Part 21

41 3 0
                                    

" Kemarin dikasih obat tidur nggak mau , kamu beneran mau ngerasain hem "
" Kenalin aku Liam " kata Liam sambil mengikat tangan Runa dengan sabuk . Runa melihat kearah Liam yang membuka jasnya . Mulut Runa dilakban saat sampai di kondominium milik Liam .

" Susah dapetin kamu ternyata , sekali dapet 200 juta ya lumayan nggak mahal-mahal amat " kata Liam yang mulai mencium leher Runa
" Wangi padahal kamu belum mandi " kata Liam sambil menurunkan resleting celananya . Runa setengah mati berontak dengan menendang-nendang kakinya mencoba untuk bangun dari tempat tidur
" Nggak akan bisa , saya bukan tipe orang yang suka rugi setelah beli "

Liam menurunkan celana dalam milik Runa dan memasukan alat vitalnya secara perlahan sementara Runa kini hanya bisa menangis . Liam  tanpa alat pengaman sama sekali. Rasanya begitu perih dan sakit . Liam memegang tangan Runa dengan satu tangan sementara tangan yang satunya mulai bermain di badan Runa yang lain .

" Aku jamin hari ini lebih penuh dari kemarin , aku udah nanti hari ini bertahun-tahun " kata Liam yang semakin mendorong badannya memasuki Runa
" Eeeeemmmm " rintih Runa kesakitan
" Apa sakit " tanya Liam
" Cuma yang bawah di atas enggak kan ? " Tanya Liam  yang kini menghisap kuat-kuat dada Runa
Liam menarik alat vitalnya dan membalikan badan Runa dan mulai menusuk dari belakang

" Gimana dari belakang apa lebih enak ? " Tanya Liam
" Udah hampir mau keluar " kata Liam yang kembali membalikan badan Runa dan memasukan alat vitalnya . Ada cairan yang terasa begitu hangat masuk kedalam rahim Runa . Liam semakin memasukannya sambil memeluk erat tubuh Runa yang benar-benar ketakutan . Liam membuka dengan paksa lakban di mulut Runa
" Orang gila! " Teriak Runa
" Kamu yang buat gila " kata Liam yang kini menindih badan Runa
" Jangan pernah pergi aku disini , mungkin kamu lupa tapi saya nggak akan pernah lupa " kata Liam
" Mulai detik ini sampai akhir saya akan ada buat kamu , darah kita menyatu semua hal akan menyatu , dan kamu tidak akan pernah pergi kemanapun "
" Sekalipun kamu pergi kamu akan kembali "
" Saya tepati janji saya begitu pun dengan kamu , hati kita bertaut " kata Liam memeluk erat tubuh Runa

SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang