Buat yang puasa please... Tunggu berbuka dulu atau sebelum sahur
🔞🔞🔞
Taehyung tersenyum simpul begitu membuka kedua matanya. Kedua netranya sontak langsung bertatapan langsung dengan wajah polos tanpa makeup milik Joyi. Bibir merah alami pria itu benar-benar menggodanya setiap waktu. Wajah pria itu sedikit memerah mengingat pergulatan panas mereka tadi malam. Tangan kekar miliknya beralih mengelus rambut milik Joyi dengan lembut takut mengganggu tidur wanitanya. Joyi melakukan pergerakan dalam tidurnya. membuat selimut yang semula menutupi tubuh polosnya tertarik kebawah dan menampilkan kedua payudara kencang miliknya dengan banyak sekali bekas kemerahan karya Taehyung disana. Taehyung menikmati pemandangan itu, pria itu sesekali menjilat bibirnya agar lebih lembab dan oh shit! Bagian bawahnya menegang lagi.
Pria itu mendekatkan bibirnya pada puncak payudara milik Joyi dan menghisapnya keras. Membuat tidur wanitanya benar-benar terganggu dan pada akhirnya terbangun karna apa yang Taehyung perbuat pada tubuhnya yang tanpa sehelai benang pun.
"Taehh.. astaghahhh eunghh", Joyi mendesah tepat setelah ia terbangun.
'Sial! Ini bahkan masih pagi',
"Taehhh!", Joyi mendesah frustasi begitu merasakan jari-jari nakal milik Taehyung yang mulai menggoda miliknya dibawah sana. Ia dapat merasakan bagian bawahnya agak perih sehingga tanpa sadar ia meringis. Membuat Taehyung sontak menghentikan tingkah nakalnya dan menatap pasangannya penuh khawatir.
"Apakah masih sakit?", tanya Taehyung khawatir. Ya pria ini memang khawatir tapi tangan bejadnya yang lain bahkan masih meremas dada sintal milik Joyi.
Joyi mengangguk sebagai jawaban. Bagaimana tidak? Di kali pertamanya dengan Taehyung, pria itu bahkan melakukan 3 ronde tanpa mengasihaninya sedikit pun. Meskipun Joyi memang menginginkan dan bahkan ikut menikmati setiap perlakuan Taehyung pada tubuhnya. Dan Joyi suka dengan milik Taehyung yang sama tampannya dengan Taehyung. Begitu masuk kedalam miliknya ia terasa penuh dan bahkan tubuhnya melayang.
"Maaf", Taehyung mengucapkan itu sembari mencium dalam bibir Cherry kesukaannya.
"Jangan katakan maaf. Memangnya kau menganggap ini sebuah kesalahan?", Taehyung terkekeh dan menggeleng dengan cepat.
"Tentu bukan kesalahan. Aku menginginkan dirimu. Kau tahu itu. Tapi rasa sakitmu itu kan kau dapatkan karna aku menghujamimu terlalu keraskan?", kalimat terakhir yang keluar dari mulut Taehyung membuatnya malu sekali saat ini.
"Mulutmu itu..haruskah sedetail itu? Kata menhujami itu frontal sekali", protes Joyi sembari mendekatkan tubuh polosnya pada Taehyung dan berbaring manja dalam dekapan prianya.
"Kenapa puddingmu ini menggemaskan sekali sih? Aku boleh memakannya?",
"Taehhh! Ashh", desah Joyi ketika merasakan tangan nakal itu mulai meremas dan memilin puting salah satu payudaranya lagi.
......................................................................
Three months later"Kau serius akan menemui ibuku hari ini?", tanya Taehyung penuh kecemasan. Joyi mengangguk dengan yakin. Ia tahu akan sulit bagi Audrey untuk menerimanya setelah apa yang terjadi antara ia dan Taehyung. Karna bagi ibu manapun jika di posisi tersebut ketika Taehyung koma, yang akan di salahkan termasuk sosok yang menjadi penyebab itu kan?
"Jika ia mengatakan hal buruk padamu jangan didengar. Aku akan tetap berada di sis..",
'CUP!'
"Jangan khawatir. Aku tahu kau akan selalu ada disisiku. Aku bisa mengatasi ini semua", ucap Joyi tepat setelah mengecup singkat bibir tebal milik Taehyung.
"Ewh! Kalian berdua menjijikan sekali", komentar Wonyoung pada keduanya lalu memutar bola matanya malas. Wonyoung beralih meraih sebuah kotak sereal dan menuangkan susu pada mangkok miliknya.
"Hey bocah kecil... Haruto tidak romantis padamu ya? Kau terlihat iri sekali", ledek Taehyung. Wonyoung menghela nafas kasar mendengar ucapan Taehyung.
"Heol! Memang iya! Kau tahu oppa? Ia bahkan lupa pada tanggal-tanggal spesial", curhat Wonyoung. Joyi terkekeh melihat Taehyung yang berjalan kearah meja makan menyusul Wonyoung untuk duduk disana.
"Kau mau makan apa?",
"Nasi goreng kimchi apa merepotkanmu?", tanya Taehyung dan dijawab dengan gelengan kepala oleh Joyi.
Joyi tersenyum mendapati gambaran masa lalu yang kembali terulang. Dimana Taehyung dan Wonyoung bercengkrama akrab dan meributkan hal-hal tidak penting seperti kebiasaan mereka beberapa tahun lalu. Perasaannya menghangat.
"Kau mau aku mengerjai Haruto?", tawar Taehyung. Wonyoung sontak mengangguk penuh semangat.
"Jebal! Dia perlu di kasih pelajaran! Bantu aku oppa!", Taehyung tertawa dan sesekali menggeleng dengan tingkah Wonyoung. Wonyoung dan Sooyoungnya benar-benar mirip. Tingkah keduanya benar-benar.
"Baiklah. Aku akan mencari waktu untuk memberinya sedikit pelajaran",
"Assa!!",
......................................................................
Joyi menggigit bibirnya tegang begitu melihat sosok Audrey yang masih tampak begitu menawan pada usianya berjalan kearah meja dimana ia duduk. Dengan penuh sopan santun Joyi berdiri dan membungkukan tubuhnya sebagai tanda hormat padanya dan mempersilahkan Audrey untuk duduk. Audrey menatapnya datar dan duduk dihadapannya saat ini."Apa kabarmu, ma'am?", tanya Joyi tegang.
"Tidak baik dan tidak buruk", suara Audrey terdengar dingin saat ini.
"Kudengar kau kembali bersama putraku? Apa itu benar?", tanya Audrey dengan nada kurang bersahabatnya itu. Joyi mengangguk sebagai jawaban.
"Bagaimana jika ia menyakitimu lagi?", tanya Audrey to the point. Joyi menatap kearah mata Audrey yang menatapnya dengan tajam menantikan sebuah jawaban.
"Aku akan bertahan", Audrey sedikit berdehem mendengar jawaban dari Joyi.
"Aku sudah memiliki pilihanku sendiri sebenarnya saat Taehyung masih di New York", Joyi terdiam saat ini. Ia bahkan mengerti jika Audrey harus membencinya mengingat dulu bahkan Joyi menghalangi Audrey untuk kembali bertemu dengan putranya dan kalimat tidak sopan yang ia lontarkan pada Audrey.
"Jisoo nama wanita itu. Wanita yang lemah lembut, cerdas, dan setar...",
"Aku adalah satu-satunya yang paling setara dengan putramu ma'am", ujar Joyi penuh kepercayaan diri. Emosinya terbakar mendengar kata setara dengan Taehyung keluar dari mulut menyebalkan calon mertuanya ini.
"Aku ibunya dan aku paling tahu yang ter...", ucapan Audrey lagi-lagi terpotong oleh Joyi. Joyi memberikan sehelai foto dan sebuah alat yang seharusnya tak asing bagi Audrey.
"Kau...",
"Yes ma'am... Jadi. Kuharap permudahlah hubungan kami. Aku yakin kami akan bahagia", ujar Joyi sambil tersenyum lembut pada Audrey. Sedangkan Audrey hanya bisa membuka mulut miliknya tak percaya. Pertahanan Audrey runtuh dan ia tak bisa lagi menolak Joyi. Wanita paruh baya itu malah tersenyum haru padanya saat ini.
"Baiklah. Terimakasih", ujar wanita paruh baya itu pada akhirnya.
TBC
.............................................................
LIGHTS ON akan aku tamatkan di chap ke 32. Mungkin aku bahkal tamatin lebih awal karna aku gak sabar kalian segera membaca books VJOY lainnya yang baru. Vote mencapai 50++ maka aku akan segera update chap selanjutnya. Terimakasih untuk kalian yang suka dengan cerita ini dan memberikan banyak support pada tulisan-tulisanku. Semoga tulisanku tetap bisa menghibur kalian yah
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHTS ON ( VJOY ) M
Fanfic"hidupku menjadi agak menarik setelah bertemu dengannya. Wanita unik yang selalu mematahkan semua ekspektasi dan fantasiku terhadap lawan jenis" - Kim Taehyung. "Pria itu aneh, tapi cukup menghiburku"- Park Joyi