Part 30

1.1K 124 5
                                    

Joyi tersenyum kecil menatap pria yang masih sibuk mendengkur disampingnya. Jika dipikir-pikir sepertinya Taehyung sudah lupa alamat rumah dimana ia tinggal sebelumnya. Bagaimana tidak? Secara permanen pria itu sudah mengakuisisi sisi ranjang yang satunya lagi. Joyi berdiri untuk bangkit dan meraih beberapa helai pakaiannya yang berserakan di sekitar lantai kamarnya. Dengan tubuh polosnya ia berjalan memasuki kamar mandi miliknya dan menyalakan pancuran air itu untuk membersihkan tubuhnya. Matanya membulat begitu sadar pancuran air itu berhenti. Bahkan mata lentiknya dapat melihat dengan jelas si pemilik tangan yang mematikan shower tersebut.

"Kenapa di matikan? Sana keluar aku ingin mandi!", Taehyung hanya memasang wajah khas bangun tidurnya lalu tersenyum kecil namun entahlah, bagi Joyi ia adalah yang tertampan.

"Yya! Jangan memelukku tubuhmu bisa basah semua Tae!", protes Joyi lagi. Taehyung tertawa kecil.

"Biarkan saja. Sekalian mandikan aku", Joyi membulatkan matanya dan wajahnya memerah. Dada sintal milik Joyi bahkan dapat merasakan dengan jelas betapa kerasnya dada bidang milik Taehyung dan juga adik pria itu dibawah sana.

"Tae! Astaga kita baru menyelesaikan berapa ronde semalam? Aku bahkan tak bisa menghitung berapa kali", protes Joyi lalu memukul pundak milik Taehyung kencang. Seolah tuli Taehyung malah mengangkat kedua lengannya kearah Joyi.

"Aku mau sarapan saja", ujar Taehyung asal.

"Sarapan? Tadi katanya ingin mandi?", sergah Joyi kesal.

"Aku mau sarapan ini",

"Ngghh. Yya!! Akhh astagahhh!", Joyi kembali mendesah dan meremas kepala milik Taehyung mendorong pria itu untuk menyarap titik sensitif pada dadanya yang bergelantungan bebas itu lebih panas lagi.

"Lepaskan bajuku! Aku mau mandi, eomma",

"Astaga! Tae! Aku bukan Audrey",

"Oh ya sudah kalau begitu aku saja yang memandikanmu!",

"Yya! Kim Taehyung!! Kyaaa!",

Dan detik selanjutnya yang kembali terdengar hanyalah tawa, desahan dan erangan.

......................................................................

"Ada apa denganmu?", tanya Haruto dengan tatapan bingungnya. Pria itu bahkan tanpa merasa segan kembali membaringkan tubuhnya pada ranjang miliknya sendiri. Ya disinilah mereka, kamar apartmen milik Haruto. Wonyoung menghela nafas kasar lalu kembali meraih cermin dan menatap pantulan wajahnya lagi.

"Aku baik-baik saja. Hanya kurang tidur", Haruto bangkit dari ranjangnya lalu memeluk tubuh ramping milik Wonyoung erat dari belakang.

"Apa yang kau pikirkan sampai tidurmu terganggu?", tanya Haruto sambil meletakan dagunya dengan manja pada bahu sempit milik Wonyoung.

"Onni dan oppa berisik sekali",

"Berisik?", Wonyoung membalikan tubuhnya lalu mengangguk dengan ekspresi kesalnya. Haruto yang sudah terlanjur salah focus dengan ekspresi menggemaskan milik Wonyoung memilih untuk tersenyum lembut pada pacarnya. Lalu mengecup singkat bibir milik Wonyoung.

"Memang apa yang mereka lakukan? Menonton film horror?", tanya Haruto penasaran. Wonyoung sontak memasamkan wajahnya.

"Mereka mendesah semalaman. Berisik sekali. Memang apa enaknya sih seks",

"Itu bukan seks. It's making love", jelas Haruto.

"Ah pokoknya itu. Berisik sekali",

"Kita juga akan berisik seperti mereka jika melakukan itu Young-a", jelas Haruto santai. Wonyoung membulatkan matanya lalu memukul-mukul dada bidang milik Haruto dengan kesal. Wajahnya memerah malu saat ini. Bisa-bisanya pria Jepang ini berkata seperti itu.

"Ada yang salah dengan omonganku? Suatu saat kita pasti akan melakukannya. Tinggal masalah waktu saja",

"Yya!! Byeontae!",

......................................................................

"APA?!", seru beberapa wanita itu secara bersamaan. Joyi hanya tersenyum pelan dan mengangguk pada teman-temannya.

"Daebak! Taehyung sudah tahu?", Joyi menggeleng sebagai jawaban.

"Aku berencana akan memberitahunya nanti malam", mendengar kata nanti malam sontak mata Jennie membulat.

"Ani! Tidak boleh nanti malam!", tukas Jennie. Irene mengangguk mengiyakan.

"Iya benar tidak boleh nanti malam", Seulgi, Rose, Yerim dan Wendy memandangi mereka dengan ekspresi bingung.

"Memangnya kenapa?", tanya Joyi bingung.

"Benar. Hal bahagia seperti ini tidak boleh disembunyikan lebih lama lagi", ujar Seulgi.

"Soalnya...", Jennie tampak berpikir atas kelanjutan kalimat yang harus ia katakan.

"Soalnya nanti malam", Irene tampak menggigit bibirnya mempertimbangkan alasan yang tepat.

"Taehyung akan rapat dengan Taeyong malam ini. Mereka lembur", Jennie berhasil menemukan alasan yang tepat dan terdengar masuk akal.

"Begitukah? Baiklah. Masih ada hari esok", ujar Joyi sambil kembali memakan ice cream peach yang ia pesan beberapa saat yang lalu.

......................................................................

"Lee Taeyong apa semuanya sudah siap?", Taeyong merasa sangat teramat kesal dan ingin segera menonjok wajah tampan milik Taehyung saja. Pria ini berisik sekali dan cerewet bukan main. Seokjin pun sudah beberapa kali mendengus mendengar Taehyung yang sebetulnya sedang gugup tapi pria itu tutupi dengan kecerewetannya.

"SUDAH! ASTAGA! KENAPA KAU BERISIK SEKALI!", jawab Taeyong setengah berteriak.

"Tenangkan dirimu Tae! Kau tidak akan terlihat keren saat melamarnya nanti, jika kau masih saja grogi dan gemetaran seperti mesin cukurku. Dekorasinya sudah aku dan Taeyong selesaikan. Staff yang mengerjakan bahkan sudah pulang",

"Dengar itu! Relax saja. Joyi pasti akan menerima lamaranmu", sahut Taeyong menimpali.

Sekujur tubuh pria tampan itu berkeringat dingin dan ujung jari pria itu bahkan sedikit bergetar. Sebenarnya ini pemandangan langkah bagi Taeyong dan juga Seokjin tapi kelangkahan itu tertutupi oleh kekesalan mereka atas sifat bossy nya Taehyung.

Tak lama kemudian dering telfon milik Seokjin berbunyi.

"Baiklah, sayang. Gumawo", hanya satu patah kalimat itu yang Seokjin ucapkan lalu memutuskan sambungan telfon begitu.

"Bersiaplah Kim Taehyung",

"Yya! Cincin! Aku lupa mengambilnya dari toko ibuku!"

TBC

.............................................................

Sisa prolog yang bahkal author up di tanggal 5 nanti. Jangan lupa vote n komen ya!

Jangan lupa follow akun author juga. Tanggal 5 karya author yang lain bahkal double up dan juga triple up. Untuk LIGHTS ON  tersisa EPILOG

Untuk yang dari awal mendukung cerita ini terima kasih banyak yaa huhuu. Jadi terharu wkwkwk.

LIGHTS ON ( VJOY ) MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang