R A I L A_0.9_

105 18 0
                                    

JANGAN LUPA VOMENT

HAPPY READING

Damai..

Raila menatap lempeng kearah Alga yang kini terus menggoda Afay. Kini giliran Raila yang menjaga keduanya karena tadi Pagi Aron sudah berjaga kemarin Desta dan nanti malam Gerry.

Merasa dunia milik berdua kedua manusia berbeda Agama itu terus tertawa dengan gurauan yang Raila dengar sangat menjijikan dan tidak lucu.

"Afay tau gak kenapa air laut asin?" tanya kang gombal tingkat akut itu. Afay menggeleng dengan wajah polosnya.

"Karena yang manis itu kamuu!!" gombal Alga dan keduanya tertawa. Raila meringis melihat kelakuan dua makhluk aneh itu. Sebentar lagi jam 06 magrib, Raila akan bertukar jaga dengan Gerry.

"Afay pernah liat bidadari gak?" tanya Alga dan Afay menggeleng.

"Alga pernah liat bidadari?" tanyanya dengan wajah lucu. Raila kembali berpikir apalagi kata kata menjijikkan yang akan alga lontarkan.

"Pernah. Tiap hari".

"Iya? Dimana Al, Afay mau liat juga dong". Pintanya polos. Alga mengusap puncak kapala gadis polos itu.

"Ambil cermin. Nanti Afay bakalan liat bidadari". Katanya dengan senyum manis. Raila merasakan perutnya mual dan ingin muntah.

Afay tersenyum dengan wajah memerah bagai tomat. Alga mengatakan dirinya bidadari.

Cklek

Pintu terbuka. Gerry masuk dengan wajah lesuhnya, karena menurut pengalaman melihat obrolan kedua manusia itu bisa membuat siapa saja akan muntaber setelahnya dan Raila sepertinya sebentar lagi. Tanpa lama waktu Raila berdiri dan tersenyum miring kepada Gerry yang menampilkan wajah tekanan batin. Memelas berharap Raila bisa menemani kegabutannya disini. Raila menggeleng dan menepuk tiga kali pundak Gerry.

"Semoga lo gak masuk RS juga karena muntaber". Raila tersenyum lempeng dan melihat kedua manusia laknat yang bahkan tak terganggu dengan kehadiran Gerry.

"Ingat. Tuhan  satu, kalian yang tak sama". Raila langsung pergi setelah berkata tak peduli dengan wajah lesuh Alga yang berubah murung. Alga menatap Afay yang tersenyum kepadanya.

"Afay lupa. Kita berada di amin yang sama namun iman yang berbeda".

Gerry mati matian menahan tawanya melihat wajah murung sahabatnya itu. Untung saja Raila mengucapakan Fakta. Jadi dia tak harus melihat kemesraan itu.

"Kenapa Fay. Gue tuh mati matian untuk lupain perbedaan kita. Tapi semakin gue berusaha lupa semakin pula gue cinta sama lo dan berkahir kembali ke awal, Kita beda. Gue sayang sama lo Fay". Alga tersenyum tulus menatap manik mata yang selalu menatap polos dan pemaaf itu.
"Afay juga sayang Alga". Afay membalas senyum Alga tak kalah manis. Gerry mual seketika, baru beberapa detik sudah sangat menyakitkan hati joms nya.

"Gue mati matian untuk lupain perbedaan ini. Jangan sampai gue kalah dan berusaha lupain lo". Alga memeluk Afay yang membalas pelukan itu tak kalah erat. Alga cowok gila, bar bar, fakeboy hanya mencintai satu perempuan dari kecil hingga sekarang. Naas perbedaan membuat keduanya tidak pernah berniat menjalin status pacaran.

RAILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang