Part 22

941 126 8
                                    

"Apa?! Jin! Yang benar saja!", Protes wanita itu pada pria yang tengah sibuk menyeduh teh di apartmen wanita itu.

"Aku serius. Joyi mungkin tersiksa selama beberapa waktu sejak kejadian itu. Tapi Taehyung selama 3 tahun penuh",

"Ia sendiri yang membuatnya seperti itu! Ia pantas mendapatkannya", ucap Irene ketus. Jin menghela nafas dan beralih duduk disamping wanita itu.

"Pikirkan jika kau berada di posisinya apa kau akan mengambil langkah yang berbeda?", tanya Jin lembut pada wanita yang ia claim sebagai foxy nya itu.

"Bayangkan jika kau sedang hidup bahagia dengan orang tuamu. Lalu satu persatu meninggalkanmu. Dan alasan kedua orang tuamu pergi adalah ayah kandung dari kekasihmu", Irene terdiam ditempat.

"Lalu, kau mengetahui itu sejak kecil. Kau habiskan seluruh waktumu untuk membenci. Apa kau yakin kau akan mengambil langkah yang berbeda?",

"Jadi kau membenarkan apa yang sepupumu lakukan?", tanya Irene sebal.

"Tidak. Apa yang ia lakukan memang buruk. Aku hanya merasa bahwa keduanya tak pantas merasakan hal ini", ujar Jin. Irene menatapnya kesal. Wanita itu masih teguh dalam mindsetnya.

"Joyi sudah memiliki Chanyeol sekarang. Ia bisa hidup tanpa Taehyung",

"Taehyung belum tentu bisa", bela Jin.  Irene menatap kekasihnya tajam.

"Kau pulang saja sana. Aku sedang tidak mau berbicara denganmu",

"Haruskah kita bertengkar karna hubungan orang lain?", tanya Jin. Irene menatapnya tajam dan menghela nafas kasar.

"Kau yang membahas ini duluan Jin", Irene terlihat benar-benar marah padanya. Jin mengalah. Pria itu menatap Irene dalam.

"Baiklah-baiklah. Ini salahku. Jangan marah okay?", Irene hanya menatapnya tak meresponnya sedikitpun. Wajar saja jika Irene berakhir bertekuk lutut pada pria ini. Pria ini selalu mengalah untuknya. Pria ini sabar setiap Irene marah-marah. Irene menangkup kedua pipi milik Jin. Lalu mendekatkan bibirnya dengan bibir pria itu.

'CUP!', Irene mengecup bibir milik Jin selama beberapa detik.

"Terimakasih karna selalu mengalah", ujar Irene. Jin tertawa kecil mendengar ucapan kekasihnya.

"Mana cukup jika hanya begini kalau ungkapan terimakasih",

"Yya! Kim Seokjin", selanjut keduanya tertawa.

......................................................................

"Bro, kau sudah membaca artikel hari ini?", Jongin nama pria itu. Lawan bicaranya hanya memandangnya singkat dan terus focus dengan headphone di telinganya. Mata jelinya itu pun masih memandang kearah ruangan dihadapannya yang hanya berlapis kaca dan terlihat seorang wanita berambut blonde didalamnya.

"Okay! Done", Chanyeol berucap dengan mic yang terhubung untuk berkomunikasi dengan si blonde yang berada didalam sana.

"Dan kau, Jongin. Kau tidak bisa melihat aku sedang proses rekaman ya?", Jongin mencibirnya pelan.

"Aku bertanya padamu! Kekasihmu balikan dengan mantannya?", tanya Jongin lagi.

"Joyi bukan kekasihku. Dan juga ia tidak kembali bersama dengan Kim Taehyung-ssi",

"Aish sampai kapan kau dan Joyi akan menyembunyikan status kalian", Chanyeol menghela nafas kasar lalu menatap Jongin tajam.

"Keluar dari studioku atau tidak kubuatkan lagu untuk comebackmu sama sekali?", ujar Chanyeol galak. Bohong jika ia tidak merasa terganggu dengan artikel itu. Ia bahkan sudah membacanya dan jangan lupakan bahwa faktanya semalam ia juga melihat secara langsung antara Joyi dan Taehyung. Kedua pasang mata antara Joyi ataupun Taehyung memberitahunya dengan jelas bahwa masih ada yang tersisa diantara mereka.

"Sunbae, apa hasilnya buruk? Kau terlihat tidak senang", wanita berambut blonde itu memandang Chanyeol khawatir. Chanyeol menggeleng dan tersenyum pada wanita itu.

"Tidak! Hasilnya sempurna", jawab Chanyeol. Wanita blonde itu menatapnya tidak percaya.

"Ani. Kalo memang jelek aku bisa mengulangnya", wanita blonde itu bergerak cepat bergegas masuk kembali ke ruang rekamannya.

"Somi-ssi, tidak ada yang salah dengan hasilnya. Percayalah. Lebih baik kau menemaniku berbincang saja di cafe bawah gedung", seolah mempertimbangkan ucapan Chanyeol, Somi terdiam beberapa saat.

"Baiklah! Asal kau yang bayar, Sunbae",

Disinilah keduanya berada. Keduanya mengorder minuman mereka dan terlihat blak-blakan tanpa menutupi identitas mereka. Tidak, jangan salah paham. Mereka berdua mau duduk bercengkrama selama berapa jam pun tidak akan ada yang membuat rumor tentang mereka. Semua orang tahu bahwa Somi menggunakan karya Chanyeol dari awal debutnya hingga detik ini. 2 tahun sudah ia bekerja sama dengan Chanyeol dan... Seluruh Korea tahu bahwa Somi dan Joyi satu agensi dan sangat teramat dekat. Tidak ada desas-desus tikung-menikung dan faktanya kabar kencan Joyi dan Chanyeol juga tak pernah terkonfirmasi.

"Jadi kau sedang patah hati?", mulut wanita ini benar-benar blak-blakan.

"Tidak sepenuhnya", ujar Chanyeol. Somi menyipitkan matanya menatap kearah Chanyeol. Lalu mendengus kan nafasnya kasar.

"Pembohong", Chanyeol tertawa mendengar ucapan Somi.

"Dasar nona sok tahu", Somi membulatkan matanya singkat lalu menatap Chanyeol tajam.

"Joyi Onni bukan wanita yang mudah ditakhlukkan. Sejujurnya aku tidak pernah benar-benar tahu apa penyebab batalnya pernikahan Joyi Onni saat itu. Namun yang aku tangkap adalah bukan Joyi Onni yang berbuat kesalahan. Tandanya pria kaya itu yang berbuat kesalahan. Dan kesalahannya pasti besar sampai sebuah pernikahan itu batal", Somi menjabarkan asumsinya terang-terangan pada Chanyeol.

"95% sebuah pernikahan itu bisa gagal terletak pada kesalahan yang diperbuat oleh pihak pria", lanjut Somi. Chanyeol terkekeh pelan.

"Aku juga pernah gagal menikah", Somi tampak terkejut lalu selanjutnya wanita itu tersenyum kikuk kearah Chanyeol.

"Karna aku mengenalmu. Dengan baik hati aku nyatakan bahwa kau 5% dari 95% itu. Jadi... Mantanmu lah yang salah dalam kasusmu", Chanyeol benar-benar tertawa. Somi benar-benar menghiburnya kali ini. Tidak salah jika ia mengeluarkan sedikit uang untuk mentraktir Somi sore ini.

......................................................................

"Noona! Kenapa tiba-tiba ingin pindah huh?", pemilik suara yang baru saja mengadakan aksi protes itu memang terdengar berat dan dewasa. Berbanding terbalik dengan apa yang ia lakukan saat ini. Ia terlihat seperti anak kecil yang merengek permen pada ibunya.

"Aigoo! Aku hanya pindah ke mansion yang lebih besar. Lagi pula jaraknya tidak begitu jauh dari apartmenku yang ini kan", jelas Joyi sambil mengacak-acak puncak kepala milik Haruto. Haruto tetap merengek sambil berguling dilantai bahkan saat ini.

"YYA! Kau terlihat menjijikan sekali sekarang!!! Aish! HARU-AH AKU BUKAN PINDAH NEGARA! BERLEBIHAN SEKALI!!", Wonyoung meneriaki kekasihnya dengan blak-blakan. Gadis itu terlihat sibuk mengemasi buku-buku hukumnya. Haruto memandanginya tajam.

"TERIAKI AKU LAGI MAKA AKAN AKU SUNTIKKAN FORMALIN PADA TUBUHMU!", balas Haruto tak kalah sengit. Joyi tertawa setengah mati ulah Wonyoung dan juga Haruto benar-benar tidak ada habisnya.  Ia tersenyum pelan membayangkan beberapa tahun kedepan adiknya akan sukses sebagai seorang pengacara dan calon adik iparnya yang akan menjadi seorang dokter yang sukses.

"Noona! Apa alasanmu pindah karna kembalinya si bajingan itu?",

"Yya!! Mulutmu itu sopanlah sedikit! Mau bagaimana pun Taehyung oppa lebih tua darimu!", Haruto tak mengindahkan apa kata Wonyoung sama sekali.

"Tidak. Sama sekali bukan karna dia", jelas Joyi. Haruto mengangguk mengerti pada akhirnya. Ya mau tidak mau Haruto harus berjuang 10 menit lebih lama untuk sampai pada mansion milik Joyi yang baru nanti kedepannya.

"Tapi... Jangan pernah beritahukan alamat baruku padanya! Awas kalian berdua",

"KATANYA BUKAN KARNA DIA?!", ujar sepasang love bird itu bersamaan.

TBC

.............................................................
Jangan lupa tinggalkan jejak yaa! Hari ini aku double up loh hehehe.

LIGHTS ON ( VJOY ) MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang