-Dua-

1.5K 128 0
                                    

.
.
.
.

"Gue ga mau Hyung!"

"Kenapa sih lo mageran banget jadi orang".
Changbin mulai kesal, sudah lebih dari dua puluh menit dua pemuda itu berdebat.

Hyunjin juga masa bodoh dengan Changbin yang sudah berubah jadi mode seram, dia nya malah dengan santainya tengkurap di sofa sambil menutup kepalanya dengan bantal, malas berdebat dengan Changbin.

"Lo ga liat dari kita semua badan lo paling krempeng? Emang ga pengen apa pamer otot perut kaya Chan Hyung?"

"Wahh, kok Hyung bodyshamming sih"

Masih berusaha membujuk Hyunjin, anak itu memang paling susah diajak olah raga.

Kadang sampai jadi bahan ejekan Jeongin karena kalah berotot dibanding maknae bongsor itu.

Tapi namanya juga Hyunjin, dia tetap paling ga suka di ajak ngegym.

Memang bukan berarti dia tidak suka olahraga sama sekali, dia bahkan pernah membawa pulang beberapa medali saat masih sekolah, hasil menang lomba berenang.

Berdalih tenaganya sudah habis dengan latihan, buat apa nambah-nambahin capek dengan ngegym? Toh dia latihan dance juga sudah banjir keringat, malah keringatnya lebih banyak dibanding dia olahraga, sanggahnya.

"Yaudah sih Bin, lagipula dari perusahaan juga belum nuntut dia buat bikin abs kan".
Minho yang daritadi hanya diam akhirnya urun suara.

"Gue gini kan demi kebaikan dia juga Hyung, Hyung juga tau kan Hyunjin jarang banget ikut olahraga, sekarang malah dibelain jadi kesenengan dia nanti" Changbin yang kesalpun akhirnya menyerah dalam misi 'mari mengajak Hyunjin olahraga'-nya.

Kemudian berlalu begitu saja dengan sedikit membanting pintu.

Hyunjin sedikit merasa bersalah sebenarnya, biar bagaimanapun dia itu orangnya tidak enakan dan pemikir.

"Lagian kenapa gak jujur aja sih bilang lagi flu, kan cepet kelar urusannya" kata Minho.

Pemuda itu lantas menendang kaki Hyunjin, bermaksud agar bergeser dan memberinya ruang duduk.

"Siapa? Gue?"

"Lahh.. masak gue" jengah.

"Hyung, gue enggak flu kok, cuma males aja"

"Ngaku, semalem gue denger lo bersin-bersin kok, terus ingusan kan?"

Memang iya sih semalam memang sempat meler dan mampet juga hidungnya, tapi sih sekarang sudah hilang bahkan Hyunjin sendiri sudah lupa kalau semalam sempat pilek.

"Lah iya ya.. kok udah sembuh ya Hyung,?"

"Yeuu malah nanya balik ni anak, nyesel gue belain lo" Minho lantas menyambar remot TV di meja.

"Serius deh Hyun, jangan terlalu forsir latihan juga, Hyung beberapa lihat lo mimisan"ucap Minho dengan santainya.

Sementara Hyunjin cuma bisa melotot, kok Minho bisa tau sih, seingatnya dia selalu berhati-hati kok biar nggak kelihatan sama member lain dan bikin khawatir.

Beberapa hari terakhir memang dia sering mimisan, efek kelelahan.

"Gak usah sok kaget gitu, Hyung diem bukan berarti gak tau tapi karena kelihatannya lo sendiri gak pengen kita tau kan"

Wahh serius, ini si Minho cenayang apa ya.

"Hyung tau sendiri kan, gue dapet jatah SKZ Player buat bulan depan. Gue harus bisa tunjukin yang terbaik biar stay ga kecewa"

Jujur saja Hyunjin itu suka overthinking, sudah tau mental kaca tapi sering baca hatecomment di sosial media.

Bukannya tidak percaya diri, tapi memang dia sendiri merasa belum bisa maksimal dalam menjunjukkan kemampuannya.

Hyunjin juga ingin netizen melirik kemampuannya, bukan visualnya.
Memang Hyunjin merasa visualnya kadang jadi bumerang untuknya, mau sebagus apapaun dan sekeras apapun dia berusaha menampilkan yang terbaik pasti ujung-ujungnya hanya dibilang 'hanya modal visual'.

Bahkan tidak jarang dia mendengarnya dari member, walaupun tidak pernah didepannya langsung sih.

"Tunjukin yang terbaik itu harus, tapi badan juga harus dijaga"

"Iya besok gue titip manager buat beli vitamin deh"

"Jangan lupa, awas besok Hyung cek belum ada tuh vitamin awas aja"

"Hyung makasih ya.."

"Buat?"

"Jagain Hyunjin"

Minho bergidik, pasalnya si Hyunjin tiba-tiba mode sok imut.

"Dih jijay banget sih"

"Aaaa... Hyung... Sarangee"

.
.
.
.

"Ini nih, yang katanya latihan tapi ternyata rebahan".

Jisung yang tadinya hendak pulang ke dorm jadi membatalkan niatnya setelah mengintip ke ruang latihan dance dan melihat Hyunjin terkapar di tengah ruangan yang dikelilingi cermin itu.

Yang dihampiri ternyata memang terlelap, wajar sih sudah jam 1 dini hari, dan seingatnya Hyunjin sudah disini dari sore bahkan sebelum dia datang.

Jisung sadar sebenarnya Hyunjin terlalu memaksakan diri, tapi dia tau berada di posisi Hyunjin memang tidak enak.

Sudah terbeban visual, lead dance belum lagi memang dia selalu jadi center, pasti tekanannya tidak main-main.

Jisung selonjoran di dekat Hyunjin berbaring, inginnya membangunkan tapi tidak tega.

Tapi kalau tidak dibangunkan masa iya mau bermalam disini, kan Jisung jadi galau.

"Hyun, bangun Hyun, Pulang yuk"
Hyunjin memang susah dibangunkan saat pagi hari, tapi beda cerita kalau konteksnya dia hanya ketiduran seperti ini.

Sebuah tepukan kecil saja sudah berhasil membawa Hyunjin ke alam sadar.

"Oh, Sung.. duh gue ketiduran".
Hyunjin lantas bangun, mengumpulkan nyawa.

"Udah jam 1 lewat nih, pulang yuk"
Jisung lantas berdiri dan menarik satu tangan Hyunjin, ingin segera pulang lalu bertemu kasurnya.

"Duh, bentar Sung.. gue pusing nih baru bangun nyawa belum ngumpul, jangan asal tarik dong"

Dengan mata yang masih merem-melek Hyunjin perlahan berdiri dengan bantuan tarikan dari Jisung.
Tapi matanya masih terpejam, masih pusing karena tiba-tiba terbangun.

"Bentar deh.."
Jisung mengulurkan tisu ke Hyunjin dengan muka paniknya.

"Buat apaan?"

"Lo berdarah Hyun.."

.
.
.
.
.

Tbc

*Mau ngebacot*
Sebelumnya aku mau bilang terimakasih buat yang sudah mampir buat baca ini.
Jujur ga nyangka bakal ada yang baca
*Terharu

Aku juga bukan writer guys, cuma iseng2 aja ..
Jadi kalau ada yang berminat memberi kritik saran apapun itu dengan senang hati saya terima..

Last
HBD uri Hwangjanim !!!

I'm Not Tired . HHJ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang