Jangan lupa Voment
Diego Dirgantara
Setelah drama tentang penembakan seorang most wanted girls Raila kepada Pria culun Diego Dirgantara. Kini Raila berada dalam kelas dan memperhatikan sang guru yang sedang menjelaskan materi Biologi. Dan setelahnya guru tersebut memberikan tugas dan pergi ke kantor.
Isi kelasnya sangat memuakan menurut Raila. Tidak ada suara kebisingan seperti kelas Lain. Tidak ada drama nyanyi pakai sapu, tidak ada acara gibahan emak emak rempong. Mereka sibuk mengerjakan tugas masing masing. Suasana sepi seperti kuburan. Bahkan mungkin mereka bisa merasakan detak jantung masing masing saking sepinya kelas ini.
Afay sedang membaca novel dan terbuai oleh setiap kata disana. Afay telah siap mengerjakan tugas dengan cepat karena akan Maraton Novel best seller yang selalu di belinya. Raila menopang dagu setelah selesai mengerjakan tugasnya.
Jika di kelas lain mungkin masih menceritakan tentang Raila di tengah lapangan tadi. Namun berbeda dengan kelasnya yang mungkin antara tau dan tidak. Sangat acuh.
Raila berdiri menuju lokernya yang berada di belakang. Membukanya dan mengambil buku Ensiklopedia tebalnya serta kaca mata anti radiasi. Raila menutup loker dan berjalan sambil membaca buku.
Bruk!
"Ck!" Raila berdiri dan menatap Tajam Diego yang berani menabraknya.
"Ma-af Raila aku gak sengaja". Cicitnya pelan. Raila berdecak sebal dan berlalu dari situ.
Raila duduk dengan perasaan jengkel dan membuka buku Ensiklopedia nya.
Tring..
Raila mengambil ponselnya dan melihat notifikasi dari seseorang.
Aron
Nanti malem Snak ngajak balapan. Kali ini ketuanya yang turun tangan".
Raila terdiam lama melihat isi pesan itu, akhirnya ketua itu akan melawannya juga. Baiklah Raila akan maju.
Anda
Terima.
Raila mematikkan ponselnya dan menyimpanya. Lalu terfokus pada buku Ensiklopedia miliknya.
Pulang sekolah telah tiba. Raila menyimpan kembali bukunya dan menunggu Afay selesai piket. Dan setelahnya keduanya keluar dari kelas.
"Raila anter aja. Afay bisa masuk sendiri nanti". Jelas Afay berjalan sambil bergelayut di tangan Raila.
"Lo yakin?" tanya Raila dingin.
"Yakin. Mama udah sehat tadi katanya. Jadi Afay bisa sendiri". Jawab gadis itu. Raila mengangguk.
"Kalo ada apa apa telpon gue". Titah Raila. Afay mengangguk cepat.
****
Setelah mengantar Afay ke tempat tujuannya, kini Raila pulang menuju rumahnya. Keadaan sepi karena Mama Papa nya pulang jam 5 sore dan Raka yang pasti pergi Main. Raila merebahkan tubuhnya lelah dan tak lama masuk kealam mimpi tanpa sengaja.
***
Acara makan malam selesai jam 07 malam. Sekarang jam setengah 9 malam, Kini Raila baru saja pulang dari minimarket depan dan sekarang berada di balkon sambil meminum sodanya. Pikirannya melayang tentang Diego.
"Gue gak pernah pacaran, dan sekarang gue lepas masa Single gue untuk cowok pura pura". Monolognya pelan menatap datar ke depan.
"RAILA!!!"

KAMU SEDANG MEMBACA
RAILA
Teen FictionSQUEL KEDUA (My Sweet Boyfriend (Bara, Mila, Kenath, Maya)) cantik dan pintar. dua kata yang mampu mendeskripsikan seperti apa sosok Raila. hidup dalam keluarga kaya dan Harmonis. namun sayang, Raila memiliki sifat dingin dan Beku seperti ayahnya...