Part 11

61 4 0
                                    

Malam ini pukul 21.39 Runa berdiri didepan pintu kerja milik Mamanya .
Sudah setengah jam Runa berdiri menempel pintu sambil memainkan kuku jari jemarinya .

Pikirannya benar-benar kacau seperti benang kusut . Rasanya Runa ingin pergi yang jauh tapi bingung hendak kemana . Runa sebatang kara di dunia ini tanpa mereka.

" Tok-tok , " Runa memberanikan diri mengetuk pintu ruang kerja Mamanya
" Iya , masuk " Jawab Mama Runa

Runa menarik nafas dalam
" Permisi Ma , " ucap Runa
" Runa jam segini kenapa belum tidur , besok sekolahkan ? " Tanya Mama

Runa tertunduk melihat kearah lantai marmer rumahnya .
" Ma , " panggil Runa
" Iya , " Mama Runa terlihat tersenyum melihat kearah Runa menunggu kembali suara Runa

" Runa boleh nggak Ma , pindah sekolah , Runa kena bully disekolah "
" Ha ? " Mamanya buru-buru berdiri dan berlari kecil kearah Runa
" Bully ? " Tanya Mama
" Runa sering dikata-katain sama teman Runa Ma ," aku Runa
" Mungkin maksud temen kamu itu bercanda kali , sekolah se modern sekolah kamu mana ada kasus bully " ujar Mama Runa sambil mengelus-ngelus pundak dan pipi Runa

" Beneran ada kok pembullyan di sekolah Ma, " ujar Runa tapi Mamanya hanya tersenyum melihatnya
" Kakak kamu ada disana jagain kamu , temen kamu juga pasti segan mau bully kamu , kalau ada apa-apa bilang sama kakak kamu atau sama guru kamu , biar bisa di tindak teman kamu "
" Iya Ma , " jawab Runa yang kini kembali tertunduk
" Hey , udah malam kamu tidur dulu ya , besok sekolah " ujar Mama Runa yang ditanggapi anggukan oleh Runa

Runa berjalan pelan menuju kamarnya sambil melihat kearah pintu kamar milik kakaknya .

Jelas kakaknya tak bisa diandalkan karena kakaknya tak pernah menganggapnya benar-benar ada dan membutuhkannya .

Sekolahnya memang berstandar Internasional dengan uang SPP jutaan rupiah perbulannya . Hanya orang mampu yang bisa masuk ke sekolah itu . Sekolahnya mempunyai pamor tersendiri dimata orang-orang seperti orang tuanya . Mungkin bicara kepada Mamanya pilihan terbenar saat ini . Tapi jelas Mamanya hanya memandang pembullyan yang diterimanya hal remah dan tak mungkin .

Runa menyelimuti badannya mencoba terpejam dan berdoa semoga besok jadi hari yang baik berbeda dengan hari-hari sebelumnya.

SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang