Part 21

955 125 10
                                    

"Dapatkan ia kembali jika kau menginginkannya sebesar itu",

Jin berucap pada Taehyung dengan sungguh-sungguh kali ini. Pria dengan wajah pahatan aristokrat itu hanya terdiam beberapa saat. Pria itu tersenyum lebar. Walaupun pandangan matanya tak bisa berbohong. Ia benci situasi ini.

Disudut lain Joyi dapat melihat dengan jelas dimana pria itu berdiri bercengkrama kesana kemari sambil memamerkan senyum cemerlang pria itu.

'Ia tetap menawan seperti biasa',

"Kau mendengarkanku?", tanya Chanyeol tiba-tiba. Joyi menatap Chanyeol gelagapan.

"Maaf aku...",

"Pergilah kearahnya", ujar Chanyeol tiba-tiba. Joyi menatap Chanyeol kaget. Wanita ini belum siap. Chanyeol menghela nafas lalu mengusap puncak kepala Joyi lembut.

"Setelah itu semuanya selesai. Kau akan merasa lebih lega dan... Bahagia", Joyi menatap Chanyeol ragu. Ia perlu alasan lainnya agar ia lebih berani.

"Kau tidak percaya padaku?",

"Ani! Tentu saja aku percaya padamu, oppa", Joyi menghela nafas kasar. Dan menarik nafas dalam-dalam kali ini. Exhale inhale. Ia mengangguk tanda ia setuju dengan apa yang Chanyeol usulkan. Joyi berjalan perlahan mendekati sosok yang diketahui seluruh Korea sebagai mantan tunangannya. Jantungnya berdegup sedikit kencang dengan rindu yang menggebu-gebu tapi tak sebesar rasa tahu dirinya yang meruntuhkan rasa lainnya. Kemungkinan terburuk adalah, Taehyung masih mengucapkan hal negatif padanya. Taehyung membalikan tubuhnya dan terkejut menatap Joyi yang bahkan hanya jarak 1 langkah darinya.

"Hai. Apa kabarmu, Kim?", berbeda dari mimpinya wanita itu yang mendekatinya duluan. Wanita itu mengangkat tangannya untuk menyapanya. Taehyung tersenyum begitu saja padanya.

"Aku... Buruk?",

"Buruk?", ucap Joyi mengulang apa yang Taehyung katakan. Memastikan apa yang ia dengar.

"Apa itu yang kau harapkan?", tanya Taehyung padanya. Joyi menggeleng dengan pasti sebagai jawaban.

"Kenapa aku harus berharap kau ditimpa hal buruk?", Joyi membalas dengan pertanyaan lagi. Taehyung terkekeh pelan.

"Tidak aku hanya becanda. Bagaimana denganmu?", ujar Taehyung. Ia menahan dirinya beserta gejolak emosinya setengah mati saat ini. Jantungnya bahkan ia khawatir degupan kencang itu dapat didengar dari jarak ini oleh Joyi.

"Lumayan", mendengar jawaban itu Taehyung menaikan sebelah alisnya. Joyi menatap pria itu dalam lalu tersenyum lembut.

"Aku hanya bisa bilang bahwa aku berharap kau hidup dengan baik. Dan kau harus bahagia dimanapun kau berada. Kau orang yang baik", Joyi benar-benar merasa lega sekarang. Ia mengucapkan apa yang ingin ia sampaikan selama 3 tahun belakangan ini pada Taehyung. Ia selalu merasa ia harus berkata seperti ini pada Taehyung sejak hari pertama Taehyung memilih pergi meninggalkanya. Taehyung terdiam ditempat. Ia tidak tahu harus berkata apa.

"Kau masih menganggapku orang yang baik?", Joyi mengangguk.

"Lalu sekarang giliranmu. Kau harus meminta maaf denganku sekarang", ujaran Joyi kali ini terdengar lebih tegas. Sejujurnya Joyi juga sedang merasa  sangat teramat risih. Ia dapat merasakan beberapa orang memandang kearahnya penuh penasaran dan ia menyadari bisikan-bisikan khas orang memulai gossip.

"Kenapa aku harus meminta maaf padamu?", Joyi menghela nafas kasar namun ia tetap tersenyum tenang.

"Agar semuanya selesai. Agar tak ada hal yang tertinggal lagi diantara aku ataupun kau. Kepuasan diri dan kelegaan hati", jelas Joyi. Taehyung menatapnya dalam diam. Tatapan pria itu tetap sama dan bagaimana Joyi percaya bahwa pria itu tak pernah memiliki perasaan padanya jika pandangan yang diberikan oleh pria itu saja membuatnya salah paham begini.

LIGHTS ON ( VJOY ) MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang