51

3.1K 335 4
                                    







"PANGERAN! "

"Hah? " Loui menatap pria berambut hitam di depannya seluruh pandangan masyarakat mengarah pada Loui.  Doren menarik pria itu dan menutup wajahnya mennyeretnya ke tempat yang jauh. 

"Ahahahha...  Lihat Loui..  Karena ketampananmu kau bahkan di sebut pangeran.  Bisa saja setelah ini ku dapat istri" kata Licita mengalihkan pandangan,  mendengar kata Licita masyarkat kembali fokus pada pekerjaan nya. 


Dan pada akhirnya semua tau jika,  pria yang berteriak pangeran tadi adalah ANTONIO.  Dengan sopan Antonio meminta maaf karena kelancanganya tadi.  Dia terlalu terkejut dan senang kala melihat Pangeran yang dia cari. 

"Jadi kau Antonio? " tanya Loui

"Benar,  hamba anak dari Keluarga Duke Sober.  Keluarga yang sudah mengabdi padi kerajaan sejak dulu" jawab Antonio,  kini sifat Antonio terlihat kebih dewasa dan terkesan berwibawa. 

"Jangan panggil aku Pangeran,  aku masihlah Seorang Duke lebih tepatnya anak seorang Duke.  Jika ibuku,  mungkin saja bisa kau panggil sebagai putri/Ratu" ujar Loui

"Saya mengerti pange..  Maksud ku Tuan Loui" kata antonio

Akhirnya setelah berbincang banyak Hal,  Antonio mengajak Loui dan para sahabatnya menuju rumahnya.  Dia akan membahas soal tanda untuk keluarga kerajaan. 

Setibanya di Rumah keluarga SOBER,  Loui di sambut dengan Hormat.  Itu karena Antonio sudah mengatakan soal dia akan membawa tamu penting.  Namun Antonio heran kenapa Mirai tidak ada.  Mungkin tidur fikirnya,  dia mempersilakan Loui untuk duduk dahulu. 

"Kau di sambut dengan baik" kata Doren

" Nenek Santa " Loui memberi hormat pada yang lebih tua.  Nenek santa hanya tersenyum dan dialah yang berbalik memberi hormat.  Namun loui melarangnya..

"Maaf lama,  mari langsung pada intinya" Kata Antonio

"Aku akan jelaskan siapa si pemberi berkat,  dia adalah Tuan Luxia Meeran yang sudah di tunjuk secara pribadi.  Namun setelah kabar soal keluarga kerajaan masih hidup menyebar.  Esok harinya dia di temukan mati dengan kepala terpenggal.  " jelas Antonio,  nenek Santa juga mengatakan hal yang sama. 

Loui dan yang lain juga langsung berfikir bagaimana caranya mendapatkan tanda jika si pemberi sudah tiada. 

"Maka dari itu,  Nenek santa sendiri yang akan memberi berkat dan menandai anda pangeran" kata Antonio yang langsung membuat semua orang terkejut.  Nenek santa adalah pengrajin dan tidak ada jejak dia menjadi pemberi berkat. 

"Bagaimana bisa itu di lakukan sementara anda bukan pemberi berkat? " tanya Bammi

"Mudahnya,  aku adalah mantan pemberi Berkat.  Aku memilih berhenti karena lelah,  namun kini beda,  aku harus membantu tanah Batalion bebas dari jeratan Georgi.  Dan tentunya 100% pangeran Loui,  adalah orang yang pantas menjadi raja Batalion " jelas Nenek Santa

"Kerajaan juga sedang bersitegang sekarang,  karena seseorang membuat para bangsawan mendesak raja Georgi turun tahtah.  " kata Antonio

"Jika itu,  semua adalah rencana tuan Loui,  dia meminta saya untuk menyulut pertikaian antara bangsawan dan membuat seolah,  mereka bisa bebas dari tuduhan hukum jika raja yang baru bertahtah" Antonio menatap sosok wanita betambut putih dengan mata merah. 

Gadis yang dia tabrak waktu itu,  seketika Antonio tak bisa memalingkan oerhatianya dari Hana. 

"OI!  JAGA MATA ANDA DARI SAUDARAKU! " datar Bammi berdiri di depan Hana.  Sontak Antonio merasa sangat malu karena ketahuan memandang Hana.  Ya mau bagaimana lagi,  Hana begitu memikat hati.  Mata sayut,  rambut putih cantik.  Di tambah mata merah yang begitu terang namun sangat indah. 

"Jadi kapan nenek akan menandaiku? " tanya Loui

"Kita butuh ibu anda pangeran, karena tanda itu akan terbentuk dari sumpah anda pada ibu anda.  " jelas sang nenek,  Loui diam dia tak bisa membahayakan ibunya.  Namun jika tak ada ibunya dia tidak akan bisa mendapatkan tanda itu. 

"Kami akan menjaga ibu anda yang mulia!  Anda tidak usah khawatir soal penjagaan.  " kata Antonio

"Aku juga tidak ragu dengan jawaban mu, apalagi kau terlihat sangat tulus antonio aku begitu menghargaimu.  Masalahnya,  aku sedikit takut,  ibuku mengalami masa sulit,  aku sedikit takut jika dia malah tertekan nantinya" jelas Loui


"Jika memang begitu, tidak ada cara lain.  Tanda hanya bisa di buat jika anda bersumpah di hadapan keluarga kerajaan terutama ibu anda adalah satu-satunya.  " jelas Nenek Santa

"Loui jika memang begitu,  kita bisa membawa ibumu kemari.  Dan juga masalah penjagaan kita banyak orang hobat.  Apalagi ada ayahmu yang akan menjaganya" jelas Doren

Loui memikirkan lagi, jika dia menunda maka masalah juga akan semakin rumit.  Akhirny dia meminjam kertas dan tinta,  dia menulis surat dan meminjam burung pengantar pesan milik keluarga Sober.  Burung itu kini terbang,  mengudara menuju kedimana Duke Agares. 

Karena tak mungkin kembali ke kediaman,  akhirnya Loui dan 4 sahabatnya memilih menginap.  Sambil membahas rencana untuk membuat Georgi turun tahtah. 







Malam pun tiba,  Hana sendiri tertarik dengan kebun milik keluarga Sober.  Tanganya,  dengan Lihai meneliti tumbuhan yang ada di sana.  Yang rata adalah tanaman Obat,  Dari belakang Antonio menatap Hana.

"Bukankah, tanaman itu sangat Langka? " suara Antonio membuat Hana terkejut.  Namun dia tersenyum kala yang datang adalah Antonio.

"Tuan Sober " kata Hana

"Panggil saja Antonio kita seusia " keduanya duduk sambil berbincang,  bahkan antonio mengingatkan Hana tentang mereka yang sempat bertemu di sebuah tempat Minum.

"Kau orang yang menarik Antonio " kata Hana,  senyum Hana membuat wajah Antonio memerah.  Bahkan jantungnya berdebar saking tak kuat menatap wajah cantik itu. 

Antonio melihat sebuah daun jatuh di atar rambut indah Hana.  Tanganya dengan sendirinya bergerak mengambil kelopak bunga itu.  Namun kala dia akan menarik tanganya,  Hana menoleh hingga wajah keduanya sangat dekat. 

Hana dan Antonio saling tatap dengan wajah yang saling mengagumi.  Tangan Antonio mengusap rambut hana hingga menuju pipi.  Tanpa sadar tangan itu mengusap lembut pipi Hana. 







"EKEHM!!!!.....  DUKE SOBER,  BUKANKAH SANGAT TIDAK SOPAN BARU KENAL TAPI SUDH INGIN MELAKUKAN HAL TIDAK SENONOH!? " Antonio gemetar dengan cepat menoleh kebelakangnya.  Wajah menyeramkan Bammi membuat jantungnya berdebar. 

"Sudahlah,  Antonio hanya membantuku mebersihkan rambut" kata Hana

"HAH!  KAU KIRA AKU PERCAYA!  BAHKAN DIAM MIRIP KUCING YANG INGIN METING! " wajah Antonio semakin memerah.

"Kau terlalu posesif,  ayo masuk ini sudah malam" kata Hana menarik kakaknya.  Antonio menatap Hana yang pergi namun wajah DATAR Bammi menatap nya tajam.  Seolah mengatakan jika dia mengawasi Antonio.


"Huh....  Saudaranya menyeramkan" lirih Antonio












Tbc

Yahooo

I Will Protect My Mother ( Sudah Terbit ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang