-sepuluh-

1K 109 6
                                    

.
.
.

Semilir angin menerobos masuk lewat sela-sela jendela yang lupa di tutup rapat, menimbulkan sensasi dingin khas tengah malam. Sudah jam berapa ini? Hyunjin melirik handphone Miliknya yang berada di nakas menunjukkan pukul dua lewat empat puluh, dan bahkan dirinya belum menunjukkan tanda-tanda mengantuk.

Pemuda itu lantas keluar kamarnya untuk mengambil minum di dapur, insomnianya kambuh lagi. Beberapa hari ini dia sulit tidur karena hidungnya tersumbat bahkan beberapa kali mimisan lagi. Apa sudah saatnya terapi lagi ya? Dia merasa obat saja kurang, meski melelahkan dirinya merasa lebih baik setelah melakukan radiasi.

Mulai besok mungkin dia sudah bisa mencuri-curi waktu untuk ke rumah sakit lagi melihat sekarang jadwalnya sudah agak senggang.

"Astaga gue kira tuyul"

"Hyung mana ada tuyul kaya gue elah"
Hyunjin memutar matanya jengah, si Changbin ini memang suka absurd.

"Lagian lo jam segini malah nyantai disini bukannya tidur"

Malas menjawab, Hyunjin hanya menunjukkan gelasnya yang isinya tinggal setengah pada Changbin dan dia pun mengerti. Yang lebih tua kemudian duduk diseberang Hyunjin, tujuannya sama yakni membasahi tenggorokan.

"Besok kita free, lo mau jalan-jalan ga? Udah lama nih kita ga qualitytime"

Dulu memang mereka berdua sering sekali pergi berdua karena memang selera keduanya mirip, terutama fashion.

"Gue mau ada perlu sebentar hyung, sorry"

Sebenarnya Hyunjin mau sekali, terakhir dia keluar dengan Changbin sudah sekitar setengah tahun yang lalu atau malah lebih ya? setelah perilisan album Levanter. Itu pun bukan Qualitytime, melainkan Changbin yang inisiatif mengajak Hyunjin keluar karena anak itu terus-terusan sedih dan murung setelah hal buruk menimpa grup nya. Kelihangan satu member.

"Mau kemana?"

"Kepo! Gue tidur dulu ya Hyung udah pagi"

Hyunjin itu paling tidak bisa bohong dengan Changbin, maka dari itu dia memilih kabur daripada ditanya macam-macam.

Tapi ingatkan bahwa mereka dekat? changbin tau ada gelagat aneh dari Hyunjin. Anak itu menyembunyikan sesuatu.

...

"Bentar aja kok Hyung.. janji "

"Ga boleh Hyun"

"Please, gue janji ga nyampe dua jam udah ada disini lagi"

"Udah gue bilang kan, lo boleh pergi asal ditemenin manajer, itu hukuman lo Hyun. Udah berapa kali lo kabur?"

Hyunjin kehilangan kata-kata, dia sadar sudah berkali-kali menyusahkan Bangchan karena kabur dari dorm, hanya saja dia sudah ada janji dengan dokternya untuk melakukan radio terapi hari ini setelah melewatkannya hampir sebulan. Obat yang diresepkan sebagai penunjang terapinya juga hampir habis dan dia harus membeli yang baru.

"Kalo perginya sama gue boleh ga?"

Keduanya menoleh ke sumber suara, Changbin.
Chan berfikir sejenak, Changbin bisa dipercaya untuk menjaga Hyunjin, dengan begitu Chan secara tidak langsung bisa ikut mengawasinya.

"Kalo gaboleh yaudah Hyung, gapapa kok"

Hyunjin menunduk lesu, mungkin hari ini ia batalkan saja janji dengan dokternya. Pergi dengan Changbin juga sama saja, bisa-bisa bertambah lagi orang yang mengetahui rahasianya selain Minho.

I'm Not Tired . HHJ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang