang selalu ceria.
Nemo Ravindra, adalah laki-laki yang selalu di caki-maki oleh orang tuanya, dengan adanya Cleo Nemo selalu selamat dari pukulan orang tuanya. Nemo, mengidap penyakit leukimia saat umur 12 tahun. Dari situ Orang tuanya makin benci denganya. Tapi, Cleo selalu ada untuk membantu Nemo berdiri. Hingga Nemo menemukan keluarga baru ARESTO adalah keluarga baru baginya tempat suka-duka, senang-susah dia bersama ARESTO.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALAN B'S {SUDAH TERBIT}
Teen Fiction⚠️BEBERAPA PART DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN🙏 eittss!! (Follow dulu sebelum baca) Alan Bramstha & Kayara Gramantha Dua orang yg berkepribadian sama, lebih mementingkan ego, keras kepala, And ya suka seenaknya. Alan, sosok laki-laki yg berw...