"Tae... Apa ciumanku payah?", tanya Joyi. Taehyung mengedipkan matanya beberapa kali mencerna pertanyaan wanita ini.
"Entahlah. Aku bahkan tidak sempat melakukan penjurian", jawab Taehyung terus terang. Joyi menatap Taehyung penuh selidik.
"Kau sering berciuman?", tanya Joyi. Taehyung menatapnya dengan tatapan tidak nyaman.
"Haruskah kau menanyai pertanyaan seperti ini? Kau seperti...",
"Seperti apa?", potong Joyi.
"Mendorongku untuk menciummu lagi?", Joyi bergidik mendengar jawaban terakhir Taehyung.
"Tidak! Aku tidak seperti itu! Ah aku mau memasak saja katamu kau laparkan", Joyi mengalihkan pembicaraan dengan cepat. Ia tidak mau jantungan lagi. Meskipun bahkan saat ini jantungnya memang bekerja lebih ekstra berkat keberadaan Taehyung di dekatnya.
......................................................................
Sinar matahari mulai menusuk melewati celah-celah kecil pada kaca jendela kamar milik Joyi. Ia membuka matanya perlahan menatap kearah jam dinding yang menunjukan pukul 8 pagi matanya membulat. Taehyung harus bekerja bukan? Pria itu benar-benar serius dengan niatnya. Pria itu benar-benar menumpang semalaman di apartmen nya. Sayangnya usahanya setengah jalan karna ia berakhir tidur di sofa bed ruang tamu milik Joyi. Wanita itu bergerak cepat ia khawatir pria itu terlambat rupanya.
"Tae..", ia menghela nafas lega begitu melihat pria itu sudah memakai pakaian kerja lengkap dengan dasi yang di genggam oleh pria itu.
"Oh kau sudah bangun", ujar pria itu sambil memakai kaos kakinya dengan cepat.
'Pakaian darimana dia?', - tanya Joyi dalam batin. Seolah bisa membaca apa isi pikiran Joy, Taehyung menatap kearah wanita itu.
"Aku meminta Jaehyun mengantar kesini. Aku pergi dulu",
"Hey dasimu!", ujar Joyi mendapati dasi milik pria itu yang tertinggal disofa saat pria itu selesai mengenakan kaos kakinya. Taehyung kembali berbalik ke arah sofa tersebut dan mengambilnya. Taehyung memberikan dasi itu pada Joyi. Joyi meraih dasi itu.
"Pakaikan", pinta Taehyung. Joyi memandang kearahnya datar dan ragu. Dalam otak Taehyung sudah terbayang betapa menyenangkannya Joyi mengalungkan dasi itu padanya dan nantinya ia akan segera mengecup bibir milik Joyi singkat dan berangkat bekerja.
"Aku tidak bisa mengikat dasi", dan sayangnya semua bayangannya sirna begitu saja persis seperti beling yang terjatuh pecah belah. Pria itu menekuk wajahnya lalu menarik dasi itu dari tangan Joyi.
"Aku pergi", suaranya tak sebersahabat sebelumnya pria itu menutup pintu apartmen milik Joyi kencang. Seolah membanting pintu tersebut. Joyi menghela nafas kasar.
'Sebenarnya dia kenapa sih? Sudah gila ya? Aku berbuat salah memangnya?', Joyi mencak-mencak sendiri.
'DASAR PRIA SAKIT JIWA!', Joyi memaki dalam hati. Tanpa ia sadari ia sendirilah yang tampak seperti wanita sakit jiwa sekarang. Dan syukurnya ia sedang sendirian.
......................................................................
"Oppa!", panggil Wendy senang. Wanita blonde itu bahkan melambaikan tangannya pada pria yang baru saja masuk kedalam salah satu restoran Italia tersebut. Pria itu berjalan cepat ke arahnya dan tersenyum lebar.
"Kau sudah lama? Maaf ya membuatmu menunggu lama", ujar pria itu hangat. Wendy mengangguk dan tersenyum manis.
"Joyi tidak datang bersamamu?", saat itu jugalah senyuman itu memudar. Wendy menggeleng sebagai jawaban.
"Ah begitu. Baiklah ayo makan. Apa yang akan kau pesan?", tanya Jin perhatian padanya.
"Carbonara saja", jawab Wendy. Moodnya sedikit memburuk ia rasa.
"Tumben sekali kau tidak memesan Marinara?", tanya Jin. Wendy menghela nafas kasar dan tertawa canggung.
"Aku selalu memesan Carbonara, oppa. Apa kau benar-benar tak bisa membedakan aku dan Joyi?", tanya Wendy kesal. Jin menatap Wendy dengan tatapan tidak nyaman. Pria itu benar-benar tidak bermaksud. Wendy dan Joyi seolah-olah selalu lengket dan bersama. Dan karna Joyi yang berada dalam keluarganya maka focus nya selalu ada pada Joyi. Ditambah perasaannya terhadap Joyi. Ia menyayangi Wendy layaknya seorang adik. Tidak bisa lebih, dan itu masalahnya.
"Aku tidak bermaksud seperti itu Wen", jelas Jin jujur. Wendy terdiam ditempat.
'Sebenarnya apa yang kau harapkan dari pria di hadapanmu ini Wen?', ia berujar pada dirinya sendiri.
Di waktu yang bersamaan namun dilokasi berbeda, Taehyung menghela nafas kasar ia lega rapatnya dengan investor besar berjalan lancar. Namun yang membuatnya kesal adalah kejadian tadi pagi. Ia hanya merutuki dirinya dengan bodoh malah berekspektasi banyak pada si nenek sihir.
"Kau terlihat kacau, bro", ucap Lee Taeyong. Pria tampan itu berjalan mendekati Taehyung yang sudah bisa ia tebak ada masalah dengan calonnya. Lagi!
"Jangan meledekku", balas Taehyung dingin. Taeyong tertawa pelan. Jika dipikir-pikir sifat Jennie dulu sangat mirip dengan Joyi. Dan temperamen Taeyong cukup buruk sama seperti Taehyung.
"Aku tidak meledekmu Kim. Namun saranku jika memang kau suka ya suka. Kalau ada kesepakatan sebelum perasaan itu datang ya batalkan saja", Taehyung membulatkan matanya. Namun beberapa detik kemudian ia memandang Taeyong penasaran.
"Kau tahu tentang...",
"Kau lupa aku dan Jennie hasil perjodohan?", potong Taeyong. Taehyung kembali memasang muka datarnya.
'Benar juga', pikir Taehyung.
"Joyi bukan wanita yang mudah untuk diatasi. Jadi bersabarlah. Jangan terlalu menaruh ekspektasi banyak. Turunkan ekspektasimu tapi naikkan usahamu", nasehat Taeyong.
"Jennie juga mempersulitmu ya dulu?", tanya Taehyung. Taeyong mengangguk dan tersenyum lebar.
"Jangan terlalu banyak bicara tapi sampaikanlah lewat aksi",
......................................................................
"Jangan terlalu banyak bicara tapi sampaikanlah lewat aksi", Taehyung mengulang kalimat itu di hadapan Jaehyun. Sekretaris sekaligus temannya sejak kecil.
"Taeyong mengatakan kalimat ini padamu?", tanya Jaehyun.
"Iya itu yang ia katakan. Tapi maksud dari aksi itu apa?",
"Ya tentu saja skinship! Pasti benar skinship!", jawab Jaehyun berasumsi. Taehyung tampak berpikir.
"Skinship kan ada batasan-batasannya juga", ujar Taehyung. Jaehyun menatap Taehyung dengan tatapan meremehkan.
"Terobos saja semua batasan itu. Kalau bisa buat Joyi hamil", ujar Jaehyun jahil.
"YYA!!!",
TBC
.............................................................
Next part bahkal lebih banyak moment VJoy nya kok. Jangan lupa tinggalin jejak ya biar aku up lebih cepat!
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHTS ON ( VJOY ) M
Fanfiction"hidupku menjadi agak menarik setelah bertemu dengannya. Wanita unik yang selalu mematahkan semua ekspektasi dan fantasiku terhadap lawan jenis" - Kim Taehyung. "Pria itu aneh, tapi cukup menghiburku"- Park Joyi