RUMAH BORDIL
Ini adalah kesan pertama yang bisa Loui gambarkan. Banyak wanita dan pria berpakaian kurang bahan. Lalu mata Loui menatap anak kecil yang juga di buat melayani para pembeli. Pedofil kah? Mengerikan, Mirai menaha Loui agar tidak membuat masalah. Akan repot jika ada perkelahian disini.
"Nona, apa ingin sesuatu?" tanya pelayan
"Tidak aku ingin menenangkan diri disini, siapkan minuman " kata Mirai , boleh juga akting gadis ini fikir Loui.
Loui pov
Ku kira mereka akan membuat penumbalan manusia untuk iblis. Nyatanya, para anak kecil dan wanita yang di culik di jadikan pekerja PSK. Di tambah adanya anak kecil, pedofil, ya para pedofil memang sering berkeliaran di wilayah kerajaan.
Mungkin ini juga alasan kenapa mereka menculik para anak kecil. Menjijikan itulah yang aku rasakan. Mataku menatap salah satu anak kecil kisaran 10 tahun. Duduk di pangluan pria tua, ingin ku tinju wajah pria bajingan itu.
"Loui, sepertinya, bukan hanya disini cabang mereka. Aku yakin jika mereka juga membuka tempay yang sama di beberapa wilayah " bisik Doren padaku, memang benar tak mungkin hanya ada satu kolasi saja tempat ini buka. Lihat terlihat dari ramainya peminat dan pengunjung pastinya. Ada cabang lainnya, setelah mengkonfirmasi sendiri tentang rumah ini.
Aku bisa meminta pihak kerajaan melakukan penggeledahan kemari. Namun sebelum itu harus ku pastikan tak ada yang curiga jika tempat ini akan di gusur.
"Loui minuman ini? Ada bau aneh" bisik Mirai padaku. Aku tak paham soal bau dan yang peka terhadap bau seperti ini hanyalah Hana.
"Apa yang kau fikirkan saat bau itu tercium" tanyaku pada Mirai
"CANNABIS (ganja) " ujar nya padaku
Loui pov end
Selain perdagangan manusia disini juga jadi wilayah penyebaran Hannabis. Loui menyeringai, bukan karena senang jenis tumbuhan itu menyebar. Namun ini akan membuatnya untung.
"Kita kembali, aku pastikan akan menang lebih cepat " seringai Loui
"Wah.. Wajah mu seperti Villain" kata Mirai
"Diam, dan lebih baik kau ikut aku" ujar Loui.
Livi akhirnya menyambut kepulangan sang putra. Dia begitu khawatir sampai tak bisa mrnahan rasa takutnya. Dia bahkan membuang rasa takutnya pada William meminta pria itu menemui Loui.
"Jadi apa yang kau dapat? " tanya William di dampingi Douper
"Sesuatu yang menarik, aku butuh 20 prajurit mu ayah. Wilayah yang kau bilang bermasalah ternyata menjadi target penculikan. Dan buruk nya semua yang di culik di jadikan PSK di sebuah rumah tua. Kau tak akan percaya, aku kira itu hanya gubuk reot , tapi saat masuk ke lantai bawah. Boom.... Para bangsawan berpesta dengan para wanita yang di culik dan anak kecil" jelas Loui
"Jadi penculikan ini? Karena mereka mendirikan rumah Bordil?. Douper pergilah dengan Doren. Sampaikan hal ini pada Raja. Lalu mulai penyergapan kita tak bisa biarkan hal ini berlarut - larut " jelas William.
Usai pembicaraan berat tadi, Loui keluar dari kamar mandi namun dia nyaris saja meninju sosok di depannya. Dia lupa DIA LUPA , jika membawa satu manusia lagi ke rumah ini.
"Kau enak mandi dan aku jadi patung dan juga figuran!" kata Mirai
"Kenapa masuk ke kamar ku!" kesal Loui
"Lalu kemana? Kau menyuruhku ikut denganmu, beri setidaknya aku kamar. Dasar pria sinting, sudah seenaknya. Dan sekarang malah di perlakukan begini" ujar Mirai menyindir, ya memang salah Loui sih.
"Kau bisa tinggal di rumah belakang dengan Ibuku. Selain itu Mandi! Kau jorok dan lihat bajumu mirip gelandangan!" datar Loui menilai penampilan Mirai.
"Gelandangan begini kalau aku telanjang kau juga akan tergoda dengan ku " kata Mirai, tidak bisa Loui pahami gadis ini, mulutnya dan juga tingkahnya. Membuat kepala Loui cenat cenut sendiri. Baru kali ini ada wanita bermulut barbar dan bicara tanpa filter.
" sudahlah mandi dan pakai baju ku, setelah itu kau bisa tinggal di rumah belakang" Loui memilih merebahkan dirinya, ayahnya juga tadi sempat memberikan surat undangan. Dia ingat si pengirim adalah gadis yang dia tolong saat 7 tahun lalu.
' lihat kenapa perpuan mudah sekali jatuh hati. Harusnya ku biarkan saja dia di pukuli. Sangat merepotkan jika terlibat dengan wanita kasmaran ' batin Loui.
Asik memejamkan mata sebuah suara pintu terbuka. Loui awalnya tidak peduli sama sekali. Hingga aroma khas Peach menyeruak keluar. Mata Loui terbuka hingga di depannya berdiri Mirai yang menatapnya dengan rambut basah dan, ekehm handuk yang melilit tubuhnya.
"Sialan mana bajumu! Kau tidak memberikannya padaku makanya aku keluar! " kata Mirai
"Kau mau menggodaku? Maaf saja tidak nafsu sama sekali" ujar Loui
"Hah? Yang mau menggodamu siapa? Dasar sinting mana bajunya Cepat! Disini dingin! " kata Mirai, dengan malas Loui ke arah lemari mengambil kemeja miliknya.
"Kau tidak punya dalaman? " tanya Mirai polos
"KAU KIRA AKU PEREMPUAN?! mana ada aku benda seperti itu! " wajah Loui memerah mendengar pertanyaan gila dari Mirai.
"Tidak usah teriak, aku hanya bertanya, kau kan ada ibu siapa tahu kau bisa meminjamkan nya. Lihat rasanya aneh saat tidak pakai" ingin Loui meninju otak Mirai, kenapa? Kenapa bisa bicara begitu bebas tanpa fikir panjang.
"Akan ku urus dalaman mu besok, sekarang bisa kau pakai bajumu" kata Loui, mirai menatap datar Loui lalu pergi begitu saja. Loui duduk di mejanya melihat Lapiran Hana soal Derlina dan Izaki mulai saling bersaing. Sangat mudah mengadu domba orang serakah, dan saat suasana sudah semakin panas dan runyam maka Loui akan masuk dengan bebas ke sana.
"Huaaa nyaman nya " Mirai dengan se enak jidat tiduran di kasurnya, wajar saja biasanya dia tidur di emperan rumah, atau tempat tak layak untuk bertahan dari dinginnya malam. Sekali menemukan kasur dia langsung terlelap. Ya tanpa sadar Mirai tidur di atas kasur Loui.
"Gadis ini kenapa tidak ada takutnya sama sekali! " geram Loui, namun dia mengangkat Mirai membenahi posisi tidur gadis itu. Menarik selimut agar Mirai tidak kedinginan. Lalu dia? Sudah di pastikan harus mengungsi kamar lain di rumah ini.
Tbc
Yahooooo satu hari 1 chap ya kalau mood ku bagus mungkin bisa lebih
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Protect My Mother ( Sudah Terbit )
RomansLiviyya Lou Anara harus bersembunyi karena pertengkarannya dengan sang mantan suami. lari menjauh ketika Hamil Anak pertama, liviyya harus melindungi Sang putra. agar sang mantan suami tidak mengambilnya. Namun sebaliknya malah Loui sang putral...