Part 14

45 2 0
                                    

Hawa dingin mulai menusuk tulang Runa . Matanya tampak mencari- cari . Runa terduduk di sebuah ruangan dengan tangan yang terikat borgol .

Ruangan yang begitu sempit diisi belasan anak seusianya .
" Kamu sudah sadar ? " Tanya seorang anak perempuan disampingnya setengah berbisik di kuping Runa .
" Jangan nangis nanti kamu dipukul " kata anak itu lagi
" Kita dimana ? " Tanya Runa
" Kamu masih tanya kamu dimana? " Anak itu balas bertanya pada Runa

Di film  anak yang diculik tangan dan kakinya di ikat dengan tali tapi disini semua tangan diborgol beberapa kaki di rantai kebanyakan kaki diberi pemberat hingga tampak lebam dan membiru.

" Kita mau dijual " kata anak itu lagi. Runa yang mendengar itu tampak terperangah
" Aku Issa kamu ?"
" Runa " jawab Runa setengah bergidik

" Disini kalau nangis dipukul , berteriak dicambuk mati dibuang itu peraturannya " kata Issa

" Kamu berapa hari disini ? " Tanya Runa
" 3 hari , kita makan seperti hewan  disini nggak pakai tangan cuma pakai mulut "

" Jangan pernah kamu tegakan kepala kamu kalau penculik itu datang kamu bisa dipilih langsung dijual turunkan kepala kamu dalam-dalam kalau mereka datang , itu kalau kamu mau selamat " kata Issa lagi

" Kita udah tangkap tadi bos , udah ngomong juga tadi " suara laki- laki tampak memecah keheningan ruangan

Atmosfer  ketakutan terasa begitu kuat. Suara langkah- langkah kaki mulai berderak masuk ke ruangannya.
" 300 juta untuk gadis 15 tahun , lumayanlah "

Runa menundukan kepala seperti saran Issa . Tangannya mengepal mulutnya komat - kamit  tak berhenti berdoa

" Mana anaknya ? " Bentak seorang laki-laki
" Kenapa nunduk semua ? takut ? "
" Kalau sampek kepilih  ganjal pintu pakai alas sepatu kamu " bisik Issa pelan

" Yang ini cantik isi juga "
" Aaahhh " Runa mencoba  mengintip seorang anak rambutnya tampak ditarik kuat-kuat  dengan satu tangan hingga berdiri dari duduknya
" Pasti mahal kamu " kata orang itu sambil melempar kepala anak itu hingga terhuyung dan jatuh

" Bos saya , tidak punya waktu menunggu "
" Iya sabar baru dicari "
" Yang ini "
" Aaa sakit " teriak Runa rambutnya di tarik kuat - kuat

" Sini " seorang laki-laki berpenampilan rapi dengan setelan jas warna hitam menarik tangan Runa

" Bos saya membayar gadis ini dengan mahal , jangan di lukai " kata lelaki itu
" Iya , iya "

" Apa yang bos saya suka dari kamu ? " Kata lelaki itu . Dia menatap mata Runa dengan tajam . Tangan lelaki itu mencekram wajah Runa.

" Bawa tutup matanya jangan lupa biusnya "

Mata Runa kembali berkunang-kunang  . Bagaimana dia bisa mengajal pintu dengan sepatunya ? Jika dia tak punya andil dalam sadar dan badannya ?

" Tuhan tolong satu kali ini saja " bisik Runa saat sadarnya tinggal 1 persen.

SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang