Chapter 19

165 41 2
                                    

"Kalau mau belanja kamu tinggal pesan online atau kita ke mall aja, Ra"ucap Alan saat di dalam mobil

"Kenapa, kamu ga nyaman sama pasar atau kamu jijik?"tanya Ara

"Bukan gitu, tapi tempatnya kotor Ra nanti kamu kena virus"ucap Alan

Jujur Alan baru pertama kali pergi ke pasar, jika di rumahnya hanya asisten yg akan pergi ke sana dan mungkin dirinya akan menyuruh membeli buah di mall dari pada di pasar, bukan kan mall lebih bersih dari pasar? Fikir Alan

Ara tergelak dengan apa yg Alan ucapkan, jujur melihat raut wajah Alan yg takut akan kuman itu membuatnya terbahak

"Kenapa ketawa?"tanya Alan

"Gapapa, kalau kamu ga mau ater aku kesana aku bisa naik angkot"ucap Ara lembut

"Ga, oke aku anter kamu ke pasar dan ikut kamu belanja"jawab Alan

Sampai di pasar Alan memarkirkan mobil putihnya, Alan keluar dari mobil mengikuti Ara dari belakang

"Kenapa di belakang sih?" Tanya Ara saat Alan memegang kaus Ara seperti anak kecil yg takut akan tersesat.

"Bu, cabenya seperempat sana timunnya juga seperempat ya" Ucap Ara

Sesekali Alan akan memeluknya dari belakang saat sedang memesan

"ALAN!"Ara menegur Alan saat diam-diam Alan memeluknya kembali dari belakang dan menruh kepalanya di pundak Ara

"Ini neng, dasar pengantin baru"ucap Ibu itu

Sumpah Demi Tuhan sudah di pastikan pipi Ara merah seperti kepiting rebus, sungguh Alan membuat dia malu

"Sedikit banget, kenapa ga borong semuanya aja?"tanya Alan

"Lan, buat apa aku cuma buat persediaan aja bukan mau buka warung"ucap Ara

"Ini udah apa ada lagi?" Tanya Alan

"Masih, kita bantu nenek itu jualan ikan ya, mau kan?" Tanya Ara

"Jualan ikan?oke asal jualannya sama kamu aku ga masalah"ucap Alan

"Gombal"kata Ara lalu menggandeng tangan Alan

"Nek"sapa Ara

"Eh, neng Ara ya udah lama ga kepasar"sapa Nenek itu

"Ara bantuin  lagi ya Nek"jawab Ara lalu memberikan tasnya pada Alan yang hanya berdiri di belakang Ara

"Belum ada yg beli neng, belum bisa kasih neng Ara ikannya" Ucap Nenek itu

"Gapapa Nek kan Ara bantu nanti pasti banyak yg beli"ucap Ara semangat

Banyak lalat yang hinggap di ikan itu membuat Alan merasa jijik, apa ada orang yg beli ikan itu kalau sudah di hinggap lalat? Apa mereka tidak sakit perut? Kenapa ga di simpan seperti yg di mall?fikir Alan

Sudah hampir setengah jam orang hanya melewati tempat nenek itu, tidak ada yg membeli ada pun hanya menawar dengan sangat tidak pantas

"Sebentar aku ke sana dulu ya?"Alan meminta Izin pada Ara yg hanya di balas anggukan

"Halo, kenapa Lan?"ucap seseorang dari sebrang sana

ALAN B'S {SUDAH TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang